BONA NEWS. Jakarta.  — Pemerintah Australia melalui situs resmi SmartTraveller.gov.au kembali memperbarui imbauan perjalanan (travel warning) ke Indonesia, termasuk Bali, seiring meningkatnya risiko kriminalitas, keselamatan publik, dan kerawanan situasi di sejumlah wilayah. Dalam peringatan yang diperbarui per 30 Mei 2025 dan masih berlaku hingga kini, Australia menetapkan status “Exercise a high degree of caution” — atau berhati-hati tingkat tinggi — bagi seluruh warganya yang hendak atau sedang berada di Indonesia.

Peningkatan peringatan ini tidak hanya mencakup persoalan umum seperti tindak kriminal, tetapi juga meluas ke aspek keselamatan laut, ancaman terorisme, ketegangan politik, dan keterbatasan layanan medis di berbagai daerah Indonesia.

Risiko Meningkat di Daerah Wisata

Dalam dokumen resminya, pemerintah Australia menyoroti tingginya insiden tenggelam dan kecelakaan laut di beberapa destinasi wisata populer seperti Bali, Lombok, Gili, Raja Ampat, hingga Labuan Bajo. Banyak pantai di wilayah ini tidak memiliki penjaga (lifeguard), dan arus laut yang kuat kerap memicu kasus fatal.

Selain itu, operator kapal cepat dan ferry dinilai tidak selalu memenuhi standar keselamatan internasional, sehingga menimbulkan risiko kecelakaan bagi wisatawan. Beberapa insiden dalam dua tahun terakhir bahkan mengakibatkan korban jiwa.

Australia juga memperingatkan tentang keracunan minuman beralkohol akibat metanol dan praktik spiking (minuman dicampur zat berbahaya secara diam-diam) yang kembali marak di tempat hiburan malam di Bali dan sekitarnya. Wisatawan disarankan tidak meninggalkan makanan atau minuman tanpa pengawasan serta hanya mengonsumsi produk dari tempat yang terpercaya.

Kriminalitas dan Terorisme Masih Jadi Ancaman

Sejumlah area wisata utama di Indonesia, termasuk Kuta, Seminyak, Ubud, hingga kota besar seperti Jakarta dan Yogyakarta, disebut sebagai lokasi dengan risiko kejahatan ringan hingga kekerasan, mulai dari pencopetan, perampokan, hingga penipuan terhadap turis.

Pemerintah Australia juga tidak mengesampingkan potensi serangan terorisme, mengingat Indonesia memiliki sejarah serangan terdahulu yang menargetkan tempat umum, tempat ibadah, hingga kawasan wisata. Aktivitas massa, termasuk demonstrasi politik, juga dapat berubah menjadi kekerasan sewaktu-waktu dan dinilai sebagai potensi gangguan keamanan.

Situasi Politik dan Papua Masih Rawan

Australia secara tegas mengeluarkan peringatan tingkat tinggi bagi warganya untuk tidak bepergian ke wilayah Papua, termasuk Papua Tengah, Papua Pegunungan, dan Papua Selatan. Konflik bersenjata antara aparat dan kelompok separatis, ancaman penculikan terhadap warga asing, serta minimnya layanan konsuler menjadi faktor utama larangan ini.

Di sisi lain, sejumlah unjuk rasa besar yang terjadi di kota-kota besar Indonesia sejak awal 2025 — terkait isu pemilu, militerisasi, dan kebebasan sipil — juga menjadi perhatian khusus. Meskipun sebagian besar berlangsung damai, aksi-aksi ini kerap menimbulkan gangguan transportasi, pengalihan jalan, dan ketegangan politik yang berdampak pada keamanan publik.

Layanan Medis Terbatas dan Biaya Evakuasi Mahal

Australia turut mengingatkan bahwa layanan kesehatan di sebagian besar wilayah Indonesia belum sesuai standar internasional. Untuk kasus darurat atau kritis, wisatawan sering kali harus dievakuasi ke negara lain — seperti ke Singapura atau kembali ke Australia. Tanpa asuransi perjalanan yang lengkap, biaya evakuasi ini bisa mencapai puluhan ribu dolar.

Rangkuman Risiko dan Rekomendasi Bagi Wisatawan:

Risiko Penjelasan
Keselamatan Laut Banyak pantai tak diawasi, arus berbahaya, kecelakaan kapal
Minuman Beracun Risiko metanol dan spiking, terutama di tempat hiburan
Kriminalitas Copet, perampokan, penipuan turis marak di area wisata
Terorisme & Unjuk Rasa Lokasi keramaian rentan, demonstrasi bisa berubah anarkis
Papua Dilarang dikunjungi, risiko konflik bersenjata & penculikan
Layanan Medis Keterbatasan fasilitas, evakuasi darurat sangat mahal

Imbauan Penting Bagi Wisatawan Australia ke Indonesia:

  1. Gunakan asuransi perjalanan lengkap, termasuk untuk evakuasi medis.
  2. Hindari minuman dari sumber tak dikenal dan selalu awasi makanan/minuman Anda.
  3. Hati-hati saat berada di pantai dan laut, terutama di tempat yang tidak memiliki penjaga pantai.
  4. Hindari kawasan unjuk rasa dan kerumunan massa, dan ikuti perkembangan berita lokal.
  5. Hormati aturan dan budaya lokal — pelanggaran bisa berujung deportasi atau pidana.
  6. Jangan bepergian ke Papua dan sekitarnya, karena dianggap wilayah sangat berisiko.

Meski Indonesia, khususnya Bali, tetap menjadi tujuan favorit bagi warga Australia, peningkatan travel warning ini menjadi pengingat penting bahwa keselamatan, kewaspadaan, dan kepatuhan terhadap aturan lokal wajib menjadi prioritas utama selama berlibur.

Bagi wisatawan yang tetap ingin mengunjungi Indonesia, perencanaan matang dan kesiapan menghadapi berbagai skenario darurat menjadi kunci utama agar perjalanan tetap menyenangkan dan aman. (Red)