BONA NEWS. Sumatera Utara. — Pemerintah Kota Tebing Tinggi bekerja sama dengan Perum Bulog Sumatera Utara menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) selama dua hari, 16–17 Juli 2025, di Lapangan Merdeka Kota Tebing Tinggi. Kegiatan ini bertujuan untuk menjaga stabilitas harga pangan dan menekan laju inflasi daerah.

Sebanyak 30 ton beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) disiapkan untuk masyarakat, dengan kuota distribusi 15 ton per hari. Beras tersebut dijual dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp13.100 per kilogram atau Rp65.500 per sak (5 kg), dan setiap warga dibatasi membeli maksimal dua sak.

Pelaksanaan GPM disambut antusias oleh masyarakat. Sejak pagi, warga sudah memadati lokasi acara untuk mendapatkan bahan pokok dengan harga terjangkau. Antrean panjang tampak tertib, diawasi langsung oleh petugas dari Dinas Ketahanan Pangan dan Perdagangan, serta personel keamanan.

“Kegiatan ini adalah bentuk kepedulian pemerintah terhadap kebutuhan dasar masyarakat. Kami ingin memastikan pasokan aman dan harga tetap stabil, terutama menghadapi gejolak harga di pasar,” ujar Wali Kota Tebing Tinggi, H. Iman Irdian Saragih, saat meninjau lokasi kegiatan, Kamis (17/7/2025).

Ia juga mengimbau masyarakat agar tidak melakukan pembelian berlebihan atau menimbun bahan pokok. Menurutnya, stok beras dan pangan strategis lainnya di Tebing Tinggi dalam kondisi aman hingga akhir tahun.

Selain beras, beberapa komoditas lain seperti minyak goreng, gula pasir, dan telur ayam juga dijual dengan harga lebih rendah dari pasar. Gerakan Pangan Murah ini merupakan bagian dari program nasional yang digagas oleh Badan Pangan Nasional (Bapanas), dan telah digelar serentak di berbagai daerah sejak 12 Juli 2025.

Perum Bulog Sumatera Utara mencatat, untuk wilayah Sumut secara keseluruhan, total penyaluran beras SPHP dari GPM dan jalur distribusi lainnya mencapai 77.000 ton, yang akan berlangsung hingga Desember 2025. Ini dilakukan untuk memastikan pasokan tetap stabil, terutama menjelang akhir tahun.

Kepala Perum Bulog Sumut, Faisal Arif, mengatakan bahwa kualitas beras SPHP yang disalurkan sudah sesuai standar dan dikemas dalam bentuk karung 5 kg agar memudahkan distribusi langsung ke masyarakat. “Kami terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah agar program ini tepat sasaran dan tidak dimanfaatkan oleh spekulan,” ujarnya.

Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara menunjukkan bahwa inflasi tahunan (year-on-year) Sumut pada Maret 2025 sebesar 0,69 persen. Meski termasuk rendah, daerah-daerah seperti Pematang Siantar dan Medan sempat mencatat lonjakan harga pada komoditas hortikultura. Namun, Tebing Tinggi bukan termasuk wilayah penyumbang inflasi utama, dan pemerintah daerah terus menjaga agar kondisi ini tetap stabil.

Warga yang hadir menyampaikan apresiasinya atas program ini. “Berasnya bagus, harganya jauh lebih murah dari pasar. Saya harap ini bisa rutin diadakan,” kata Fitri, warga Kecamatan Padang Hilir, usai membeli dua sak beras SPHP, Kamis (17/7/2025).

Di lokasi kegiatan, juga tersedia stan edukasi pangan sehat dan beragam (B2SA), tempat warga bisa mendapatkan informasi tentang gizi seimbang, konsumsi pangan lokal, serta cara menyimpan bahan makanan secara efisien.

Dengan keberhasilan pelaksanaan Gerakan Pangan Murah ini, Pemko Tebing Tinggi berencana akan menggelar kegiatan serupa di kecamatan-kecamatan lain agar manfaatnya semakin luas dirasakan masyarakat. (Red).