BONA NEWS. Badung, Bali. — Sabtu, 13 September 2025, menjadi hari yang penting bagi masyarakat Bali. Presiden Republik Indonesia (RI), Prabowo Subianto, tiba di Pulau Dewata untuk meninjau langsung lokasi-lokasi yang terdampak banjir bandang. Kedatangan presiden kali ini berlangsung hanya beberapa hari setelah bencana melanda beberapa kawasan di Denpasar, tepatnya pada Rabu, 10 September 2025. Banjir bandang tersebut menimbulkan kerusakan signifikan pada infrastruktur, rumah warga, dan fasilitas umum, serta menimbulkan kepanikan di kalangan masyarakat.
Presiden RI, Prabowo mendarat di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Badung, sekitar pukul 12.00 WITA. Ia disambut secara resmi oleh Gubernur Bali, I Wayan Koster, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, serta Kapolda Bali, Irjen Pol Daniel Adityajaya. Kehadiran Presiden RI mendapat perhatian media lokal dan nasional, mengingat ini adalah kunjungan kerja yang mengedepankan kepedulian terhadap masyarakat terdampak bencana.
Gubernur Bali, I Wayan Koster, dalam sambutannya menyampaikan ucapan terima kasih kepada Presiden Prabowo atas kehadirannya. Ia menekankan bahwa kunjungan tersebut memberikan dorongan moral bagi masyarakat yang tengah mengalami trauma akibat bencana. Di sisi lain, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto menegaskan bahwa TNI siap mendukung proses evakuasi, pemulihan, dan rehabilitasi infrastruktur yang rusak akibat banjir.
Setelah mendarat, Presiden RI langsung menuju Jalan Gajah Mada Gang IV, Denpasar, salah satu lokasi yang terdampak parah oleh banjir bandang. Kedatangan presiden di lokasi tersebut berlangsung sekitar pukul 13.00 WITA. Ia didampingi Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto, dan Gubernur Bali Wayan Koster.
Di lokasi, Presiden Prabowo menerima penjelasan lengkap mengenai dampak banjir dari pihak terkait. Kepala BNPB menjabarkan data jumlah rumah yang terdampak, kerugian material, serta upaya evakuasi yang telah dilakukan. Presiden tampak mendengarkan dengan seksama, sesekali menanyakan langkah-langkah yang sedang dilakukan untuk membantu masyarakat.
Selain mendengarkan laporan resmi, Presiden RI juga berinteraksi langsung dengan warga setempat. Beberapa warga menceritakan pengalaman mereka saat banjir terjadi, mulai dari evakuasi mendadak hingga kehilangan harta benda. Presiden Prabowo memberikan semangat kepada mereka, menegaskan bahwa pemerintah pusat berkomitmen untuk membantu pemulihan pascabencana.
Bantuan dan Pemulihan Pascabencana
Dalam kunjungannya, Prabowo menekankan bahwa bantuan darurat akan segera disalurkan kepada masyarakat yang terdampak. Bantuan tersebut mencakup bahan pokok, sandang, obat-obatan, serta perbaikan sementara infrastruktur yang rusak.
Ia juga menekankan pentingnya koordinasi antara pemerintah pusat, pemerintah provinsi, TNI, Polri, dan BNPB. Langkah koordinasi ini diharapkan dapat mempercepat pemulihan dan mencegah terjadinya bencana lanjutan di masa mendatang. Presiden Prabowo menambahkan bahwa pemerintah juga akan memperhatikan aspek lingkungan, seperti penataan sungai dan saluran drainase, untuk mengurangi risiko banjir di kemudian hari.
Banjir bandang yang melanda beberapa wilayah di Denpasar bukan hanya menimbulkan kerusakan fisik, tetapi juga berdampak pada sosial dan ekonomi masyarakat. Banyak rumah warga yang rusak, toko-toko dan usaha kecil mengalami kerugian, serta beberapa fasilitas publik terpaksa ditutup sementara. Presiden Prabowo menekankan perlunya pemulihan ekonomi lokal agar warga bisa kembali beraktivitas dan tidak mengalami tekanan psikologis yang berkepanjangan.
Dalam dialog dengan warga, presiden mendengar keluhan tentang sulitnya akses air bersih dan listrik setelah banjir. Ia berjanji bahwa pihak terkait akan segera menyalurkan bantuan dan memperbaiki fasilitas yang rusak. Tak hanya itu, presiden juga mendorong adanya program rehabilitasi jangka panjang, termasuk pembangunan infrastruktur yang lebih tahan bencana.
Gubernur Bali, I Wayan Koster, menjelaskan bahwa pemerintah provinsi telah melakukan berbagai upaya mitigasi bencana, seperti pembersihan sungai, normalisasi drainase, dan edukasi masyarakat tentang kesiapsiagaan bencana. Namun, presiden menekankan bahwa peran pemerintah pusat sangat penting dalam memastikan semua langkah pemulihan dapat berjalan optimal, terutama untuk masyarakat yang kehilangan tempat tinggal atau sumber pendapatan.
Prabowo juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, swasta, dan masyarakat. Ia mendorong sektor swasta untuk berpartisipasi dalam rehabilitasi fasilitas umum, sementara masyarakat diharapkan terlibat aktif dalam menjaga lingkungan agar bencana serupa tidak terulang.
Kehadiran Presiden RI di lokasi terdampak banjir mendapat sambutan hangat dari warga. Banyak warga yang merasa dihargai dan diperhatikan karena pemerintah pusat hadir langsung di tengah mereka. Media nasional dan lokal juga meliput kedatangan presiden secara langsung, menyoroti interaksi Presiden RI dengan warga, serta langkah-langkah konkret yang dijanjikan untuk pemulihan pascabencana.
Dalam beberapa video yang diunggah di platform berita dan media sosial, terlihat Presiden RI berbicara dengan warga secara dekat, menepuk bahu anak-anak yang terdampak banjir, serta memberikan motivasi agar mereka tetap semangat menghadapi masa sulit.
Selain meninjau lokasi dan menyalurkan bantuan, Prabowo juga menekankan pentingnya pencegahan bencana di masa depan. Ia menyoroti aspek pengelolaan sungai, drainase, dan tata ruang kota yang harus diperhatikan agar kejadian serupa dapat diminimalkan. Presiden juga mendorong adanya edukasi rutin bagi masyarakat mengenai tanggap darurat bencana agar setiap individu siap menghadapi situasi kritis.
Kunjungan Presiden RI ke Bali pada 13 September 2025 menegaskan komitmen pemerintah pusat terhadap perlindungan dan pemulihan masyarakat terdampak bencana. Kehadiran Presiden RI tidak hanya memberikan bantuan langsung, tetapi juga semangat dan perhatian moral bagi warga yang terkena musibah.
Langkah-langkah yang diambil pemerintah, mulai dari penyaluran bantuan darurat, rehabilitasi infrastruktur, hingga program mitigasi bencana jangka panjang, diharapkan dapat mempercepat pemulihan dan mencegah risiko bencana di masa mendatang. Interaksi langsung Presiden RI dengan warga menegaskan bahwa pemerintah hadir bukan hanya sebagai pengambil keputusan di Jakarta, tetapi juga sebagai pelindung dan pendamping masyarakat di lapangan.
Kedatangan Presiden RI di Bali menjadi simbol kepedulian dan tanggung jawab pemerintah pusat terhadap warganya, serta menjadi momentum penting dalam upaya membangun kesadaran dan kesiapsiagaan masyarakat terhadap bencana alam.
