BONA NEWS. Jakarta. – Presiden Prabowo Subianto resmi melakukan perombakan Kabinet Merah Putih pada Senin, 8 September 2025. Dari beberapa menteri yang diganti, perhatian publik tertuju pada dua pos penting yang kosong: Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) serta Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora).
Pencopotan Budi Gunawan dari kursi Menko Polhukam dan Dito Ariotedjo dari posisi Menpora menjadi sorotan karena kedua pos ini strategis. Menko Polhukam adalah pilar utama dalam stabilitas keamanan nasional, sedangkan Menpora kerap menjadi simbol representasi anak muda dalam kabinet.
Fakta Pencopotan
- Budi Gunawan Dicopot dari Menko Polhukam
Istana tidak memberikan alasan detail terkait pencopotan Budi Gunawan. Namun, sejumlah analis menilai langkah ini merupakan bagian dari strategi Presiden Prabowo untuk menata ulang arah politik dan keamanan nasional. Hingga kini, jabatan tersebut belum memiliki pengganti definitif.Pada 9 September 2025, nama Sjafrie Sjamsoeddin, Menteri Pertahanan, mencuat sebagai penjabat ad interim Menko Polhukam. Dengan demikian, Sjafrie kini merangkap dua posisi penting dalam kabinet.
- Dito Ariotedjo Lepas Jabatan Menpora
Dito Ariotedjo mengaku baru mendapat informasi pencopotannya pada pagi hari sebelum reshuffle. Ia menyatakan legawa atas keputusan Presiden. Posisi Menpora sendiri sejatinya sudah disiapkan pengganti, namun pelantikannya tertunda karena calon yang ditunjuk sedang berada di luar kota.Hal ini membuat kursi Menpora masih kosong secara formal sejak 8 September.
Isu Pengganti yang Mencuat
Menko Polhukam
- Sjafrie Sjamsoeddin disebut-sebut sebagai nama paling kuat untuk sementara waktu. Sebagai jenderal purnawirawan yang pernah menjadi Wakil Menteri Pertahanan, Sjafrie dinilai memiliki pengalaman luas dalam bidang pertahanan dan keamanan.
- Meski masih berstatus ad interim, tidak menutup kemungkinan ia akan dipermanenkan bila dinilai cocok oleh Presiden Prabowo.
Menpora
- Nama yang paling ramai dibicarakan adalah Puteri Anetta Komarudin, politisi muda Partai Golkar sekaligus anggota DPR RI. Ia dianggap representatif karena memiliki pengalaman di bidang keuangan sekaligus aktif di kalangan milenial. Kehadirannya diyakini bisa melanjutkan estafet Dito Ariotedjo dalam mengawal isu kepemudaan.
- Di luar itu, sempat berembus kabar mengejutkan bahwa Raffi Ahmad, selebritas dan pengusaha muda, juga masuk radar pengganti. Meski demikian, hingga kini rumor tersebut belum mendapat konfirmasi resmi dari Istana, sehingga lebih dipandang sebagai spekulasi publik semata.
Dinamika Politik di Balik Reshuffle
Pengosongan dua kursi ini menimbulkan spekulasi politik yang cukup hangat. Posisi Menko Polhukam sangat strategis, apalagi di tengah agenda besar pemerintahan seperti pengamanan Pemilu 2029 dan stabilitas hukum. Sementara kursi Menpora penting untuk menjaga citra pemerintah di mata generasi muda, khususnya menjelang Asian Solidarity Movement in Unity and Achievement (ASMIUA) 2025 yang akan digelar di Medan.
Bagi Presiden Prabowo, keputusan ini diyakini merupakan bagian dari evaluasi menyeluruh terhadap kinerja kabinet. Penundaan pelantikan pengganti Menpora juga menunjukkan bahwa Presiden ingin memastikan sosok yang dipilih betul-betul tepat.
Hingga hari ini, Sjafrie Sjamsoeddin sudah resmi merangkap sebagai Menko Polhukam ad interim, sedangkan kursi Menpora masih menunggu pelantikan pengganti. Nama Puteri Komarudin menjadi kandidat terkuat, sementara rumor Raffi Ahmad menambah warna dalam spekulasi publik.
Reshuffle kabinet kali ini memperlihatkan bahwa Presiden Prabowo tidak segan mengambil langkah besar demi penataan ulang kekuatan politik dan pemerintahan. Publik kini menanti kepastian siapa yang akan menduduki kursi definitif Menko Polhukam dan Menpora dalam waktu dekat.
