BONA NEWS. Sumatera Utara. – Tahun 2025 membawa warna baru dalam dunia gaya hidup. Pandemi sudah menjadi kenangan, tapi dampaknya masih terasa: banyak orang kini lebih sadar akan pentingnya kesehatan mental, fleksibilitas kerja, dan makna hidup. Di tengah gempuran teknologi baru seperti AI dan realitas campuran, masyarakat justru bergerak ke arah gaya hidup yang lebih seimbang, sadar, dan personal.
Apa saja tren gaya hidup yang lagi naik daun tahun ini? Simak ulasan lengkapnya di bawah ini.
1. Workcation Makin Jadi Gaya Hidup
Kalau dulu “kerja sambil liburan” terdengar mustahil, sekarang banyak orang menjadikannya rutinitas. Workcation — gabungan dari “work” dan “vacation” — makin populer di kalangan pekerja remote, digital nomad, hingga karyawan perusahaan yang sudah menerapkan kebijakan hybrid.
Berdasarkan laporan dari Airbnb dan WeWork awal 2025, pencarian akomodasi jangka menengah (1–3 bulan) di daerah wisata meningkat 48% dibanding tahun lalu. Destinasi seperti Bali, Yogyakarta, dan Labuan Bajo jadi pilihan utama bagi warga urban yang ingin “kabur” sebentar dari kota, tapi tetap produktif.
Fakta menarik:
Berdasarkan survei Ipsos Indonesia (Maret 2025), 7 dari 10 responden Gen Z mengaku pernah bekerja dari luar kota selama lebih dari seminggu.
2. Mindful Living dan “Slow Life” Kembali Digemari
Di tengah kecepatan informasi dan tekanan sosial media, banyak orang justru memilih untuk memperlambat. Gerakan slow living—yang fokus pada kesadaran, waktu berkualitas, dan hidup lebih bermakna—menjadi tren utama di kalangan usia 25–45 tahun.
Konsep ini terlihat dalam gaya hidup minimalis, rutinitas pagi tanpa gadget, journaling, serta ritual-ritual kecil seperti merawat tanaman, memasak dari bahan lokal, atau meditasi harian.
Kutipan dari psikolog klinis, dr. Maya Nandita, M.Psi:
“Manusia zaman sekarang bukan kurang waktu, tapi terlalu banyak distraksi. Slow living bukan tentang malas, tapi tentang menyadari ritme hidup kita sendiri.”
3. Gaya Hidup Hybrid: Kantor, Rumah, dan Ketiga di Kafe
Tren hybrid bukan cuma soal kerja, tapi juga gaya hidup. Orang Indonesia kini terbiasa berpindah-pindah antara rumah, kantor, co-working space, bahkan warung kopi untuk menjalani keseharian mereka.
Kehadiran tempat yang “nyaman tapi fungsional” seperti perpaduan antara kafe dan ruang kerja menjadi booming. Bahkan beberapa mal di Jakarta dan Surabaya kini menyediakan zona “kerja santai” yang bisa disewa per jam.
Contoh nyata:
Di Bandung, beberapa kafe seperti Ngopi Doeloe dan Habit.to kini menyediakan paket harian lengkap dengan WiFi cepat, colokan, dan ruang rapat kecil.
4. Wellness dan Mental Health Bukan Tabu Lagi
Jika di masa lalu wellness hanya identik dengan spa atau yoga, tahun 2025 memperluas makna itu: dari perawatan diri, olahraga ringan, hingga mengatur waktu istirahat dan terapi psikologis.
Startup aplikasi seperti Riliv, Mindtera, dan Calm Indonesia mengalami lonjakan pengguna aktif hingga 30% sejak awal tahun. Banyak perusahaan juga mulai menyediakan tunjangan mental health untuk karyawan, termasuk sesi konseling online dan cuti burnout.
Tren baru:
“Digital Retreat” — puasa gadget selama akhir pekan — mulai dipopulerkan di kalangan eksekutif muda. Bahkan beberapa resort di Ubud dan Lembang kini menawarkan paket tanpa sinyal selama 3 hari penuh.
