BONA NEWS. Jeddah, Arab Saudi. — Dalam hitungan mundur untuk laga perdana putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, Timnas Indonesia menghadapi tantangan serius: waktu persiapan yang sangat terbatas karena sebagian besar pemain yang berkarier di luar negeri baru bisa bergabung dalam tim menjelang 6 Oktober 2025. Ketidakpastian ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan pelatih, staf, dan publik sepak bola nasional.
Sejak awal telah menjadi sorotan bahwa banyak pemain yang berkarier di luar negeri tidak dapat langsung bergabung bersama tim ketika rombongan utama berangkat ke Arab Saudi. Pelatih Patrick Kluivert pun mengaku menyayangkan kondisi tersebut.
Dalam sebuah wawancara yang dipublikasikan pada 3 Oktober 2025, Kluivert menyampaikan:
“Saya menyayangkan para pemain abroad datang terlambat. Bila saya bisa menentukan tanggal kedatangan mereka, tentu saya akan senang.”
— Patrick Kluivert,
Dia menjelaskan bahwa ketidakfleksibelan jadwal klub masing-masing menjadi kendala besar. Beberapa pemain Eropa, misalnya, masih harus memprioritaskan pertandingan penting di klub mereka sebelum dapat meninggalkan untuk tugas internasional.
Kemudian, dalam konfirmasi tertulis lewat media, Kluivert menyatakan bahwa skuadnya baru akan bisa “full” pada 6 Oktober 2025, meskipun pertandingan melawan Arab Saudi berlangsung hanya dua hari setelah itu. Dia menyebut:
“Skuad lengkap baru bisa berkumpul 6 Oktober 2025. Namun kami tetap minus Emil Audero.”
— Patrick Kluivert,
Keterbatasan waktu bukan sekadar soal jumlah pemain yang hadir, melainkan juga kesiapan mereka secara fisik, adaptasi lingkungan, serta integrasi dengan sistem latihan yang telah diterapkan sebelumnya.
Meski telat, sejumlah pemain diaspora perlahan mulai tiba di Jeddah sejak beberapa hari terakhir. Menurut laporan dari JPNN, pada 5 Oktober 2025 sudah ada sekitar 16 pemain yang berlatih bersama tim di Arab Saudi.
Manajer timnas, Sumardji, menyebutkan:
“Jay Idzes dan Nathan Tjoe-A-On datang menyusul. Total pemain yang sudah tiba 16 orang.”
— Sumardji, Minggu (5/10/215).
Sementara itu, update dari BolaSport menyebutkan bahwa total 20 pemain kini sudah bergabung di Jeddah, termasuk nama besar seperti Maarten Paes. Laporan itu menyatakan bahwa kedatangan Lance Romeny dan Joey Pelupessy memperkuat skuad yang sebelumnya hanya berjumlah 16 orang sejak awal latihan.
Kedatangan mereka tentunya menjadi angin segar, tetapi tantangan tetap ada: apakah tim pelatih bisa mengakar strategi dan kekompakan dalam kurun waktu sangat singkat.
Karena keterbatasan waktu, pelatih Kluivert dan tim asisten menghadapi dilema: apakah mencoba memaksakan latihan taktik kompleks atau fokus pada hal-hal mendasar agar pemain tetap dalam kondisi prima.
Beberapa hari jelang pertandingan, Kluivert memilih opsi kedua. Seperti yang dilaporkan CNN Indonesia (4 Oktober 2025), dalam sesi latihan malam 3 Oktober di Jeddah, sekitar 16 pemain sudah bergabung dan menjalani sesi ringan untuk mengadaptasi kondisi cuaca dan arena. Pelatih menekankan pentingnya kesiapan fisik serta menjaga kebugaran agar tidak ada pemain yang kelelahan di lapangan.
Dalam artikel lain, Bola.com menyoroti bahwa skuad Garuda kemungkinan baru lengkap pada 6 Oktober 2025, hanya 2 hari sebelum menghadapi tuan rumah Arab Saudi. Bagi pelatih, ini berarti memaksimalkan waktu recovery, adaptasi suhu, dan pembagunan chemistry latent antar pemain yang baru tiba.
Kluivert sendiri menyadari bahwa tidak ideal, namun menegaskan bahwa hal paling “bisa dikontrol” dari tim pelatih adalah mempersiapkan kondisi terbaik bagi pemain:
“Hal paling penting adalah apa yang bisa kami lakukan sebagai staf: mempersiapkan para pemain dengan baik untuk pertandingan, memastikan mereka segar dan siap tampil.”
— Patrick Kluivert, Sabtu (4/10/2025).
Lima hari menjelang laga, tim pelatih mengambil keputusan penting: melakukan penyisihan enam pemain dari daftar awal 29 pemain yang dipanggil. Keputusan tersebut menunjukkan bahwa Kluivert ingin tim yang minimalisir “beban” non-esensial dan menjaga fokus.
Meski detail nama-nama yang dicoret tidak seluruhnya diumumkan secara gamblang, langkah tersebut dianggap perlu agar skuat tidak terlalu besar sekaligus memudahkan logistik dan harmonisasi tim. Keputusan ini diambil sekitar 5 Oktober 2025 menurut media yang meliput proses seleksi.
