BONA NEWS. Orem, Utah.– Dunia politik Amerika Serikat diguncang kabar duka. Aktivis konservatif dan pendiri Turning Point USA, Charlie James Kirk, tewas ditembak dalam sebuah acara di Utah Valley University, Selasa malam (10/9/2025) waktu setempat.
Dilansir dari Reuters (11/9/2025), penembakan terjadi sekitar pukul 20.45 saat Kirk sedang berbicara di hadapan ribuan mahasiswa dalam rangkaian tur nasional bertajuk American Comeback Tour.
Mengutip laporan People, saat itu aula kampus dipenuhi sekitar 3.000 orang. Kirk sedang menjawab pertanyaan mahasiswa dalam sesi interaktif “Prove Me Wrong” ketika tiba-tiba terdengar suara tembakan dari kejauhan.
Satu peluru menembus bagian samping kepala Kirk. Suasana langsung kacau. Saksi mata menggambarkan teriakan panik, mahasiswa berhamburan mencari perlindungan, sementara tim keamanan berusaha mengevakuasi korban.
Kirk sempat dibawa ke rumah sakit, namun dinyatakan meninggal dunia tidak lama kemudian. Polisi kemudian menemukan senapan bolt-action berdaya tinggi yang diduga digunakan pelaku.
Aparat menduga serangan dilakukan oleh seorang sniper dari jarak jauh. Hingga kini, FBI dan kepolisian setempat masih memburu pelaku yang berhasil melarikan diri.
Sosok Charlie Kirk
Charlie Kirk lahir pada 14 Oktober 1993. Pada usia 18 tahun ia mendirikan Turning Point USA (TPUSA), sebuah organisasi mahasiswa konservatif yang kini memiliki jaringan di ratusan kampus di Amerika.
Mengutip Wikipedia, Kirk dikenal sebagai sosok konservatif vokal yang sering tampil di media nasional dan aktif mendukung kebijakan Partai Republik, terutama Donald Trump.
Bagi banyak kalangan konservatif muda, Kirk dianggap inspiratif dan menjadi wajah gerakan baru sayap kanan Amerika. Namun, bagi lawan politiknya, ia kerap dicap provokatif dan polarizing.
Penyelidikan hingga kini masih berlangsung. Pihak berwenang menduga kuat bahwa insiden ini merupakan pembunuhan politik. Dugaan ini didasarkan pada posisi Kirk sebagai tokoh publik dengan pengaruh besar di kalangan konservatif.
FBI bahkan merilis foto terduga pelaku yang terekam kamera CCTV sekitar kampus. Publik diminta memberikan informasi apabila mengenali sosok tersebut.
Kematian Kirk langsung memicu gelombang reaksi:
- Mantan Presiden Donald Trump menyebut penembakan ini sebagai “serangan pengecut terhadap gerakan konservatif.”
- Presiden Joe Biden turut menyampaikan belasungkawa, sambil menekankan bahwa “perbedaan politik tidak boleh dibalas dengan peluru.”
- Sejumlah anggota Kongres Partai Republik mendesak agar pelaku segera ditangkap, bahkan ada yang menuding adanya kegagalan aparat dalam melindungi tokoh publik.
Sementara itu, di media sosial, tagar #CharlieKirk dan #JusticeForKirk menduduki posisi trending di Twitter/X. Ribuan warganet menyampaikan duka sekaligus kemarahan.
Tragedi ini diperkirakan akan berdampak luas:
- Polarisasi Politik
Dilansir dari The Guardian, penembakan ini dikhawatirkan semakin memperlebar jurang antara kubu konservatif dan progresif. - Keamanan Tokoh Publik
Pertanyaan besar muncul: bagaimana seorang penembak bisa menembus sistem keamanan kampus dan melancarkan serangan terhadap tokoh nasional. - Isu Senjata Api
Penembakan terhadap Kirk menambah panjang daftar kasus kekerasan bersenjata di AS. Mengutip CNN, insiden ini kemungkinan akan memanaskan kembali perdebatan mengenai regulasi senjata api. - Masa Depan Gerakan Konservatif
Kehilangan sosok karismatik seperti Kirk menjadi pukulan berat bagi TPUSA. Banyak pengamat menilai organisasi ini akan menghadapi tantangan besar dalam menjaga pengaruh tanpa kehadiran pendirinya.
Suara Saksi Mata
Beberapa saksi mata memberikan kesaksian yang menggambarkan momen mengerikan tersebut.
“Awalnya saya kira suara petasan, tapi tiba-tiba semua orang berteriak. Kami melihat Kirk jatuh di panggung,” kata seorang mahasiswa, dilansir dari People.
Seorang dosen yang hadir menuturkan,
“Kejadian ini harus menjadi pengingat. Demokrasi hanya bisa hidup dengan dialog, bukan dengan peluru.”
Charlie Kirk mungkin sosok kontroversial, namun kematiannya lewat tembakan menambah catatan kelam dalam sejarah politik Amerika. Dilansir dari Reuters, aparat menegaskan bahwa kasus ini akan diusut tuntas hingga pelaku ditangkap.
Bagi para pendukungnya, Kirk akan dikenang sebagai pejuang konservatif yang tak kenal kompromi. Namun, di atas segalanya, tragedi ini memperlihatkan betapa rapuhnya ruang demokrasi jika perbedaan pendapat berakhir dengan kekerasan bersenjata.
