BONA NEWS. Jakarta. — Indonesia mendapat angin segar dari lembaga keuangan internasional, Dana Moneter Internasional (IMF), yang baru saja merilis pembaruan proyeksi pertumbuhan ekonomi global. Dalam laporan terbarunya, IMF memberikan sinyal positif terhadap perekonomian nasional dengan menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk tahun 2025 dan 2026.

IMF dalam laporan World Economic Outlook (WEO) Update edisi Juli 2025 memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan mencapai 4,8 persen, naik dari proyeksi sebelumnya sebesar 4,7 persen. Kenaikan ini menandai keyakinan IMF terhadap fundamental ekonomi Indonesia yang dinilai kuat di tengah tantangan global yang terus berkembang.

Naiknya Proyeksi IMF: Indikasi Kepercayaan Global

Sebelumnya, IMF dalam laporan WEO edisi April 2025 justru menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia dari 5,1 persen menjadi 4,7 persen. Penurunan ini sempat menimbulkan kekhawatiran akan perlambatan ekonomi di dalam negeri. Namun, revisi ke atas pada Juli ini mengembalikan optimisme di tengah masyarakat dan pelaku usaha.

“Revisi ini mencerminkan keyakinan IMF bahwa Indonesia memiliki daya tahan ekonomi yang cukup baik, terutama dalam menghadapi ketidakpastian global, gejolak harga komoditas, serta tekanan suku bunga internasional,” kata ekonom dari LPEM UI, Riefky Karsayuda, dalam keterangan terpisah.

Data Makro Ekonomi Stabil dan Menjanjikan

Penilaian positif IMF tidak datang tanpa alasan. Dalam misi pemantauan tahunan Article IV Consultation yang dilakukan pada Mei hingga Juni 2024 lalu, IMF menyampaikan bahwa outlook ekonomi Indonesia tetap positif. IMF memproyeksikan pertumbuhan Indonesia berada pada kisaran 5,0 persen pada 2024 dan 5,1 persen pada 2025, dengan inflasi dan kondisi sektor keuangan yang relatif stabil.

“Indonesia memiliki kerangka kebijakan makro yang kredibel. Kebijakan fiskal dan moneter telah bekerja secara sinergis untuk menjaga stabilitas dan mendukung pemulihan,” ujar tim IMF dalam siaran pers resminya tertanggal 14 Juni 2024.

Dampak Positif terhadap Investasi dan Visi Indonesia 2045

Peningkatan proyeksi pertumbuhan ini juga menjadi sinyal positif bagi investor internasional. Dalam jangka panjang, IMF memuji transformasi ekonomi Indonesia dalam dua dekade terakhir. Produk domestik bruto (PDB) Indonesia telah meningkat lebih dari empat kali lipat menjadi sekitar US$ 1,4 triliun, dan tingkat kemiskinan ekstrem berhasil ditekan hingga kurang dari 2 persen dari populasi.

Prestasi ini dinilai sebagai modal penting dalam mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045, yakni menjadikan Indonesia sebagai negara berpendapatan tinggi ketika memasuki usia 100 tahun kemerdekaan.

Peluang Pemerataan dan Reformasi Struktural

Sejumlah peneliti memandang kabar baik ini sebagai momentum bagi Indonesia untuk mempercepat agenda pemerataan ekonomi dan memperkuat reformasi struktural. Direktur Eksekutif INDEF, Tauhid Ahmad, menyebut bahwa pertumbuhan yang inklusif dan merata harus menjadi fokus pemerintah ke depan.

“Kita jangan puas dengan angka. Pemerintah perlu memastikan bahwa kenaikan pertumbuhan ini berdampak nyata pada masyarakat lapisan bawah, terutama lewat peningkatan daya beli dan penciptaan lapangan kerja produktif,” ujarnya kepada Antara.

IMF sendiri mendorong agar Indonesia melanjutkan reformasi di bidang perpajakan, digitalisasi UMKM, serta penciptaan iklim investasi yang kondusif. Hal ini diperlukan untuk menjaga daya saing Indonesia dalam jangka panjang.

Risiko Global Tetap Harus Diwaspadai

Meski membawa kabar baik, IMF tetap mengingatkan adanya sejumlah risiko eksternal dan domestik yang dapat menghambat pertumbuhan ekonomi Indonesia. Di antaranya adalah:

  • Volatilitas harga komoditas akibat ketegangan geopolitik global;
  • Kenaikan suku bunga global yang dapat memperketat likuiditas dan menekan arus modal;
  • Pelemahan permintaan global, terutama dari mitra dagang utama seperti China dan Eropa;
  • Ketidakpastian kebijakan fiskal domestik, termasuk potensi pelemahan penerimaan negara.

Dalam menghadapi risiko-risiko tersebut, IMF menyarankan agar Indonesia memperkuat kerangka kebijakan makroekonomi dan tetap disiplin dalam pengelolaan fiskal, khususnya dalam menjaga rasio utang terhadap PDB dan efisiensi belanja negara.

Ringkasan Data Utama IMF Terkini

Aspek Data / Proyeksi
Proyeksi Pertumbuhan 2025–2026 (Juli) 4,8%
Proyeksi Sebelumnya (April 2025) 4,7%
Proyeksi Awal (Januari 2025) 5,1%
Proyeksi Pertumbuhan 2024 5,0%
Proyeksi Inflasi 2025 Sekitar 1,7%–2,3%
Pertumbuhan PDB 20 tahun terakhir Naik 4× menjadi US$ 1,4 triliun
Kemiskinan ekstrem Turun ke <2% populasi

Momentum yang Harus Dimanfaatkan

Kabar baik dari IMF tentang naiknya proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi 4,8 persen menunjukkan bahwa perekonomian nasional tetap menjadi salah satu yang menjanjikan di kawasan Asia Tenggara. Kepercayaan lembaga global terhadap ketahanan ekonomi Indonesia dapat dimanfaatkan untuk memperkuat kepercayaan investor, mempercepat transformasi ekonomi, dan mendukung agenda pembangunan jangka panjang.

Namun, pemerintah tetap harus waspada terhadap berbagai risiko eksternal yang dapat mengganggu stabilitas ekonomi. Dengan strategi yang tepat dan pelaksanaan kebijakan yang konsisten, Indonesia punya peluang besar untuk tidak hanya tumbuh secara kuantitatif, tapi juga kualitatif—menjadi negara maju yang inklusif dan berkeadilan.