BONA NEWS. Jakarta, Indonesia. Pemerintah Indonesia menegaskan komitmennya untuk berperan aktif dalam mendukung upaya perdamaian di Sudan. Hal ini disampaikan oleh Menteri Hak Asasi Manusia, Natalius Pigai, usai bertemu dengan Duta Besar Sudan untuk Indonesia, Yassir Mohamed Ali, di Jakarta pada Kamis sore (6/11/2025).

Dalam pertemuan tersebut, kedua pihak membahas langkah-langkah diplomatik dan kemanusiaan yang bisa diambil Indonesia untuk membantu meredakan konflik di Sudan.

“Indonesia selalu berdiri di sisi perdamaian. Kami siap memberikan bantuan kemanusiaan, dukungan diplomasi, dan pengalaman kami dalam misi perdamaian PBB,” ujar Natalius Pigai kepada wartawan.

Pertemuan ini menjadi tindak lanjut dari inisiatif Indonesia dalam mendukung rekonsiliasi dan stabilitas di Afrika Timur. Pemerintah berencana mengirimkan tim kemanusiaan dan perwakilan diplomatik khusus untuk membantu upaya perdamaian, terutama di bidang:

  • Pengiriman bantuan logistik dan medis,
  • Pelatihan mediasi dan rekonsiliasi, serta
  • Pemberian dukungan pendidikan bagi anak-anak terdampak konflik.

Kementerian Luar Negeri menegaskan bahwa dukungan Indonesia tidak bersifat politik, melainkan murni kemanusiaan dan perdamaian global.

Latar Belakang Konflik Sudan

Konflik di Sudan telah berlangsung sejak 2023, melibatkan pertikaian antara militer dan kelompok paramiliter Rapid Support Forces (RSF). Pertempuran berkepanjangan itu menimbulkan krisis kemanusiaan yang memaksa lebih dari 8 juta orang mengungsi.

Sebagai salah satu negara dengan tradisi diplomasi damai, Indonesia sebelumnya juga aktif mengirimkan pasukan penjaga perdamaian ke berbagai negara, termasuk Lebanon dan Republik Demokratik Kongo.

“Kami ingin membawa semangat Pancasila dan perdamaian dunia ke Sudan. Indonesia punya pengalaman panjang dalam menjaga perdamaian melalui jalur dialog,” tambah Pigai.

Langkah Indonesia mendapat sambutan positif dari beberapa negara sahabat dan organisasi internasional. Perwakilan dari Uni Afrika dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memuji niat Indonesia sebagai contoh negara non-blok yang aktif mendukung solusi damai tanpa kepentingan politik.

Selain itu, Indonesia juga mempertimbangkan untuk menjadi tuan rumah dialog antar-perwakilan Sudan jika situasi memungkinkan.