BONA NEWS. Jakarta, Indonesia. Setelah sempat terhenti akibat isu kontaminasi radioaktif, Indonesia akhirnya kembali mengekspor udang ke Amerika Serikat. Pengiriman perdana senilai 1,2 juta dolar AS itu menjadi simbol pemulihan kepercayaan pasar internasional terhadap produk perikanan Indonesia.

Menurut laporan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), seluruh udang yang diekspor telah melalui uji laboratorium berlapis dari Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu, dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM). Hasilnya menunjukkan tidak ada kandungan radioaktif Cesium-137 (Cs-137) seperti yang sebelumnya dikhawatirkan.

“Kami pastikan seluruh produk perikanan yang dikirim ke luar negeri sudah memenuhi standar keamanan pangan internasional. Pemeriksaan dilakukan mulai dari hulu sampai pelabuhan ekspor,”
— ujar Kepala BKIPM dalam keterangan persnya di Jakarta, Kamis (6/11/2025).

Sebelumnya, pada pertengahan 2025, otoritas Amerika sempat menunda sementara impor udang dari Indonesia setelah menemukan dugaan kontaminasi radioaktif pada satu sampel kiriman. Namun, setelah dilakukan audit dan pembuktian ilmiah, tuduhan tersebut tidak terbukti.

Kini, dengan dibukanya kembali akses ekspor, Indonesia diperkirakan dapat memulihkan nilai ekspor udang nasional yang mencapai lebih dari US$ 2 miliar per tahun.

Keberhasilan Indonesia mengembalikan kepercayaan AS menunjukkan peningkatan pengawasan mutu di sektor perikanan. Para eksportir menilai langkah cepat pemerintah menanggapi isu ini berhasil menyelamatkan ribuan lapangan kerja di industri udang — mulai dari petambak, pengolah, hingga pengirim.

Selain itu, keberhasilan ini diharapkan menjadi pintu pembuka untuk memperluas pasar ke Eropa dan Timur Tengah.

“Kami bangga bisa kembali dipercaya. Ini bukti bahwa udang Indonesia aman dan berkualitas tinggi,”
— kata salah satu eksportir asal Lampung.

Pemerintah juga menegaskan akan memperkuat sistem traceability (pelacakan asal produk) agar setiap udang yang diekspor bisa ditelusuri hingga ke tambaknya. Langkah ini sejalan dengan tuntutan pasar global terhadap produk laut yang berkelanjutan dan bebas kontaminan.

Dengan keberhasilan ini, Indonesia tidak hanya menjaga reputasi sebagai produsen udang terbesar di Asia Tenggara, tetapi juga menunjukkan keseriusannya dalam menjaga standar kesehatan dan lingkungan di sektor kelautan.

Fakta Singkat:

  • Nilai ekspor tahap awal: US$ 1,2 juta
  • Negara tujuan: Amerika Serikat
  • Hasil uji laboratorium: Negatif Cesium-137 (Cs-137)
  • Dampak: Pemulihan kepercayaan pasar internasional dan potensi peningkatan ekspor tahunan.