BONA NEWS. Medan, Sumatera Utara.  — Suasana hangat penuh keakraban terlihat di Kantor Gubernur Sumatera Utara, Jalan Pangeran Diponegoro No. 30, Medan, pada Selasa (14/10/2025). Gubernur Sumatera Utara, Muhammad Bobby Afif Nasution, menerima langsung kunjungan kehormatan Gubernur Bengkulu, Helmi Hasan, yang datang bersama rombongan pejabat Pemprov Bengkulu. Pertemuan tersebut berlangsung di Anjungan Lantai 9 Kantor Gubernur Sumut, dan menjadi momentum penting untuk membangun kerja sama lintas provinsi di Pulau Sumatera.

Dalam pertemuan tersebut, kedua kepala daerah membahas berbagai peluang kolaborasi antarprovinsi, khususnya dalam bidang pembangunan ekonomi, investasi, pengelolaan kawasan industri, dan penguatan jaringan perdagangan regional. Kunjungan ini juga menjadi wadah saling berbagi pengalaman antarprovinsi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Dalam sambutannya, Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution, menegaskan bahwa era kompetisi antardaerah sudah saatnya diubah menjadi era kolaborasi. Ia mengajak Provinsi Bengkulu dan provinsi lainnya di Pulau Sumatera untuk bersama-sama membangun kekuatan ekonomi yang saling melengkapi.

“Sumatera ini punya potensi luar biasa. Tapi potensi itu tidak akan optimal kalau kita bekerja sendiri-sendiri. Kita harus saling bersinergi — dari ujung Aceh sampai Lampung, termasuk Bengkulu. Saya mengajak kita semua membangun Sumatera sebagai kekuatan ekonomi baru Indonesia bagian barat,” ujar Bobby.

Menurutnya, kerja sama lintas provinsi dapat menciptakan efisiensi dalam banyak hal, mulai dari logistik, perdagangan, hingga pariwisata. Ia mencontohkan potensi kerja sama dalam pembangunan konektivitas antarwilayah, integrasi kawasan industri, serta promosi bersama sektor unggulan daerah.

Bobby juga menyampaikan bahwa Sumut terbuka terhadap segala bentuk kerja sama yang memberikan manfaat bagi masyarakat kedua provinsi.

“Kita ingin mendorong agar pembangunan tidak berhenti di batas administratif provinsi. Karena kemajuan Sumatera Utara juga akan berdampak bagi Bengkulu, dan sebaliknya,” tambahnya.

Menanggapi ajakan tersebut, Gubernur Bengkulu Helmi Hasan menyatakan kesiapannya untuk memperkuat kolaborasi antarprovinsi, terutama dalam bidang pengembangan kawasan industri dan ekonomi regional. Ia menilai Sumatera Utara bisa menjadi contoh dalam hal tata kelola industri dan investasi daerah.

“Kami melihat Sumatera Utara sangat maju dalam hal pengembangan kawasan industri dan konektivitas. Ini bisa jadi model bagi kami di Bengkulu untuk memperkuat sektor industri daerah,” tutur Helmi Hasan.

Helmi menambahkan, Bengkulu memiliki sejumlah potensi besar yang bisa dikolaborasikan dengan Sumut. Salah satunya adalah sektor energi, hasil bumi, dan pelabuhan strategis di Samudera Hindia. Dengan dukungan kerja sama dari provinsi tetangga seperti Sumut, ia berharap ekonomi Bengkulu bisa tumbuh lebih cepat.

“Kami siap belajar dan bekerja sama. Sumatera harus maju bersama. Ini bukan hanya tentang Bengkulu atau Sumut, tapi tentang bagaimana membangun kekuatan regional yang saling mendukung,” ujarnya.

Kunjungan ke Kawasan Industri Medan (KIM)

Usai pertemuan resmi, rombongan Pemprov Bengkulu melanjutkan kunjungan ke Kawasan Industri Medan (KIM) di Kecamatan Medan Deli. KIM merupakan salah satu kawasan industri terbesar di Indonesia bagian barat, dengan kontribusi besar terhadap perekonomian Sumatera Utara.

Dalam kesempatan tersebut, Helmi Hasan dan rombongan meninjau sejumlah fasilitas industri serta mendengarkan paparan mengenai tata kelola KIM yang berbasis kemitraan antara pemerintah dan sektor swasta. Ia mengapresiasi pengelolaan kawasan industri yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Sumut bersama BUMN dan pihak swasta.

“Bengkulu belum memiliki kawasan industri dengan kepemilikan saham daerah seperti di Sumut. Pengalaman ini menjadi pembelajaran berharga untuk kami kembangkan di Bengkulu,” ujarnya.

Gubernur Helmi menegaskan bahwa pemerintah daerah Bengkulu akan mempelajari pola investasi, sistem tata kelola, serta strategi penataan ruang kawasan industri yang diterapkan di Sumatera Utara. Ia juga menyebut, kolaborasi serupa dapat memperluas jaringan produksi lintas provinsi, sehingga memperkuat daya saing regional Sumatera.


