BONA NEWS. Labuhan Batu Utara, Sumatera Utara.  – Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kakanwil Kemenag) Provinsi Sumatera Utara, H. Ahmad Qosbi, melakukan kunjungan kerja ke Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Labuhanbatu Utara pada Selasa (26/8). Kunjungan tersebut memiliki dua agenda utama: meninjau pelaksanaan program Cek Kesehatan Gratis (CKG) bagi siswa dan meresmikan Smart Digital Classroom sebagai bagian dari transformasi pendidikan berbasis teknologi di lingkungan madrasah.

Dalam sambutannya, Qosbi menekankan pentingnya kesehatan sebagai fondasi dalam meraih prestasi akademik maupun nonakademik. Ia menyatakan bahwa program Cek Kesehatan Gratis ini merupakan langkah strategis Kementerian Agama untuk membudayakan pola hidup sehat sejak dini.

“Kita lihat anak-anak kita di sini sehat-sehat, dan semoga kesehatan tersebut selalu menyertai mereka dalam melangkah meraih cita-cita. Program ini harus kita sukseskan bersama,” ujar Qosbi.

Program CKG yang digelar di MAN 2 Labura merupakan hasil kolaborasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Labuhanbatu Utara. Dalam kegiatan ini, para siswa mendapatkan layanan pemeriksaan kesehatan dasar, seperti pengecekan tekanan darah, berat badan, kesehatan mata, gigi, hingga konsultasi gizi.

Qosbi menambahkan, kegiatan tersebut bukan hanya sekadar rutinitas formal, tetapi menjadi upaya nyata dalam memastikan setiap siswa madrasah tumbuh dalam kondisi jasmani yang sehat. Ia mengingatkan bahwa kesehatan adalah investasi jangka panjang yang tidak bisa dipandang sebelah mata.

Dalam kunjungannya, Kakanwil Kemenag Sumut menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang berkontribusi dalam pelaksanaan CKG, terutama jajaran Dinas Kesehatan dan tenaga medis yang terlibat langsung di lapangan. Ia menyebut kolaborasi lintas sektor sebagai kunci keberhasilan program.

“Tidak mungkin Kementerian Agama berjalan sendiri. Dukungan pemerintah daerah, dinas kesehatan, tenaga medis, dan para guru madrasah menjadi faktor penting. Sinergi ini harus kita jaga demi keberhasilan anak-anak kita,” tegasnya.

Selain pemeriksaan kesehatan, para siswa juga mendapat edukasi tentang pentingnya menjaga pola makan seimbang, kebersihan diri, serta bahaya konsumsi makanan tidak sehat. Edukasi ini diharapkan menumbuhkan kesadaran kolektif bahwa gaya hidup sehat merupakan bagian tak terpisahkan dari proses belajar.

Peresmian Smart Digital Classroom: Wujud Transformasi Pendidikan

Selain meninjau program kesehatan, Qosbi juga meresmikan Smart Digital Classroom di MAN 2 Labura. Ruang kelas modern ini dilengkapi dengan perangkat teknologi, seperti komputer, proyektor interaktif, jaringan internet, serta aplikasi pembelajaran digital.

Menurut Qosbi, kehadiran Smart Digital Classroom adalah implementasi dari Asta Cita Kementerian Agama RI, yang mendorong transformasi digital dalam pendidikan madrasah. Ia menegaskan, pemanfaatan teknologi di ruang belajar harus menjadi bagian integral dari strategi pendidikan.

“Era digital adalah kenyataan yang tidak bisa kita hindari. Madrasah harus adaptif dan proaktif agar siswa tidak tertinggal dalam menghadapi tantangan global. Dengan Smart Digital Classroom, kita berharap lahir generasi yang tidak hanya sehat jasmani, tetapi juga cerdas digital,” ujarnya.

Ia juga mengimbau agar guru, tenaga pendidik, dan kepala madrasah mampu memanfaatkan fasilitas ini dengan maksimal. Menurutnya, kemajuan teknologi bukanlah ancaman, melainkan sarana untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.

Kepala MAN 2 Labura, Nasrah Bina Sejahtera, menyampaikan rasa bangga atas kunjungan Kakanwil sekaligus dukungan yang diberikan melalui program CKG dan Smart Digital Classroom.

Nasrah mengungkapkan bahwa selama ini banyak siswa MAN 2 Labura telah meraih prestasi, terutama di bidang teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Ia menilai kehadiran ruang kelas digital semakin memperkuat komitmen madrasah dalam mengembangkan inovasi pendidikan.

“Madrasah ini sudah berkomitmen untuk terus beradaptasi dengan perkembangan zaman. Bahkan, kami sudah menerapkan absensi digital sebagai bagian dari tata kelola sekolah. Dengan adanya Smart Digital Classroom, kami optimistis akan lahir prestasi-prestasi baru,” jelas Nasrah.

Ia juga menambahkan bahwa digitalisasi madrasah bukan hanya sekadar tren, tetapi kebutuhan mendesak untuk membekali siswa menghadapi era persaingan global yang semakin kompleks.

Kegiatan CKG dan peresmian Smart Digital Classroom turut dihadiri oleh perwakilan orang tua siswa, komite madrasah, serta tokoh masyarakat setempat. Kehadiran mereka menjadi simbol dukungan terhadap program kesehatan dan digitalisasi pendidikan.

Salah seorang orang tua siswa menyampaikan harapan agar program ini bisa berkelanjutan. Menurutnya, perhatian pemerintah terhadap kesehatan anak-anak madrasah sangat membantu, terutama bagi keluarga yang sulit mengakses layanan kesehatan secara rutin.

“Anak-anak jadi lebih peduli dengan kesehatan diri. Kami juga sangat senang karena sekolah semakin maju dengan adanya kelas digital. Semoga program ini tidak berhenti sampai di sini,” ujar seorang wali murid.

Meski disambut positif, Qosbi mengakui bahwa masih ada tantangan yang harus dihadapi, terutama dalam hal pemerataan fasilitas digital di madrasah-madrasah yang berada di daerah terpencil. Namun, ia menegaskan bahwa Kemenag Sumut akan terus mendorong agar setiap madrasah memperoleh kesempatan yang sama.

“Kita ingin semua madrasah di Sumatera Utara bergerak menuju transformasi digital. Tidak boleh ada kesenjangan antara madrasah di kota dan di desa. Ini PR besar kita bersama,” ucapnya.

Selain itu, keberlanjutan program Cek Kesehatan Gratis juga menjadi perhatian. Qosbi menekankan perlunya komitmen semua pihak untuk menjadikannya program rutin, bukan hanya kegiatan seremonial.

“Kesehatan dan pendidikan adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Keduanya saling melengkapi untuk membentuk generasi yang unggul,” tutupnya.

Kunjungan Kakanwil Kemenag Sumut ke MAN 2 Labura menegaskan dua prioritas penting bagi generasi muda: sehat jasmani melalui Cek Kesehatan Gratis, dan cerdas digital melalui Smart Digital Classroom. Kedua program tersebut menunjukkan bahwa pendidikan madrasah di Sumut tidak hanya fokus pada aspek akademik, tetapi juga kesehatan, teknologi, dan karakter.

Dengan dukungan lintas sektor, komitmen tenaga pendidik, serta partisipasi orang tua, diharapkan program-program ini dapat berlanjut dan diperluas ke madrasah lain di seluruh Sumatera Utara. Langkah ini menjadi bagian dari upaya besar pemerintah dalam mencetak generasi emas Indonesia 2045 yang sehat, cerdas, dan kompetitif di kancah global.