Langkah ini juga menegaskan bahwa kedatangan pemain baru tak serta merta menjamin tempat. Pemain harus mampu beradaptasi cepat dan membuktikan diri dalam waktu sangat singkat.
Laga Kritis Menanti: Arab Saudi 9 Oktober & Irak 12 Oktober
Skuad Garuda akan membuka petualangan pada putaran keempat dengan menghadapi tuan rumah Arab Saudi pada 9 Oktober 2025, diikuti bentrok melawan Irak pada 12 Oktober 2025. Kebijakan “satu tim penuh” yang terlambat membawa konsekuensi besar: integrasi strategi dan skema permainan harus disampaikan dengan cepat dan efektif.
Untuk Kluivert, tantangannya bukan sekadar menghadapi lawan kuat, tetapi menciptakan harmoni dalam kondisi yang belum ideal.
Di luar lapangan, publik dan media Indonesia cemas sekaligus optimis. Banyak yang memuji kerja keras tim pelatih dan pemain yang tetap mau berjuang meski waktu sangat mepet. Penekanan Kluivert pada optimisme dan kesiapan mental telah menarik simpati.
Dalam pernyataan sebelumnya, Kluivert menyampaikan:
“Bukan hanya fans Skuad Garuda, tetapi seluruh negeri harus berada di belakang kami. Kami akan melakukan yang terbaik untuk membuat negara ini bangga.”
— Patrick Kluivert, Sabtu (4/10/2025).
Dukungan moral ini dianggap penting, terutama ketika skuad masih belum lengkap dan persiapan minim.
Beberapa faktor potensial dapat mempengaruhi kinerja Timnas Indonesia:
- Kelelahan karena perjalanan & jet lag
Pemain yang datang dari Eropa atau Asia Tenggara harus menghadapi perjalanan panjang serta adaptasi zona waktu. - Cedera mendadak
Dalam waktu persiapan terbatas, cedera ringan bisa menjadi masalah besar. - Keterbatasan implementasi taktik intensif
Dengan waktu pendek, pelatih tak bisa menerapkan formasi atau skema baru secara mendalam. - Kompabilitas pemain lokal & diaspora
Pemain dari liga domestik dan luar negeri mungkin memiliki pola main berbeda — sinkronisasi jadi tantangan. - Lingkungan pertandingan
Bermain di kandang lawan dengan dukungan suporter lokal dan cuaca ekstrem bisa mengganggu performa tim tamu.
Untuk menghadapi ketidakpastian, tim pelatih sudah menyiapkan beberapa skenario:
- Mengandalkan pemain yang sudah lebih dulu berada di Arab Saudi untuk menginisiasi pola permainan.
- Menggunakan sistem sederhana agar pemain baru tidak terlalu “kehilangan jalan”.
- Fokus pada stabilitas fisik dan mental, bukan penyelesaian taktik rumit.
- Memaksimalkan recovery antar sesi latihan agar pemain tetap segar.
Menurut suatu liputan, Kluivert sebenarnya berharap bisa menjalankan Training Camp (TC) jangka panjang sebelum laga Arab Saudi dan Irak, namun kenyataan waktu tidak memadai memaksanya memilih pendekatan “kortikal” — latihan intensif tapi terbatas.
Bila Skuad Penuh Hadir di 6 Oktober: Apa Artinya?
Jika semua elemen yang diharapkan benar-benar bisa hadir pada 6 Oktober 2025, maka tim pelatih punya dua hari penuh (6–8 Oktober) untuk:
- Memadukan gaya permainan antar pemain lama dan baru
- Menggelar laga uji coba internal atau mini match
- Menyempurnakan latihan set piece, taktik akhir, dan aspek psikologi pertandingan
- Melakukan observasi intensif terhadap kondisi fisik dan adaptasi cuaca
Namun, meskipun tiba semua, tekanan waktu tetap tinggi. Dalam dua hari, hanya sebagian aspek yang bisa dipoles. Selisih kecil dalam persiapan bisa menjadi perbedaan besar di lapangan.
Persiapan Timnas Indonesia menuju putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 memang berada di bawah tekanan ekstrem. Dengan banyak pemain diaspora yang baru bisa hadir pada 6 Oktober 2025, tim pelatih — terutama Patrick Kluivert — harus bekerja ekstra untuk menyelaraskan skuad dalam tempo singkat.
Namun, di balik segala keterbatasan, ada semangat optimisme. Kedatangan pemain-pemain inti seperti Maarten Paes, Jay Idzes, Nathan Tjoe-A-On, Joey Pelupessy, dan lainnya sedikit meredakan kegelisahan. Rencana coret enam pemain adalah bukti bahwa seleksi tetap berjalan meski waktu mepet.
Jika skuad lengkap benar-benar hadir pada 6 Oktober, dua hari berikutnya menjadi masa krusial. Dalam rentang itulah, integrasi pola permainan, kebugaran, dan mental tim diuji. Apakah hal tersebut cukup untuk mengejutkan Arab Saudi?
Yang pasti, publik Indonesia akan terus memantau dengan harapan besar, bahwa skuad Garuda mampu menunjukkan semangat dan performa terbaik meskipun dilahirkan dalam keterbatasan. Dalam sepak bola, terkadang kemenangan tidak hanya diukur dari persiapan sempurna, tetapi dari keberanian dan keberuntungan di lapangan.
