BONA NEWS. Jawa Barat.  – Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) kembali mengukuhkan diri sebagai lembaga pendidikan tinggi kedinasan paling strategis dalam mencetak calon-calon birokrat muda. Pada tahun akademik 2024/2025, IPDN meluluskan total 1.305 wisudawan, terdiri dari berbagai jenjang pendidikan. Pelaksanaan wisuda digelar dalam Sidang Senat Terbuka Wisuda IPDN pada Selasa, 23 Juli 2025, di Kampus IPDN Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 1.110 orang adalah lulusan Sarjana Terapan Ilmu Pemerintahan (S1). Mereka merupakan bagian dari angkatan ke-32 yang sebelumnya telah menjalani pendidikan dan pelatihan intensif selama empat tahun. Selain lulusan S1, IPDN juga mewisuda 81 lulusan Magister Terapan Ilmu Pemerintahan, 56 lulusan Doktor Ilmu Pemerintahan, dan 58 peserta Program Profesi Kepamongprajaan.

Tak lama berselang, pada Senin, 28 Juli 2025, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian secara resmi melantik para lulusan Sarjana Terapan tersebut sebagai Pamong Praja Muda IPDN Angkatan XXXII. Prosesi pelantikan berlangsung di Lapangan Parade Abdi Praja Kampus IPDN Jatinangor dan diikuti oleh seluruh wisudawan yang telah menyelesaikan masa pendidikan kepamongprajaan.

Pamong Praja Muda: Siap Mengabdi untuk Indonesia

Dalam pidatonya, Tito Karnavian menekankan bahwa para lulusan IPDN bukan sekadar ASN biasa, melainkan kader strategis yang disiapkan untuk menjadi motor penggerak birokrasi Indonesia di masa depan. Ia mengingatkan bahwa tantangan pemerintahan ke depan menuntut birokrat yang mampu berpikir ilmiah, cepat, serta mampu membuat kebijakan berbasis data.

“IPDN bukan hanya mencetak lulusan yang paham administrasi pemerintahan, tapi juga yang paham dinamika sosial, ekonomi, dan budaya. Lulusan IPDN harus berpikir sistemik, solutif, dan mampu menjadi pemikir birokrasi masa depan,” ujar Mendagri Tito Karnavian, Senin (28/7/2025).

Pelantikan ini juga menjadi penanda bahwa 1.110 lulusan IPDN resmi menyandang status Pamong Praja Muda, langkah awal menuju pengangkatan sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS).

Tak Langsung Jadi PNS, Ini Tahapannya

Banyak masyarakat yang keliru memahami bahwa lulusan IPDN langsung otomatis menjadi PNS. Faktanya, berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 13 Tahun 2023, para lulusan IPDN akan melalui beberapa tahapan administratif:

  1. Ditetapkan sebagai CPNS oleh instansi yang menerima mereka.
  2. Masa percobaan selama 1 tahun sejak ditetapkan sebagai CPNS.
  3. Jika lulus evaluasi, mereka akan diangkat sebagai PNS secara penuh.
  4. Setelah itu, mereka terikat ikatan dinas selama minimal 5 tahun.

Proses ini dilakukan sebagai bentuk penyaringan akhir dan adaptasi terhadap dinamika birokrasi di lapangan.

Lulusan Terbaik dari Berbagai Daerah

Pada pelantikan tahun ini, penghargaan Kartika Astha Brata sebagai lulusan terbaik tingkat nasional diraih oleh Suwandi, asal Kabupaten Buton, Provinsi Sulawesi Tenggara. Ia dikenal aktif dalam kegiatan kepamongprajaan, memiliki indeks prestasi kumulatif tinggi, serta menunjukkan kepemimpinan selama masa pendidikan.

Selain Suwandi, terdapat 9 lulusan lain yang memperoleh penghargaan Kartika Sapta Abdi Praja sebagai lulusan terbaik di masing-masing program studi. Mereka berasal dari berbagai daerah seperti DKI Jakarta, Jawa Tengah, Bali, Nusa Tenggara Timur, dan lainnya, mencerminkan semangat kebhinekaan dalam tubuh IPDN.

Lulusan Siap Ditempatkan di Seluruh Indonesia

Mereka yang telah dilantik sebagai Pamong Praja Muda akan segera ditempatkan di berbagai instansi pusat maupun pemerintah daerah. Penempatan ini memperhatikan kebutuhan formasi, kompetensi lulusan, dan kebijakan pemerintah pusat terkait distribusi ASN.

Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri menyebutkan bahwa proses distribusi dan penempatan ASN lulusan IPDN akan dilakukan secara bertahap dengan memprioritaskan daerah-daerah yang membutuhkan tenaga muda dan inovatif.

“Kami ingin lulusan IPDN benar-benar menjadi bagian dari transformasi birokrasi di tingkat tapak. Daerah-daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar) menjadi salah satu prioritas distribusi formasi,” ujarnya.

Lompatan Akademik: S3 dan Profesi Kepamongprajaan

Capaian IPDN tahun ini tak hanya soal jumlah. Wisuda 2025 juga menandai meningkatnya kualitas akademik kampus ini. Dengan 56 lulusan program Doktor Ilmu Pemerintahan, IPDN memperkuat posisinya sebagai institusi yang tidak hanya mendidik level pelaksana, tetapi juga mencetak peneliti, dosen, dan pemikir kebijakan tingkat tinggi.

Program Profesi Kepamongprajaan yang meluluskan 58 peserta juga menjadi solusi bagi ASN aktif yang ingin menambah kompetensi dalam bidang pemerintahan tanpa harus melalui jalur sarjana dari awal.

Mendagri: Jangan Sekadar Mengejar Gelar

Dalam akhir pidatonya, Tito Karnavian mengingatkan agar para lulusan IPDN tidak puas hanya dengan gelar akademik. Menurutnya, gelar sarjana, magister, atau doktor tidak akan bermakna jika tidak diiringi semangat pengabdian dan pemahaman terhadap realitas di lapangan.

“Jangan hanya bangga dengan toga dan ijazah. Yang dibutuhkan rakyat adalah kehadiran ASN yang melayani dengan hati, bekerja dengan data, dan berpikir untuk solusi,” tegasnya.

Pernyataan itu menjadi pengingat bahwa keberhasilan IPDN bukan hanya diukur dari jumlah wisudawan, melainkan dari sejauh mana lulusan-lulusan tersebut mampu memberikan dampak nyata di tengah masyarakat.

Statistik Alumni IPDN

Hingga tahun 2025, IPDN telah meluluskan lebih dari 34.278 alumni dari berbagai jenjang. Mayoritas dari mereka kini menduduki jabatan struktural di lingkungan pemerintah pusat, pemerintah provinsi, maupun pemerintah kabupaten/kota. Tak sedikit pula yang menjadi kepala daerah, pejabat eselon tinggi, hingga tokoh publik.

Ke depan, IPDN berencana memperkuat kerja sama internasional dan menjajaki peluang pertukaran mahasiswa maupun dosen dengan negara-negara ASEAN untuk memperkaya wawasan global para praja.

Tahun 2025 menjadi tahun penting bagi IPDN: bukan hanya karena jumlah lulusan yang besar, tetapi juga karena semakin nyatanya harapan pemerintah agar birokrasi Indonesia berubah menjadi lebih profesional, cepat, dan berorientasi pada pelayanan publik.

Dengan bekal pendidikan, pelatihan mental, fisik, dan akademik selama di kampus, para 1.110 Pamong Praja Muda IPDN Angkatan XXXII kini memulai langkah pengabdian nyata mereka untuk negeri.