BONA NEWS. Osaka – New York, Jepang – USA – Presiden Republik Indonesia (RI), Prabowo Subianto, memulai rangkaian perjalanan diplomatik penting yang mengawali agenda luar negeri Indonesia tahun ini. Kunjungan ini tidak hanya menegaskan posisi Indonesia di panggung global, tetapi juga menekankan peran strategis negara dalam menghadapi tantangan internasional, mulai dari inovasi berkelanjutan hingga reformasi tata kelola global.
Rangkaian perjalanan dimulai dengan kunjungan ke Expo Osaka 2025 di Jepang. Indonesia hadir sebagai salah satu peserta utama, menampilkan Paviliun Indonesia, yang memamerkan inovasi teknologi, budaya, dan potensi ekonomi kreatif nasional. Presiden Prabowo tiba di Osaka pada Sabtu, 20 September 2025, pukul 08.30 waktu setempat (07.30 WIB), setelah berangkat dari Jakarta pada malam sebelumnya, Jumat 19 September pukul 22.00 WIB. Kedatangan beliau disambut hangat oleh jajaran diplomatik Indonesia di Jepang, termasuk Konsul Jenderal RI untuk Osaka dan Atase Pertahanan RI Tokyo.
Dalam kunjungan ini, Presiden Prabowo menekankan pentingnya inovasi dan kolaborasi global. “Kehadiran Indonesia di Expo Osaka menunjukkan bahwa kita bukan hanya konsumen teknologi, tetapi juga pencipta inovasi yang bisa memberi manfaat global,” ujar Presiden Prabowo saat meninjau Paviliun Indonesia. Para pengunjung internasional dapat melihat berbagai karya teknologi dan kreativitas yang lahir dari tangan anak bangsa, termasuk teknologi energi terbarukan, desain budaya, hingga proyek kreatif ekonomi digital.
Expo Osaka 2025 sendiri mengusung tema “Designing Future Society for Our Lives”, yang menekankan kolaborasi global untuk membangun masyarakat masa depan yang berkelanjutan. Kunjungan Presiden Prabowo menjadi momen simbolis, sekaligus membuka peluang kerjasama internasional, baik dalam inovasi teknologi maupun investasi ekonomi kreatif. Beberapa perusahaan Jepang bahkan menunjukkan minat untuk menjalin kerja sama dengan start-up dan inovator Indonesia yang dipamerkan di Paviliun Indonesia.
Selain meninjau paviliun, Presiden juga bertemu dengan delegasi negara lain yang hadir di Expo. Pertemuan ini menjadi ajang membangun jaringan diplomatik informal, membahas peluang kolaborasi di bidang pendidikan, teknologi, dan inovasi. Kunjungan ini berlangsung hingga siang hari sebelum Presiden berangkat menuju New York untuk menghadiri Sidang Umum PBB ke-80, dengan keberangkatan dari Osaka pukul 15.00 waktu setempat (14.00 WIB).
Sesampainya di New York, agenda utama Presiden Prabowo adalah mengikuti Sidang Umum PBB ke-80, yang merupakan forum diplomatik paling penting di dunia. Presiden dijadwalkan menyampaikan pidato pada sesi Debat Umum, menyoroti reformasi tata kelola global. Dalam pidatonya, Presiden menekankan perlunya sistem internasional yang lebih adil, responsif, dan inklusif, terutama dalam menangani isu-isu krusial seperti perubahan iklim, krisis energi, ketimpangan ekonomi, dan keamanan global.
“Kehadiran Indonesia di forum PBB menegaskan komitmen kita untuk berkontribusi aktif pada perdamaian dunia dan pembangunan berkelanjutan. Kita ingin menunjukkan bahwa Indonesia siap menjadi mitra strategis yang bertanggung jawab dalam tata kelola global,” kata Presiden Prabowo dalam rilis resmi Sekretariat Presiden, Sabtu (20/9/2025).
Selain pidato, Presiden Prabowo juga dijadwalkan melakukan pertemuan bilateral dengan beberapa kepala negara dan delegasi internasional. Pertemuan ini bertujuan membahas kerja sama strategis, peluang investasi, serta memperkuat posisi Indonesia dalam forum multilateral. Agenda bilateral ini dianggap krusial untuk membuka jalan bagi proyek-proyek investasi, kerjasama teknologi, dan program pembangunan berkelanjutan yang melibatkan Indonesia sebagai mitra utama.
Dalam kunjungan ini, Presiden didampingi oleh Menteri Luar Negeri Sugiono dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya. Kehadiran mereka mendukung kelancaran diplomasi Indonesia, termasuk penyusunan agenda pertemuan, negosiasi dengan delegasi negara lain, dan memastikan bahwa kepentingan nasional terwakili secara optimal di setiap sesi pertemuan.
