BONA NEWS. Maluku Utara, Maluku. – Gunung Ibu, salah satu gunung berapi aktif di Pulau Halmahera, kembali menunjukkan aktivitas vulkaniknya pada Senin malam, 29 September 2025, pukul 22.06 WIT. Erupsi kali ini menimbulkan kolom abu setinggi sekitar 400 meter di atas puncak, atau setara dengan 1.725 meter di atas permukaan laut, menurut Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).

Dalam sepekan terakhir, Gunung Ibu tercatat telah mengalami sembilan kali erupsi, menandakan peningkatan aktivitas dibandingkan hari-hari sebelumnya. PVMBG menegaskan bahwa status gunung saat ini berada pada Level II (Waspada), dan masyarakat di sekitar gunung diminta untuk tetap tenang namun waspada terhadap potensi ancaman abu vulkanik dan material piroklastik.

PVMBG menekankan agar warga tidak melakukan aktivitas dalam radius 2 kilometer dari kawah, serta mewaspadai perluasan sektoral 3,5 kilometer ke arah utara, mengikuti arah bukaan kawah aktif. Abu vulkanik yang dihasilkan erupsi dapat terbawa angin, sehingga masyarakat di wilayah utara gunung diimbau menggunakan masker jika beraktivitas di luar rumah. Sekolah, kantor, dan fasilitas umum juga diminta memperhatikan potensi gangguan akibat abu vulkanik, termasuk pada sistem pernapasan dan kendaraan bermotor.

Sejarah Aktivitas Gunung Ibu
Gunung Ibu merupakan gunung berapi strato yang terkenal dengan letusan eksplosifnya. Berdasarkan catatan PVMBG, gunung ini telah mengalami beberapa periode aktivitas signifikan sejak abad ke-20. Letusan terbesar tercatat terjadi pada awal 2000-an, dengan kolom abu mencapai ribuan meter dan mempengaruhi beberapa desa di sekitarnya. Aktivitas vulkanik yang bersifat intermittent ini membuat PVMBG terus memantau Gunung Ibu secara rutin melalui seismograf, pengamatan visual, dan citra satelit.

Abu vulkanik yang menyebar dapat mengganggu transportasi udara, merusak tanaman, dan menimbulkan risiko kesehatan bagi warga. Selain itu, material piroklastik seperti pasir dan batuan kecil berpotensi menimbulkan bahaya jika terjadi lontaran dekat kawah. Oleh karena itu, pihak berwenang menekankan pentingnya pemantauan dan kesiapsiagaan masyarakat di zona terdampak.

PVMBG terus memantau Gunung Ibu melalui aplikasi MAGMA Indonesia, yang menyediakan informasi real-time mengenai status gunung, frekuensi erupsi, dan arah penyebaran abu. Data dari PVMBG menunjukkan bahwa dalam 7 hari terakhir, Gunung Ibu telah mengalami sembilan kali erupsi kecil hingga sedang, dengan durasi letusan rata-rata beberapa menit hingga puluhan menit. Tidak ada laporan korban jiwa hingga saat ini, namun warga tetap diminta untuk mematuhi peringatan resmi.

Masyarakat di sekitar Gunung Ibu disarankan untuk tetap tenang, mengikuti imbauan PVMBG, dan menghindari radius berbahaya di sekitar kawah. Aktivitas vulkanik Gunung Ibu mengingatkan pentingnya kesiapsiagaan bencana di wilayah rawan gunung berapi, termasuk edukasi masyarakat, pemantauan rutin, dan kesiapan infrastruktur tanggap darurat. Dengan kewaspadaan dan kepatuhan terhadap peringatan resmi, risiko akibat erupsi dapat diminimalkan.