BONA NEWS. Jakarta, Indonesia. —Perkemahan World Muslim Scout Jamboree (WMSJ) 2025 di Bumi Perkemahan Cibubur, Jakarta Timur, memasuki puncak suasana pada Sabtu malam (13/9/2025). Dalam kesempatan itu, Wakil Menteri Agama RI, Romo Muhammad Syafi’i, menegaskan bahwa jambore pramuka Muslim dunia ini adalah momentum bersejarah untuk melahirkan generasi pemimpin masa depan.
“Terima kasih Gontor, terima kasih Indonesia. Inilah momentum sejarah yang melahirkan generasi pemimpin masa depan. Pendidikan kepemimpinan dan kemandirian adalah jiwa pramuka. Semuanya ada di pesantren, semuanya ada di WMSJ,” ujar Wamenag dalam sambutannya.
Panitia melaporkan jumlah peserta mencapai 15.333 orang, terdiri dari 7.149 putra, 6.349 putri, serta 1.718 pembina atau pendamping. Mereka berasal dari seluruh provinsi di Indonesia dan 16 negara sahabat, termasuk Malaysia, Oman, Uzbekistan, Azerbaijan, Arab Saudi, Qatar, Brunei Darussalam, Kuwait, Maladewa, Aljazair, hingga Inggris.
Kegiatan Hari Keempat
Sejak pagi hingga malam, para peserta mengikuti agenda padat:
- Pelatihan kepemimpinan dan kemandirian
- Simulasi tanggap bencana
- Workshop teknologi digital
- Pertunjukan budaya Nusantara
- Kegiatan sosial bersama masyarakat sekitar perkemahan
Suasana penuh semangat terlihat ketika ribuan pramuka Muslim dari berbagai negara berinteraksi, memperkuat persaudaraan lintas bangsa.
Pesan Perdamaian
Melalui tema “We are Muslim, Civilized, United, and Peaceful”, WMSJ 2025 menekankan pentingnya menumbuhkan generasi muda Muslim yang berkarakter, mandiri, serta berkomitmen pada perdamaian dunia.
Wamenag menegaskan bahwa nilai-nilai ini harus menjadi bekal setiap peserta ketika kembali ke daerah dan negaranya masing-masing.
“Yang saya soroti adalah pendidikan kepemimpinan dan kemandirian yang menjadi jiwa pramuka. Dari sinilah lahir pemimpin-pemimpin baru yang siap membawa umat menuju masa depan yang lebih baik,” pungkasnya.
Bagi Indonesia, penyelenggaraan jambore ini sekaligus memperkuat peran bangsa sebagai pusat gerakan kepanduan Muslim internasional dan simbol Islam moderat. Melalui diplomasi kepemudaan, Indonesia mengirim pesan jelas: generasi muda Muslim siap memimpin dan bekerja sama untuk menjaga perdamaian.
