BONA NEWS. London, Inggris. – Pasar obligasi pemerintah Inggris, yang dikenal sebagai gilts, mengalami lonjakan kinerja pada bulan Oktober 2025, tercatat sebagai yang terbaik dalam hampir dua tahun terakhir. Fenomena ini menarik perhatian investor global karena menandakan adanya pergeseran preferensi pasar menuju instrumen yang lebih aman di tengah ketidakpastian ekonomi.

Menurut data yang dikutip dari Financial Times, yield obligasi pemerintah Inggris 10 tahun turun sekitar 30 basis poin selama Oktober, yang berarti harga obligasi naik signifikan. Penurunan yield ini menempatkan gilts pada posisi terbaik sejak awal 2024, menunjukkan bahwa investor kini bersedia membayar harga lebih tinggi untuk kepastian pengembalian di tengah volatilitas pasar.

“Investor saat ini melihat gilts sebagai ‘pelabuhan aman’ di tengah ketidakpastian ekonomi global, terutama dengan inflasi yang mulai menunjukkan tanda mereda,” kata analis pasar yang dikutip oleh Reuters.

Beberapa faktor kunci diduga menjadi pemicu lonjakan ini:

  1. Inflasi yang mulai mereda
    Data resmi dari Office for National Statistics (ONS) menunjukkan inflasi konsumen Inggris (CPI) untuk periode 12 bulan hingga Agustus 2025 tercatat 3,8%, sementara CPIH, yang mencakup biaya kepemilikan rumah, berada di angka 4,1%. Penurunan laju inflasi ini membuat imbal hasil riil obligasi menjadi lebih menarik, sehingga meningkatkan permintaan dari investor institusional maupun individu.
  2. Permintaan aset aman meningkat
    Ketidakpastian ekonomi global, termasuk risiko perlambatan ekonomi dan ketegangan geopolitik, mendorong investor mencari aset yang relatif stabil. Gilts, dengan dukungan pemerintah dan reputasi sebagai instrumen aman, menjadi pilihan utama.
  3. Dukungan kebijakan moneter yang stabil
    Suku bunga yang cenderung stabil dan sinyal kebijakan moneter yang hati-hati dari Bank of England membantu menenangkan pasar obligasi, sehingga investor merasa lebih percaya diri menempatkan modalnya di gilts.

Apa Artinya bagi Investor?

Meskipun lonjakan kinerja gilts menawarkan peluang menarik, para ahli memperingatkan agar investor tetap waspada terhadap risiko jangka panjang.

“Meskipun gilts menawarkan keamanan relatif dalam jangka pendek, utang pemerintah Inggris yang tinggi tetap menjadi faktor risiko yang harus diperhatikan investor,” dikutip dari laporan ICAEW.

Dengan yield 10 tahun yang masih berada di sekitar 4,4%, obligasi Inggris menawarkan imbal hasil yang cukup tinggi dibandingkan banyak negara maju lainnya. Namun, investor perlu mempertimbangkan potensi fluktuasi harga obligasi jika kondisi ekonomi global berubah atau Bank of England menyesuaikan suku bunga.

Lonjakan harga gilts tidak hanya berdampak pada investor individual, tetapi juga memberikan sinyal penting bagi pasar keuangan dan ekonomi secara umum:

  • Stabilitas relatif Inggris
    Lonjakan permintaan gilts menunjukkan bahwa pasar masih memandang Inggris sebagai tempat yang relatif aman untuk investasi jangka pendek, meskipun beban utang pemerintah cukup besar.
  • Dampak terhadap sektor lain
    Harga obligasi yang naik dapat memengaruhi biaya pinjaman bagi pemerintah dan sektor swasta. Sementara yield rendah berarti pemerintah bisa meminjam lebih murah, investor harus berhati-hati karena fluktuasi yield bisa memengaruhi portofolio obligasi lain dan pasar saham.
  • Sinyal bagi kebijakan moneter
    Pergerakan gilts dan inflasi yang mereda dapat menjadi indikator bagi Bank of England dalam menentukan langkah selanjutnya terkait suku bunga dan kebijakan moneter.

Oktober 2025 menjadi bulan positif bagi pasar obligasi Inggris, mencerminkan kombinasi inflasi yang melambat dan pencarian investor akan aset aman di tengah ketidakpastian global. Namun, meski kinerja gilts saat ini menanjak, risiko jangka panjang seperti utang pemerintah tetap perlu menjadi perhatian. Investor yang cermat akan melihat peluang ini sebagai bagian dari strategi diversifikasi portofolio, sambil tetap memonitor perkembangan ekonomi dan kebijakan moneter Inggris.

“Pasar gilts Inggris saat ini memberi peluang menarik bagi investor yang mengutamakan keamanan, tetapi keputusan investasi harus tetap mempertimbangkan risiko jangka panjang,” kata analis ekonomi yang dikutip Reuters.

Dengan kondisi ini, gilts Inggris menunjukkan bahwa bahkan di tengah ketidakpastian global, instrumen tradisional seperti obligasi pemerintah masih memiliki peran penting sebagai “pelabuhan aman” sekaligus indikator kesehatan ekonomi negara.