BONA NEWS. Medan, Sumatera Utara. – Universitas Terbuka (UT) Medan kembali menunjukkan komitmennya terhadap kegiatan sosial yang inklusif melalui partisipasinya dalam Phoenix Sport Day yang digelar di SLB-E Negeri Pembina Medan. Kegiatan ini tidak hanya menghadirkan olahraga sebagai hiburan, tetapi juga sebagai medium untuk mempromosikan inklusi sosial, memberikan kesempatan bagi anak-anak difabel untuk berinteraksi, serta meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya dukungan terhadap kelompok dengan kebutuhan khusus.
Olahraga bagi anak-anak dengan kebutuhan khusus memiliki manfaat yang signifikan. Selain meningkatkan kondisi fisik, olahraga juga membantu membangun kepercayaan diri, keterampilan sosial, dan mental mereka. Namun, akses terhadap kegiatan olahraga sering kali terbatas bagi anak-anak difabel.
Phoenix Sport Day hadir sebagai solusi atas tantangan tersebut. Acara ini bertujuan untuk memberikan pengalaman olahraga yang aman dan menyenangkan bagi anak-anak difabel, sekaligus mempererat hubungan antara sekolah, orang tua, relawan, dan masyarakat luas. Dengan semangat inklusi, setiap anak memiliki kesempatan yang sama untuk berpartisipasi tanpa diskriminasi.
“Melihat mahasiswa kami mendampingi anak-anak difabel bermain dengan gembira sungguh menyentuh hati. Universitas Terbuka Medan berkomitmen mendukung kegiatan inklusif seperti Phoenix Sport Day. Partisipasi mahasiswa sebagai relawan menunjukkan bahwa pendidikan tinggi tidak hanya soal akademik, tetapi juga pembentukan karakter dan kepedulian sosial.” kata Prof. Dr. H. Muhammad Syahri, M.Ed., Rektor UT Medan, Minggu (28/9/2025):
Mahasiswa UT Medan bertindak sebagai relawan utama, membantu jalannya kegiatan mulai dari pendampingan anak-anak hingga pengawasan permainan. Mereka memastikan setiap kegiatan berlangsung dengan aman, menyenangkan, dan mendidik. Beberapa mahasiswa bertugas mendampingi anak-anak dalam latihan fisik, memberikan semangat, dan membimbing mereka melalui permainan seperti estafet, lempar bola, dan permainan keseimbangan.
“Menjadi relawan dan mendampingi anak-anak difabel adalah pengalaman yang sangat berkesan. Melihat mereka bersemangat dan tersenyum saat mengikuti permainan membuat saya merasa haru sekaligus bangga bisa membantu mereka.” ujar Andi Saputra, Mahasiswa Relawan UT Medan, Minggu (28/9/2025).
Selain mahasiswa, UT Medan juga mendukung kegiatan dari sisi logistik, termasuk penyediaan peralatan olahraga dan perlengkapan pendukung lainnya. Kehadiran universitas ini menunjukkan bahwa lembaga pendidikan tinggi dapat memainkan peran penting dalam kegiatan sosial dan inklusif.
Bagi anak-anak difabel, Phoenix Sport Day adalah momen yang ditunggu-tunggu. Mereka dapat berinteraksi dengan teman sebaya, mencoba permainan yang menantang, dan merasakan kegembiraan yang mungkin sulit didapat di lingkungan sehari-hari.
“Kegiatan ini sungguh luar biasa. Anak saya bisa berinteraksi, bermain, dan belajar bekerja sama dengan teman-temannya. Melihat kebahagiaan mereka membuat hati saya haru dan bersyukur atas dukungan semua pihak, termasuk UT Medan.” ungkap Rudi Hartono, Orang Tua Peserta, Minggu (28/9/2025).
Interaksi antara anak-anak dan relawan menumbuhkan rasa percaya diri, keterampilan sosial, dan semangat kebersamaan. Aktivitas sederhana seperti estafet atau lempar bola menjadi sarana penting untuk mengembangkan kreativitas dan kemampuan berkomunikasi.
“Partisipasi mahasiswa UT Medan sangat membantu. Anak-anak belajar mengikuti aturan, bekerja sama, dan mengekspresikan diri melalui olahraga. Melihat mereka tersenyum dan percaya diri membuat saya haru sekaligus bangga.” jelas Dewi Oktaviani, S.Pd., Guru SLB-E Negeri Pembina Medan, Minggu (28/9/2025)
Olahraga memiliki kekuatan unik untuk menyatukan orang dari berbagai latar belakang, tanpa memandang kemampuan fisik. Dalam konteks inklusi sosial, kegiatan seperti Phoenix Sport Day membantu masyarakat menyadari bahwa anak-anak difabel mampu berpartisipasi aktif jika diberikan kesempatan dan dukungan.
“Hari ini lebih dari 50 anak-anak difabel mengikuti kegiatan ini. Melihat mereka tersenyum, berlari, dan tertawa saat bermain olahraga membuat hati kami haru. Tujuan kami adalah memberikan pengalaman olahraga yang aman, menyenangkan, dan dapat meningkatkan kepercayaan diri mereka “, kata Lina Marpaung, S.Pd., M.Pd., Koordinator Phoenix Sport Day, Minggu (28/9/2025)
Selain manfaat fisik, olahraga adaptif juga membantu anak-anak belajar disiplin, kesabaran, dan kerja sama tim. Partisipasi aktif mahasiswa sebagai relawan juga menanamkan nilai empati, kepedulian, dan tanggung jawab sosial bagi generasi muda.
“Olahraga adaptif terbukti meningkatkan keterampilan sosial, kepercayaan diri, dan kualitas hidup anak-anak difabel. Melihat anak-anak menikmati kegiatan ini sungguh mengharukan, sekaligus menjadi pengingat bahwa setiap anak berhak mendapat kesempatan yang sama untuk bersinar”, ujar Dr. Anita Kusuma, M.Psi., Psikolog dan Pakar Inklusi Sosial, Minggu (28/9/2025).
Phoenix Sport Day tahun ini menunjukkan keberhasilan yang signifikan. Anak-anak difabel terlihat lebih aktif, tersenyum lebih lebar, dan berani mencoba hal-hal baru. Orang tua, guru, dan relawan menyampaikan apresiasi tinggi terhadap dukungan UT Medan.
Ke depan, kegiatan ini diharapkan menjadi agenda rutin tahunan, dengan lebih banyak peserta dan relawan. UT Medan berencana memperluas partisipasi mahasiswa, termasuk pelatihan relawan inklusif dan pengembangan metode olahraga adaptif bagi anak-anak difabel.
Partisipasi UT Medan dalam Phoenix Sport Day bukan hanya bentuk pengabdian masyarakat, tetapi juga wujud nyata nilai inklusi yang dijunjung universitas. Kegiatan ini membuktikan bahwa olahraga dapat menjadi jembatan sosial, menghapus batasan, dan memberikan pengalaman positif bagi anak-anak difabel.
Dengan dukungan berkelanjutan dari universitas, mahasiswa, dan masyarakat, lebih banyak anak-anak difabel dapat menikmati kegiatan serupa, membangun.