5. Digital Minimalism: Kurangin, Bukan Matikan
Berbeda dengan digital detox total, tren digital minimalism tidak mengajak orang meninggalkan teknologi, tapi menggunakannya dengan sadar. Misalnya, hanya membuka media sosial 1 jam per hari, menyembunyikan notifikasi, atau uninstall aplikasi yang bikin kecanduan scroll.
Banyak konten kreator kini mengangkat topik ini, salah satunya adalah @minimalistindonesia dan @hiduplambat.id yang followers-nya terus bertambah karena dianggap memberikan inspirasi hidup lebih tenang dan fokus.
6. Food is Mood: Makan Bukan Sekadar Kenyang
Tren gaya hidup sehat tak hanya fokus pada fisik, tapi juga mood. Tahun ini, banyak orang mulai memilih makanan berdasarkan efeknya terhadap suasana hati, energi, dan fokus. Makanan yang kaya omega-3, probiotik, dan antioksidan seperti salmon, yogurt, dark chocolate, dan teh hijau menjadi menu favorit.
Di sisi lain, restoran sehat makin menjamur, termasuk yang berbasis nabati atau plant-based. Bahkan, tren “Mood Food” mulai diperkenalkan di beberapa restoran Jakarta, seperti Healthy Folks dan Burgreens, yang mengkategorikan menu berdasarkan manfaat emosionalnya: “menenangkan”, “meningkatkan fokus”, hingga “mood booster”.
7. AI Lifestyle Assistant: Hidup Ditemani Teknologi
Tak bisa dimungkiri, AI (kecerdasan buatan) menjadi bagian dari gaya hidup modern. Tapi bukan untuk menggantikan manusia—melainkan mendampingi.
Aplikasi berbasis AI kini digunakan untuk:
- Personal trainer virtual: membantu latihan di rumah sesuai kebutuhan tubuh.
- Asisten keuangan pribadi: mengatur budget, mengingatkan tagihan, bahkan memberi tips investasi.
- AI planner & reminder: untuk jadwal harian, goal setting, hingga life tracking.
Contohnya, aplikasi seperti Notion AI, Pi, dan Reclaim mulai populer di kalangan profesional muda. AI bukan lagi “robot kerja”, tapi jadi bagian dari self-development.
8. Eco-conscious Living: Makin Banyak yang Peduli
Kesadaran akan krisis iklim mendorong orang untuk lebih bijak dalam gaya hidup. Kini banyak orang Indonesia mulai memilih opsi ramah lingkungan: dari membawa tumbler dan tas belanja sendiri, hingga menggunakan produk rumah tangga yang biodegradable.
Bahkan konsep “low impact lifestyle” mulai tren: bukan harus nol sampah, tapi mengurangi sebisa mungkin, dimulai dari hal kecil.
Beberapa komunitas seperti Zero Waste Indonesia dan Diet Kantong Plastik makin aktif tahun ini, apalagi dengan dorongan kampanye dari para influencer dan content creator lingkungan.
9. Solo Time: Sendiri Bukan Berarti Sepi
Setelah lama dipaksa “bersosialisasi” digital, tahun 2025 membawa tren me-time atau solo time yang sangat diapresiasi. Banyak orang mulai menikmati waktu sendirian untuk recharge, tanpa merasa kesepian.
Aktivitas seperti solo hiking, staycation sendiri, atau makan malam tanpa teman sudah bukan hal aneh. Bahkan hotel-hotel kapsul dan tempat retreat pribadi mulai menjamur untuk memenuhi kebutuhan ini.
Gaya Hidup 2025 = Lebih Sadar, Lebih Ringan
Tren gaya hidup tahun ini bukan tentang menjadi lebih kaya, lebih sibuk, atau lebih eksis — tapi lebih sadar akan kebutuhan pribadi, lebih ringan dalam beban sosial, dan lebih terhubung dengan makna hidup.
Teknologi membantu, tapi bukan pusat. Pekerjaan penting, tapi bukan segalanya. Dan kesehatan mental akhirnya jadi hal yang wajar dibicarakan.
Jadi, apa gaya hidup yang paling cocok untuk kamu tahun ini?