Kolaborasi sebagai Kunci Pembangunan Regional Sumatera

Pertemuan dua gubernur ini tidak hanya bersifat seremonial, tetapi juga strategis dalam konteks pembangunan wilayah. Kedua pihak sepakat bahwa pembangunan Sumatera harus dilakukan secara terintegrasi, dengan memperhatikan potensi dan keunggulan masing-masing daerah.

Sumatera Utara, dengan kekuatan di bidang industri, pertanian, dan pariwisata, dinilai dapat berperan sebagai motor penggerak ekonomi regional. Sementara Bengkulu, dengan pelabuhan Samudera Hindia dan sumber daya alam yang melimpah, bisa menjadi mitra penting dalam membuka jalur perdagangan antarprovinsi dan internasional.

“Kalau kita bisa menyatukan potensi — dari industri di Sumut, pelabuhan di Bengkulu, hingga pariwisata di provinsi lain — Sumatera akan menjadi kekuatan ekonomi yang diperhitungkan,” kata Bobby Nasution.

Pernyataan ini mendapat sambutan positif dari banyak pihak, termasuk kalangan akademisi dan pelaku usaha. Beberapa pengamat menilai bahwa pertemuan ini menjadi titik awal bagi terbentuknya forum kerja sama ekonomi antarprovinsi di Sumatera, yang dapat berlanjut dalam bentuk joint project konkret di masa depan.

Latar Belakang Hubungan Sumut–Bengkulu

Secara geografis, Sumatera Utara dan Bengkulu memiliki karakteristik wilayah yang berbeda namun saling melengkapi. Sumut dengan pusat pertumbuhan ekonomi di Medan, dan Bengkulu dengan pelabuhan internasional di pesisir barat Sumatera. Keduanya memiliki potensi besar untuk memperkuat konektivitas antarwilayah.

Dalam beberapa tahun terakhir, isu penguatan ekonomi regional di Sumatera mulai mendapat perhatian pemerintah pusat. Pembangunan infrastruktur seperti Jalan Tol Trans Sumatera, jaringan rel kereta api lintas barat, dan peningkatan pelabuhan di wilayah barat menjadi peluang besar bagi kerja sama lintas provinsi.

Bobby Nasution dan Helmi Hasan sama-sama sepakat bahwa momentum pembangunan tersebut harus direspon cepat melalui langkah kolaboratif. Keduanya berkomitmen membentuk tim teknis lintas provinsi untuk menindaklanjuti hasil pertemuan Medan ini, terutama dalam bidang investasi dan pengembangan kawasan industri.

Kunjungan kerja Gubernur Bengkulu ini mendapat perhatian luas dari berbagai kalangan di Sumut. Sejumlah tokoh masyarakat, akademisi, dan pengusaha menilai langkah ini sebagai upaya positif memperkuat integrasi ekonomi Sumatera.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Sumut, misalnya, menyebutkan bahwa pemerintah daerah terbuka untuk membangun skema kerja sama investasi lintas wilayah. Ia berharap, kunjungan seperti ini dapat mendorong investasi bersama di sektor energi, industri, dan logistik.

Selain itu, para pelaku UMKM juga melihat peluang kolaborasi antarprovinsi ini sebagai kesempatan memperluas pasar produk lokal. Dengan dukungan pemerintah daerah, produk unggulan Sumut dan Bengkulu bisa saling dipasarkan di wilayah masing-masing.

Sumatera Harus Bersatu untuk Maju

Menutup pertemuan tersebut, Gubernur Bobby Nasution kembali menekankan pentingnya semangat kebersamaan dalam membangun Sumatera. Ia mengajak semua kepala daerah di pulau ini untuk duduk bersama merumuskan strategi pembangunan bersama, bukan bersaing secara sektoral.

“Kita ingin Sumatera menjadi poros pertumbuhan ekonomi baru Indonesia. Untuk itu, kolaborasi antarprovinsi menjadi kunci. Dengan semangat bersatu, kita pasti bisa membuat Sumatera lebih tangguh dan sejahtera,” pungkas Bobby.

Gubernur Bengkulu Helmi Hasan pun mengamini hal tersebut. “Kami di Bengkulu siap berjalan bersama. Kolaborasi bukan hanya tentang kerja sama proyek, tapi juga tentang membangun semangat dan visi bersama untuk kesejahteraan rakyat,” ujarnya menutup pertemuan.

Kunjungan kerja Gubernur Bengkulu ke Sumatera Utara ini menjadi simbol kebangkitan semangat kolaborasi antarprovinsi di Sumatera. Di tengah tantangan ekonomi global dan kebutuhan percepatan pembangunan daerah, kerja sama seperti ini menjadi langkah strategis untuk memperkuat posisi Sumatera di kancah nasional.

Dengan dukungan konkret dari pemerintah daerah, dunia usaha, dan masyarakat, kolaborasi Sumut–Bengkulu berpotensi menjadi model sinergi pembangunan regional di Indonesia.

Pertemuan yang berlangsung di Anjungan Lantai 9 Kantor Gubernur Sumut, Medan, pada Selasa, 14 Oktober 2025, ini bukan sekadar silaturahmi, tetapi langkah nyata menuju Sumatera yang maju, kuat, dan berdaya saing tinggi.