BONA NEWS. Medan, Sumatera Utara. – Kota Medan hari ini bersiap menjadi tuan rumah dua agenda budaya internasional yang digelar oleh Konsulat Jenderal India di Medan. Kegiatan tersebut adalah Festival Film India (Indian Film Festival) 2025 dan Hindi Diwas 2025, yang akan berlangsung di Maple Theatre, Grand City Hall Medan.
Dua acara ini diproyeksikan menjadi magnet budaya, tidak hanya bagi komunitas diaspora India di Sumatera Utara, tetapi juga masyarakat lokal yang selama ini akrab dengan film-film Bollywood.
Hindi Diwas 2025
Agenda pertama adalah peringatan Hari Bahasa Hindi (Hindi Diwas) 2025, yang dijadwalkan berlangsung pukul 09.30 – 12.45 WIB. Peringatan ini bertepatan dengan tanggal resmi ketika Konstituante India pada 14 September 1949 mengakui bahasa Hindi sebagai bahasa nasional.
Peringatan Hindi Diwas di Medan tahun ini diisi dengan sejumlah kegiatan budaya, di antaranya:
- Lomba pidato berbahasa Hindi.
- Pembacaan puisi oleh pelajar keturunan India.
- Pertunjukan musik klasik India.
- Penampilan seni budaya dari komunitas India di Medan.
Kegiatan ini digelar sebagai bentuk pelestarian bahasa dan budaya India di luar negeri, sekaligus menjadi wadah bagi generasi muda untuk menjaga identitas leluhur mereka. Bagi masyarakat India di Sumatera Utara, peringatan ini bukan sekadar seremoni, tetapi juga momentum untuk menanamkan kembali nilai-nilai bahasa dan budaya kepada generasi muda.
Indian Film Festival 2025
Selepas acara peringatan Hindi Diwas, masyarakat akan disuguhi dengan tayangan film dalam rangka Indian Film Festival 2025. Film yang diputar pada hari ini adalah “Zindagi Na Milegi Dobara”, sebuah film populer dari Bollywood yang dikenal sarat pesan tentang persahabatan, perjalanan hidup, dan keberanian mengambil keputusan.
Film tersebut dijadwalkan tayang pukul 14.00 – 17.30 WIB. Pemutaran dilakukan dengan subtitle bahasa Inggris sehingga dapat dinikmati oleh penonton dari berbagai latar belakang.
Festival Film India tahun ini bukan pertama kalinya digelar di Medan. Pada Februari 2025 lalu, Konsulat Jenderal India juga memutar film “English Vinglish” di lokasi yang sama, sebagai bagian dari diplomasi budaya India di Sumatera Utara.
Film Bollywood memiliki pengaruh besar di dunia, termasuk Indonesia. Musik, tarian, dan kisah yang disajikan dalam film India sudah lama dikenal masyarakat, bahkan sebelum era digital. Melalui Indian Film Festival, Konsulat Jenderal India di Medan berupaya menjadikan film sebagai medium diplomasi budaya yang efektif.
Diplomasi budaya ini sejalan dengan tren global di mana hubungan antarnegara tidak hanya ditopang oleh diplomasi politik dan ekonomi, tetapi juga oleh interaksi budaya.
Kegiatan ini diprakarsai oleh Konsulat Jenderal India di Medan, yang saat ini dipimpin oleh Ravi Shanker Goel. Konsulat aktif menyelenggarakan berbagai program budaya, pendidikan, dan ekonomi yang bertujuan mempererat hubungan India dan Indonesia, khususnya di wilayah Sumatera Utara.
Acara ini juga mendapat dukungan penuh dari Dinas Kebudayaan, Pariwisata, dan Ekonomi Kreatif Sumatera Utara. Pemerintah daerah menilai penyelenggaraan festival film internasional dapat memperkuat citra Medan sebagai kota multikultural sekaligus destinasi wisata budaya.
Hubungan India–Indonesia: Jejak Sejarah Panjang
Hubungan antara India dan Indonesia bukanlah hal baru. Pengaruh India sudah masuk ke Nusantara sejak berabad-abad lalu, melalui perdagangan, bahasa Sanskerta, seni, hingga agama Hindu-Buddha. Jejak itu masih terlihat hingga kini pada berbagai tradisi budaya di Indonesia.
Medan sendiri memiliki komunitas diaspora India yang cukup besar. Mereka sudah lama berkontribusi dalam bidang ekonomi, pendidikan, dan budaya di Sumatera Utara. Kehadiran Konsulat Jenderal India di Medan semakin memperkuat ikatan itu melalui program-program budaya seperti Hindi Diwas dan Indian Film Festival.
Poster dan pengumuman acara ini telah beredar sejak awal September 2025 melalui media sosial dan jaringan komunitas. Sejumlah sekolah, perguruan tinggi, serta organisasi budaya juga sudah menyatakan kesiapan untuk mengirimkan perwakilan mereka dalam peringatan Hindi Diwas.
Sementara untuk Indian Film Festival, panitia menyebutkan bahwa pemutaran film terbuka untuk umum tanpa dipungut biaya, namun kapasitas teater terbatas. Oleh karena itu, penonton diimbau hadir lebih awal untuk mendapatkan tempat duduk.
Antusiasme masyarakat terlihat dari tingginya minat di media sosial, khususnya di kalangan anak muda yang penasaran menyaksikan film Bollywood langsung di layar lebar.
Kegiatan budaya internasional seperti ini diperkirakan memberi dampak positif terhadap perekonomian lokal. Sejumlah UMKM yang bergerak di bidang kuliner dan kerajinan diundang untuk berpartisipasi di area festival. Makanan khas India seperti samosa, naan, dan chai akan dijajakan, memberikan pengalaman otentik bagi pengunjung.
Selain itu, kegiatan ini juga membuka peluang kerja sama antara sineas lokal dengan pihak India. Diskusi informal yang kerap terjadi dalam festival bisa menjadi pintu masuk untuk kolaborasi perfilman lintas negara di masa depan.
Konsulat Jenderal India di Medan menargetkan agar acara seperti Hindi Diwas dan Indian Film Festival dapat digelar secara rutin setiap tahun. Dengan demikian, kegiatan ini tidak hanya menjadi agenda budaya, tetapi juga bagian dari kalender wisata kota Medan.
Bagi pemerintah daerah, keberlangsungan acara ini akan mendukung misi menjadikan Medan sebagai pusat kegiatan internasional di bidang kebudayaan.
Melalui acara ini, diplomasi budaya India menemukan wujudnya di tengah masyarakat Medan yang multikultural. Bagi warga, kehadiran festival ini bukan hanya hiburan, tetapi juga kesempatan untuk belajar, berinteraksi, dan memperkaya khazanah budaya bersama.
