BONA NEWS. Deli Serdang, Sumatera Utara. — PSMS Medan memulai petualangan mereka di Pegadaian Championship 2025/2026 dengan hasil yang mengecewakan. Pada laga perdana yang digelar di Stadion Utama Sumatera Utara, Deli Serdang, Jumat malam, 12 September 2025, tim berjuluk Ayam Kinantan ini harus menelan kekalahan tipis 0-1 dari Persekat Tegal dalam pertandingan yang berlangsung dramatis hingga menit-menit akhir.
Pertandingan ini sekaligus menjadi pembuka musim baru kompetisi kasta kedua sepak bola Indonesia. Seremoni pembukaan berlangsung meriah dengan kehadiran Ketua Umum PSSI Erick Thohir, Gubernur Sumatera Utara Bobby Nasution, dan Presiden Direktur I.League Ferry Paulus. Upacara ditandai dengan tendangan bola simbolik sebagai tanda dimulainya musim 2025/2026. Ribuan suporter PSMS memadati tribun stadion, berharap tim kesayangan mereka mampu meraih kemenangan di kandang sendiri.
Sejak peluit awal dibunyikan, kedua tim menunjukkan intensitas permainan yang tinggi. PSMS Medan mencoba mendominasi penguasaan bola, sementara Persekat Tegal tampil cerdik memanfaatkan celah-celah di lini belakang tuan rumah. Tempo permainan yang cepat membuat kedua tim saling beradu strategi, dan babak pertama berlangsung dengan ketat.
PSMS Medan mendapatkan peluang pertama melalui tendangan bebas Vitor Barata pada menit ke-10, namun bola masih melenceng dari sasaran. Persekat Tegal membalas melalui serangan Samsudin pada menit ke-24, tetapi sepakan kerasnya juga gagal membobol gawang Fakhrurrazi Quba. Selanjutnya, Reyki Fariz Ramadhan melepaskan tembakan pada menit ke-26, diikuti Vitor Barata yang kembali mendapatkan peluang di kotak penalti, tetapi lini pertahanan Persekat tetap solid.
Persekat Tegal tidak tinggal diam. Sundulan penyerang mereka, Kaio Lucas Nunes Santos, pada menit ke-41 mengancam gawang PSMS, namun kiper tuan rumah masih mampu mengamankan bola. Hingga babak pertama berakhir, skor 0-0 tetap bertahan, meski kedua tim menciptakan beberapa peluang emas yang sayangnya gagal dikonversi menjadi gol.
Memasuki babak kedua, PSMS Medan meningkatkan intensitas serangan. Tim Ayam Kinantan tampil agresif, mencoba mengeksploitasi sisi sayap dan memaksimalkan umpan silang. Namun, Persekat Tegal tetap disiplin dan mampu meredam setiap ancaman yang datang. Serangan balik cepat yang dilancarkan tim tamu beberapa kali membuat lini belakang PSMS terlihat goyah, meski belum berbuah gol.
Seiring berjalannya waktu, kelelahan mulai terlihat pada pemain PSMS. Tekanan dari suporter dan tuntutan untuk meraih kemenangan seolah menambah beban mental tim. Persekat Tegal memanfaatkan momentum ini dengan memperlambat tempo pertandingan, menjaga penguasaan bola, dan menunggu kesempatan untuk melakukan serangan balik yang mematikan.
Gol Dramatis di Injury Time
Puncak drama terjadi pada masa injury time, tepatnya menit ke-90+5. Dalam sebuah skema serangan dari sisi kanan, kiper PSMS, Fakhrurrazi Quba, gagal mengantisipasi umpan silang. Bola liar berhasil disambar oleh Rocky Mandosir, yang dengan tenang menaklukkan gawang PSMS, membawa Persekat Tegal unggul 1-0. Gol ini menjadi satu-satunya gol dalam pertandingan, dan menyudahi harapan PSMS Medan meraih kemenangan di laga pembuka.
Gol ini tidak hanya mengejutkan para pemain dan pelatih PSMS, tetapi juga membuat ribuan suporter yang hadir di stadion terdiam. Kekalahan ini menjadi pukulan berat bagi tim yang menargetkan promosi ke kasta tertinggi Liga Indonesia pada akhir musim nanti.
Pelatih PSMS Medan, Kas Hartadi, menyatakan kekecewaannya usai pertandingan. Ia mengakui bahwa timnya gagal memanfaatkan sejumlah peluang penting dan melakukan kesalahan di menit-menit akhir.
“Kami harus belajar dari kekalahan ini. Banyak hal yang perlu diperbaiki, terutama konsentrasi di lini belakang dan penyelesaian akhir,” ujarnya.
Kapten tim, Zikri Ferdiansyah, menambahkan, “Kekalahan ini berat bagi kami, tetapi kami tidak boleh menyerah. Kami harus segera bangkit dan fokus pada pertandingan berikutnya. Dukungan suporter tetap menjadi motivasi besar bagi kami.”
Sementara itu, pelatih Persekat Tegal memberikan pujian kepada anak asuhnya. Ia menekankan bahwa kemenangan ini merupakan hasil kerja keras tim dan disiplin dalam menjalankan strategi. Kemenangan ini juga menjadi modal penting untuk menghadapi laga-laga selanjutnya.
Dengan hasil ini, Persekat Tegal berhasil membuka musim dengan tiga poin, sementara PSMS Medan harus rela berada di posisi terbawah klasemen sementara Grup Barat. Bagi PSMS, kekalahan ini menjadi peringatan dini bahwa persaingan di Pegadaian Championship musim ini akan sangat ketat, dan setiap kesalahan bisa berakibat fatal.
PSMS Medan kini harus segera melakukan evaluasi menyeluruh, baik dari segi strategi maupun kondisi fisik pemain. Fokus harus diberikan pada perbaikan koordinasi lini belakang, efektivitas serangan, dan mentalitas pemain agar mampu menghadapi tekanan di laga-laga berikutnya. Tim ini juga perlu memastikan bahwa para pemain kunci tetap dalam kondisi prima dan bebas dari cedera untuk menjaga peluang promosi ke Super League.
Di sisi lain, Persekat Tegal membuktikan bahwa mereka adalah tim yang patut diperhitungkan. Kemenangan di laga tandang memberikan kepercayaan diri yang tinggi, dan mereka kini memiliki momentum untuk bersaing dalam papan atas klasemen Grup Barat.
Kekalahan PSMS Medan di laga perdana Pegadaian Championship 2025/2026 menjadi pelajaran penting bagi tim. Meski menghadapi tekanan dan ekspektasi tinggi dari suporter, kesalahan fatal di menit-menit akhir membuat mereka gagal meraih poin. Laga ini juga menunjukkan bahwa kompetisi musim ini akan berlangsung ketat, dengan setiap tim memiliki peluang untuk mengejutkan lawan.
PSMS Medan harus segera bangkit dan memperbaiki performa mereka agar tetap kompetitif. Dukungan dari suporter dan evaluasi strategi yang matang akan menjadi kunci kesuksesan tim di musim ini. Sementara Persekat Tegal, dengan kemenangan dramatis di Medan, kini menjadi salah satu kandidat kuat di kompetisi ini dan siap menghadapi tantangan selanjutnya.
Untuk penggemar sepak bola Indonesia, laga ini menjadi bukti bahwa Pegadaian Championship musim 2025/2026 menjanjikan pertandingan penuh drama, ketegangan, dan momen-momen tak terlupakan yang akan terus memikat para pecinta sepak bola tanah air.
