BONA NEWS. Sumatera Utara. Medan. — Wali Kota Medan, Rico Waas, menyampaikan pesan tegas dan lugas kepada seluruh jajaran pemerintahan dan masyarakat Kota Medan. Ia menegaskan bahwa pembangunan kota harus dilakukan secara profesional, tanpa terjebak pada arah politik kiri atau kanan, serta menghindari tindakan yang bisa merusak citra pemerintahan.

Pernyataan itu disampaikannya usai menghadiri sidang paripurna pembahasan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Medan 2025–2029 di Gedung DPRD Kota Medan.

“Kita ingin mau yang bagus, pembangunan yang baik, profesional, ya! Membangun untuk masyarakat Kota Medan. Jadi jangan berpikir ke arah kiri dan kanan atau sebagainya,” ujar Rico di hadapan awak media, Senin (4/8/2025).

Rico juga menegaskan bahwa dirinya dan Wakil Wali Kota Zaki sedang berfokus penuh untuk membawa Kota Medan ke arah yang lebih baik. Pemerintahan mereka mengusung slogan “Medan untuk Semua” yang menurut Rico berarti pembangunan harus bisa dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat tanpa diskriminasi.

“Pemerintahan Rico-Zaki saat ini tengah memikirkan bagaimana membangun kota ini menjadi lebih baik lagi di masa akan datang, yang bisa dinikmati seluruh masyarakat,” ucapnya.

“Saya berpikir bagaimana bekerja untuk Kota Medan, berbuat yang terbaik untuk Kota Medan. Jangan arahnya ke kiri dan ke kanan, ya!” tambah Rico.

Tanggapi Isu Rekaman Muhammad Husni, Rico: “Saya Tidak Tahu dan Tidak Mengerti”

Dalam kesempatan yang sama, Rico juga menanggapi isu beredarnya rekaman suara yang menyebut nama Muhammad Husni,Asisten Deputi Penataan Kawasan Usaha pada Deputi Bidang Pengawasan Koperasi Kementerian Koperasi dan UKM RI.. Rekaman itu menjadi viral di media sosial dan menimbulkan berbagai spekulasi publik, terutama terkait isi dan maksud pembicaraan dalam rekaman tersebut.

Namun, Rico mengambil sikap hati-hati dan tegas. Ia menyatakan tidak mengenal dan tidak mengetahui hal apa pun terkait tokoh dalam rekaman tersebut.

“Pertama, dirinya tidak mengetahui dan tidak mengerti sama yang bersangkutan (Muhammad Husni, red),” ujar Rico saat ditanya wartawan soal isu rekaman.

Ia juga meminta media dan publik untuk mengonfirmasi langsung kepada yang bersangkutan jika ingin mengetahui maksud rekaman tersebut.

“Yang kedua, saya minta kawan-kawan wartawan coba hubungi yang bersangkutan, apa maksud dan tujuannya. Karena kami gak tau apa maksud dan tujuannya,” ujarnya.

Lebih lanjut, Rico memberikan peringatan kepada seluruh aparatur pemerintahan agar tetap fokus bekerja dan tidak melakukan hal-hal yang bisa menimbulkan kegaduhan.

“Dan yang ketiga, saya ingatkan kepada rekan-rekan semuanya, terutama di Pemerintahan Kota Medan, jangan aneh-aneh,” tegasnya.

Pernyataan Rico Waas menunjukkan bahwa Pemerintah Kota Medan di bawah kepemimpinannya berusaha mengambil posisi netral, profesional, dan berorientasi pada hasil nyata. Dalam situasi politik yang semakin dinamis setelah Pilkada 2024, Rico mengingatkan agar tidak ada pihak-pihak yang mencoba memanfaatkan isu personal atau rekaman sebagai alat politik.

Dalam RPJMD 2025–2029 yang tengah dibahas, Pemerintah Kota Medan mengusung beberapa prioritas utama pembangunan, antara lain:

  • Percepatan pembangunan infrastruktur jalan dan drainase
  • Peningkatan layanan pendidikan dan kesehatan
  • Transformasi digital layanan publik
  • Program khusus untuk pemberdayaan UMKM
  • Tata kelola pemerintahan berbasis meritokrasi

Fokus pada Medan untuk Semua

Melalui slogan “Medan untuk Semua”, Rico Waas mencoba menanamkan semangat bahwa pemerintah harus berpihak kepada semua warga tanpa melihat latar belakang politik, suku, atau agama. Ia ingin agar seluruh masyarakat bisa merasakan manfaat langsung dari setiap kebijakan yang dijalankan.

“Semua masyarakat Kota Medan punya hak yang sama untuk menikmati hasil pembangunan. Tidak ada istilah anak emas atau anak tiri dalam pemerintahan kami,” kata Rico dalam salah satu pernyataannya di media sebelumnya.

Dengan ketegasan dan pendekatan yang diplomatis, Rico Waas berharap agar isu-isu yang beredar di luar tidak memecah konsentrasi pemerintah maupun publik. Ia ingin agar Medan tidak tenggelam dalam perdebatan yang tidak produktif.

“Kita ini sedang membangun, bukan membongkar. Jadi mari kita semua fokus ke yang penting-penting saja,” pungkasnya.

Dalam agenda persetujuan bersama atas Ranperda RPJMD Kota Medan 2025–2029, Wali Kota Medan Rico Tri Putra Bayu Waaa (Rico Waaa) menyampaikan untuk menjadikan Kota Medan Kota Bertuah dan 7 misi yang meliputi: Berbudaya, Energik, Ramah, Tertib, Unggul, Aman, dan Humanis.

“Inilah arah transformasi menuju Medan Satu Data—kota cerdas yang terintegrasi, berkeadilan, dan berdaya saing,” ujar Rico Waas di hadapan Ketua, Wakil Ketua, dan seluruh anggota DPRD Medan.

1. Misi Berbudaya:

Rico ingin menjadikan Medan sebagai kota dengan karakter multikultural yang kuat.

“Kita bangun harmoni lewat eksplorasi seni dan budaya lokal yang jadi daya tarik wisata.”

2. Misi Energik:

Pemerataan infrastruktur dan partisipasi publik menjadi fokus.

“Pembangunan tak boleh timpang. Semua wilayah harus merasakan akses yang adil.”

3. Misi Ramah:

Pelayanan publik akan berbasis data, riset, dan inovasi.

“Dengan sistem satu data, pelayanan harus lebih cepat, akurat, dan akuntabel.”

4. Misi Tertib:

Rico bertekad menata kota agar makin rapi dan bersih.

“Transportasi harus efisien, kebersihan ditingkatkan, dan budaya taat aturan dibudayakan.”

5. Misi Unggul:

Peningkatan kualitas SDM dan UMKM jadi prioritas.

“Kita ingin UMKM bisa tembus ekspor, pemuda Medan harus siap bersaing!”

6. Misi Aman:

Kota Medan akan lebih aman dari begal, narkoba, dan rawan bencana.

“Kenyamanan warga adalah harga mati. Kami pastikan peningkatan sistem keamanan dan stabilitas pangan.”

7. Misi Humanis:

Medan akan jadi kota yang peduli dan adil untuk semua.

“Kesejahteraan sosial akan diperluas. Tidak boleh ada yang tertinggal.”

Dalam rapat yang juga dihadiri Wakil Wali Kota Medan H. Zakiyuddin HarahapSekretariat Daerah (Sekda)  Kota Medan Wiriya Alrahman, hingga para Camat dan OPD.