Ahli hubungan internasional, Dr. Raden Fajar, menilai kunjungan Presiden Prabowo sebagai langkah strategis Indonesia dalam memperkuat posisi globalnya.
“Kunjungan ke Expo Osaka dan Sidang PBB bukan hanya soal diplomasi formal. Ini tentang memamerkan inovasi Indonesia, membangun kepercayaan internasional, dan menunjukkan kemampuan kita sebagai negara yang kreatif dan solutif,” kata Dr. Fajar.saat saat diwawancarai, Sabtu (20/9/2025).
Dari sisi ekonomi, kunjungan ini juga memberikan dampak positif. Paviliun Indonesia di Expo Osaka menarik perhatian investor dan perusahaan internasional. Presiden Prabowo menekankan bahwa inovasi harus diikuti dengan dukungan regulasi dan peluang investasi agar karya anak bangsa dapat berkembang dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.
Kunjungan ke Osaka dan New York juga menjadi momentum penting untuk memperkuat diplomasi budaya. Dalam setiap kesempatan, Presiden menyoroti keberagaman budaya Indonesia dan potensi ekonomi kreatif yang berbasis pada tradisi lokal. Hal ini sekaligus mempromosikan citra positif Indonesia sebagai negara yang kreatif, inovatif, dan terbuka untuk kerja sama global.
Agenda diplomasi ini tidak hanya berhenti di PBB. Setelah New York, Presiden dijadwalkan melanjutkan kunjungan resmi ke Ottawa, Kanada, pada 24 September 2025, untuk melakukan pertemuan lebih lanjut dengan sejumlah pemimpin dunia. Rangkaian kunjungan ini menunjukkan bahwa Indonesia aktif mengambil peran dalam diplomasi global dan mengutamakan kerja sama internasional untuk kepentingan bersama.
Pengamat politik internasional, Lisa Santoso, menekankan bahwa keberhasilan kunjungan ini sangat bergantung pada koordinasi antara tim diplomasi, pemerintah, dan sektor swasta.
“Presiden Prabowo menunjukkan bahwa diplomasi modern bukan hanya soal politik, tetapi juga soal ekonomi, budaya, dan teknologi. Indonesia perlu terus konsisten menampilkan diri sebagai negara yang inovatif dan berperan aktif di forum internasional,” ujar Lisa kepada wartawan, Sabtu (20/9/2025).
Kehadiran Indonesia di panggung internasional ini menjadi bukti bahwa negara mampu memadukan kebijakan luar negeri, inovasi teknologi, dan promosi budaya secara simultan. Pidato Presiden di Sidang Umum PBB diharapkan memperkuat posisi Indonesia dalam isu-isu global, sementara kunjungan ke Expo Osaka memberikan dampak positif bagi ekonomi kreatif dan investasi.
Rangkaian kunjungan ini juga menekankan pentingnya kolaborasi internasional. Presiden Prabowo menyampaikan bahwa tantangan global seperti perubahan iklim, krisis energi, dan ketimpangan ekonomi hanya dapat diatasi melalui kerja sama lintas negara. Hal ini sejalan dengan tujuan Indonesia untuk mendorong forum global yang inklusif, adil, dan berorientasi pada solusi nyata bagi masyarakat dunia.
Dalam catatan sejarah diplomasi Indonesia, kunjungan ini mencatat momentum penting. Sejak era kemerdekaan, Indonesia selalu berperan aktif dalam forum internasional. Kini, melalui kombinasi inovasi, diplomasi aktif, dan promosi budaya, Indonesia memperkuat posisi sebagai negara yang mampu memberikan kontribusi signifikan di tingkat global.
Dengan menyelesaikan kunjungan ke Osaka dan Sidang PBB, Presiden Prabowo membuktikan bahwa Indonesia mampu bersaing secara diplomatik dan ekonomi, serta tetap menjaga nilai-nilai budaya dan inovasi sebagai fondasi pembangunan nasional. Rangkaian kunjungan ini diharapkan menjadi inspirasi bagi diplomasi Indonesia ke depan, sekaligus membuka peluang kerja sama baru yang menguntungkan bagi bangsa.
Secara keseluruhan, agenda Presiden Prabowo di Expo Osaka 2025 dan Sidang Umum PBB ke-80 menjadi simbol nyata bahwa Indonesia aktif, inovatif, dan siap berperan dalam tata kelola global. Upaya ini diharapkan tidak hanya meningkatkan citra internasional Indonesia, tetapi juga memberikan manfaat nyata bagi pembangunan ekonomi, teknologi, dan sosial di tanah air.
