BONA NEWS. Medan, Sumatera Utara. – Dalam upaya meningkatkan kualitas komunikasi publik dan memperkuat citra kepolisian, Bidang Hubungan Masyarakat (Bidhumas) Polda Sumatera Utara menyelenggarakan Rapat Kerja Teknis (Rakernis) Kehumasan Tahun 2025. Acara ini mengangkat tema “Meningkatkan Profesionalisme Personel Bidang Humas Polda Sumut dalam Rangka Pencapaian Trending Citra Polri untuk Masyarakat.”
Kegiatan berlangsung di Medan dengan dihadiri para pejabat utama Polda Sumut, perwakilan Polres/Polresta, serta sejumlah narasumber dari kalangan pers dan lembaga penyiaran. Rakernis dibuka secara resmi oleh Kapolda Sumut, Irjen Pol. Whisnu Hermawan Februanto, S.I.K., M.H., yang diwakili oleh Wakapolda Sumut, Brigjen Pol. Rony Samtana, S.I.K., M.T.C.P.
Dalam sambutannya, Wakapolda Sumut menekankan bahwa humas tidak boleh dipandang hanya sebagai pelengkap struktural, melainkan memiliki peran strategis dalam membangun kepercayaan publik.
“Humas adalah ujung tombak citra Polri. Dari humaslah masyarakat mendapatkan gambaran nyata tentang kerja kepolisian. Karena itu, profesionalisme, kecepatan, dan ketepatan informasi menjadi kunci keberhasilan kita,” ujar Brigjen Pol. Rony Samtana.
Ia menambahkan, di tengah derasnya arus informasi dan gempuran hoaks, personel humas dituntut lebih adaptif terhadap perkembangan teknologi komunikasi.
Rakernis menghadirkan sejumlah narasumber yang memberikan materi strategis. Di antaranya:
- Rizal R. Surya (Ahli Pers Dewan Pers sekaligus Wakil Pemimpin Redaksi Analisa Medan),
- Anggia Ramadhan, SE., M.Si. (Komisioner Komisi Penyiaran Indonesia Daerah/KPID Sumut),
- T. Agus Khaidir (Manager Tribunnews Medan).
Para narasumber memberikan pemaparan mengenai tantangan dunia media saat ini, etika komunikasi publik, strategi pengelolaan isu, hingga pentingnya sinergi antara Polri dan media massa.
Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol. Ferry Walintukan, menegaskan bahwa Rakernis 2025 menjadi momentum penting untuk menyamakan visi dan meningkatkan keterampilan komunikasi personel humas.
“Ke depan, humas harus lebih profesional, adaptif, dan mampu menggunakan berbagai platform digital. Dengan begitu, citra Polri akan semakin positif, dan masyarakat merasa lebih dekat dengan kepolisian,” jelas Ferry.
Ia juga menyebut, peran humas semakin penting di era keterbukaan informasi publik. Tugas utama humas adalah memastikan masyarakat mendapatkan informasi yang benar, sekaligus mencegah berkembangnya berita bohong yang berpotensi menimbulkan keresahan.
Penguatan peran humas bukan tanpa alasan. Survei Etos Indonesia Institute pada Desember 2022 menunjukkan tingkat kepercayaan publik terhadap Polda Sumut mencapai 87%, dengan kepuasan terhadap kinerja Humas meningkat hingga 31%.
Angka ini menjadi modal sosial yang harus dijaga. Melalui program peningkatan kapasitas humas, Polda Sumut berupaya mempertahankan bahkan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap kepolisian.
Dalam Rakernis, para narasumber menekankan pentingnya kemitraan dengan media. Menurut Rizal R. Surya, kerja sama yang sehat antara polisi dan media dapat menghasilkan pemberitaan yang akurat, berimbang, serta mencegah bias informasi.
“Media dan kepolisian memiliki tujuan sama: memberikan informasi yang benar kepada masyarakat. Dengan sinergi, hoaks bisa ditekan, dan masyarakat mendapat edukasi yang bermanfaat,” tegas Rizal.
Hal senada disampaikan oleh Anggia Ramadhan dari KPID Sumut. Menurutnya, kehadiran humas harus memperkuat transparansi lembaga, sekaligus menjadi sarana edukasi bagi publik tentang hukum dan keamanan.
Humas Polda Sumut juga menekankan pentingnya transformasi digital. Pemanfaatan media sosial, website resmi, kanal YouTube, dan aplikasi digital lainnya menjadi fokus utama. Melalui kanal-kanal tersebut, humas dapat menjangkau masyarakat secara lebih luas dan interaktif.
Strategi digital ini sejalan dengan arahan Kadiv Humas Polri Irjen Sandi Nugroho, yang pada Rakernis Divisi Humas Polri di Semarang (7 Mei 2025) menegaskan bahwa humas harus mampu menjawab tantangan era digital, cepat merespons isu publik, dan menjaga kepercayaan masyarakat.
Penguatan peran humas berdampak langsung pada hubungan polisi dengan masyarakat. Komunikasi publik yang terbuka menciptakan rasa aman dan meningkatkan kerja sama dalam menjaga kamtibmas.
Menurut Kombes Ferry Walintukan, citra Polri bukan hanya dibangun lewat penegakan hukum, tetapi juga melalui komunikasi yang humanis. “Ketika masyarakat merasa dekat dengan Polri, maka mereka lebih mudah diajak menjaga keamanan bersama,” ujarnya.
Rakernis Kehumasan Polda Sumut Tahun 2025 menjadi bukti nyata bahwa Polri serius memperkuat peran humas sebagai pilar kepercayaan publik. Dengan mengedepankan profesionalisme, pemanfaatan teknologi digital, sinergi dengan media, serta strategi komunikasi yang responsif, citra Polri di Sumatera Utara diharapkan semakin positif.
Polda Sumut memahami, kepercayaan masyarakat adalah modal utama kepolisian. Tanpa dukungan publik, tugas menjaga keamanan mustahil berjalan optimal. Karena itu, penguatan humas bukan sekadar agenda rutin, melainkan investasi jangka panjang bagi keberhasilan Polri..
