BONA NEWS. Florida, USA. – –Indonesia resmi meluncurkan Satelit Nusantara Lima (N5) ke orbit geostasioner pada Jumat pagi, 12 September 2025, pukul 08.56 WIB. Peluncuran dilakukan menggunakan roket Falcon 9 milik SpaceX dari Cape Canaveral, Florida, Amerika Serikat.
Satelit ini merupakan hasil kerja sama antara PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN) dan Boeing, dengan dukungan layanan peluncuran dari SpaceX. Nusantara Lima dirancang untuk memperkuat konektivitas digital di seluruh Indonesia, khususnya di wilayah 3T (terdepan, terluar, tertinggal).
Peluncuran Bersejarah
Peluncuran Nusantara Lima sempat mengalami penundaan selama tiga hari akibat kondisi cuaca buruk. Namun, pada Jumat pagi, peluncuran akhirnya terlaksana dengan sukses. Proses peluncuran disaksikan langsung oleh Menteri Komunikasi dan Informatika, Meutya Hafid, CEO PSN Adi Rahman Adiwoso, serta sejumlah pejabat tinggi dan tokoh industri antariksa internasional.
Pada Jum:at (12/9/2025) Meutya Hafid dalam keterangan kepada jurnalis mengatakan,
“Peluncuran Nusantara Lima menandai era baru konektivitas di Indonesia. Satelit ini akan membawa internet cepat ke wilayah yang selama ini sulit dijangkau dan mempercepat pemerataan ekonomi digital.”
Ribuan masyarakat juga mengikuti siaran langsung peluncuran melalui media televisi dan daring, menunjukkan antusiasme yang tinggi terhadap proyek strategis ini.
Spesifikasi Satelit
Dilansir dari PSN, Nusantara Lima dibangun dengan platform Boeing 702MP dan teknologi Very High Throughput Satellite (VHTS). Satelit ini memiliki kapasitas lebih dari 160 Gbps dan akan menempati slot orbit 113° Bujur Timur, yang dikenal sebagai “golden spot” karena mencakup seluruh wilayah Indonesia.
Beberapa fitur utama satelit Nusantara Lima meliputi:
- Kapasitas tinggi untuk layanan internet broadband.
- Cakupan nasional, termasuk daerah terpencil.
- Umur operasional lebih dari 15 tahun.
- Antena steerable beam untuk penyesuaian sinyal dinamis.
CEO PSN, Adi Rahman Adiwoso, mengatakan,
“Sinyal satelit telah diterima dengan baik. Semua sistem berfungsi normal, dan Nusantara Lima siap untuk tahap operasional penuh.”
Keberadaan Nusantara Lima diharapkan memberikan manfaat signifikan:
- Pendidikan – sekolah di daerah terpencil dapat mengakses materi digital dan platform e-learning.
- Kesehatan – telemedicine memudahkan konsultasi jarak jauh dengan dokter spesialis.
- Pemerintahan digital – layanan administrasi online di desa dan kota kecil lebih cepat dan efisien.
- Ekonomi – UMKM di daerah terpencil dapat mengakses e-commerce dan layanan digital.
Meutya Hafid menekankan,
“Peluncuran ini bukan sekadar simbol teknologi, tetapi langkah nyata menuju pemerataan akses digital di seluruh Indonesia.”
Proses Peluncuran dan Operasional
Dilansir dari NextSpaceFlight, peluncuran sempat tertunda selama tiga hari akibat cuaca buruk. Namun pada 12 September 2025 pukul 08.56 WIB, roket Falcon 9 lepas landas membawa satelit ke orbit geostasioner. Tahap pengujian telemetri dan sistem komunikasi dilakukan selama beberapa minggu sebelum Nusantara Lima sepenuhnya operasional.
Meskipun berhasil diluncurkan, Nusantara Lima masih menghadapi tantangan seperti pembangunan ground station di seluruh wilayah Indonesia agar layanan internet maksimal. Infrastruktur pendukung dan harga layanan yang terjangkau menjadi kunci agar satelit memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.
PSN berencana meluncurkan satelit tambahan untuk memperkuat jaringan Nusantara, mendukung visi Indonesia Digital 2030, di mana seluruh warga dapat menikmati akses internet cepat dan merata.
Peluncuran Satelit Nusantara Lima pada 12 September 2025 pukul 08.56 WIB merupakan tonggak penting bagi Indonesia. Satelit ini akan meningkatkan konektivitas nasional, mendukung pemerataan digital, dan memperkuat posisi Indonesia di kancah teknologi antariksa.
Dengan cakupan luas, kapasitas tinggi, dan teknologi canggih, Nusantara Lima membuka era baru konektivitas digital di Indonesia dan menjadi langkah strategis menuju pembangunan ekonomi yang lebih inklusif.