BONA NEWS. Medan, Sumatera Utara. — Pemerintah Kota (Pemko) Medan menegaskan komitmennya untuk berpartisipasi penuh dalam penyelenggaraan Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah ke-49 yang dijadwalkan akan berlangsung di Sumatera Utara pada tahun 2027.
Wali Kota Medan, Rico Tri Putra Bayu Waas, menyatakan bahwa pihaknya telah menyiapkan berbagai langkah strategis agar agenda nasional tersebut dapat berjalan sukses, lancar, dan memberi dampak positif bagi masyarakat Medan dan sekitarnya.
“Pemerintah Kota Medan siap mendukung penuh pelaksanaan Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah ke-49. Dukungan ini mencakup kesiapan lokasi, akomodasi, transportasi, dan pengamanan, termasuk untuk tamu VVIP dan peserta dari berbagai daerah di Indonesia maupun luar negeri,” ujar Rico Waas di Balai Kota Medan, Senin (10/11/2025).
Menurut Rico, persiapan telah dimulai sejak awal tahun 2025 dan akan terus berlanjut selama dua tahun ke depan. Pemerintah Kota berkomitmen untuk menjadi bagian aktif dalam setiap tahapan penyelenggaraan, baik dalam konteks fasilitasi teknis maupun dukungan koordinatif dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara serta panitia pusat dan daerah Muktamar Muhammadiyah.
“Persiapan dilakukan jauh hari agar seluruh kebutuhan peserta dan tamu bisa terpenuhi dengan baik. Kita ingin memastikan bahwa Medan dan Sumatera Utara menjadi tuan rumah yang terbaik,” tambahnya.
Langkah tersebut juga termasuk upaya Pemko Medan memperbaiki sarana dan prasarana kota seperti perbaikan jalan menuju venue utama, peningkatan kualitas transportasi publik, serta penataan area publik yang berpotensi menjadi titik keramaian selama acara berlangsung.
Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah ke-49 merupakan agenda nasional yang diperkirakan akan dihadiri oleh ribuan peserta dari seluruh Indonesia serta perwakilan dari organisasi Islam internasional.
Acara akbar ini juga menjadi momentum penting bagi Sumatera Utara, khususnya Kota Medan, untuk memperkuat citra daerah sebagai kota yang religius, terbuka, dan siap menyambut kegiatan skala nasional.
Berdasarkan keputusan Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Sumatera Utara telah resmi ditetapkan sebagai tuan rumah Muktamar ke-49 yang dijadwalkan digelar pada tahun 2027. Pemilihan Sumatera Utara dinilai strategis karena memiliki infrastruktur pendidikan dan keagamaan yang kuat, serta dukungan penuh dari pemerintah daerah.
Rencananya, Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) akan menjadi pusat kegiatan utama. Beberapa acara pembukaan dan penutupan besar juga akan dilangsungkan di Stadion Utama Sumatera Utara, Deli Serdang, yang kini sedang dalam tahap penyempurnaan fasilitas.
Dalam rapat koordinasi yang dihadiri oleh unsur Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sumatera Utara (PWM Sumut), Pimpinan Daerah Aisyiyah, dan pihak UMSU, Pemko Medan menegaskan kesiapan seluruh perangkat daerah untuk mendukung kegiatan ini.
Wali Kota Medan menilai, penyelenggaraan Muktamar akan menjadi momentum besar bagi daerah, bukan hanya secara keagamaan tetapi juga secara sosial dan ekonomi.
“Kami tidak ingin hanya menjadi tuan rumah seremonial. Kami ingin momentum Muktamar ini benar-benar membawa manfaat bagi masyarakat, pelaku UMKM, dan sektor pariwisata di Medan,” kata Rico Waas.
Sementara itu, Rektor UMSU, Prof. Dr. Agussani, MAP, menyampaikan apresiasi atas dukungan penuh Pemko Medan. Ia menyebut kerja sama lintas lembaga sangat penting untuk memastikan kesiapan infrastruktur dan logistik menjelang pelaksanaan.
“Kami berterima kasih atas komitmen Wali Kota Medan dan jajarannya. Dukungan pemerintah daerah akan sangat membantu panitia dalam mempersiapkan berbagai aspek teknis, mulai dari akomodasi peserta hingga sarana transportasi lokal,” ujar Prof. Agussani.
Pembangunan Venue dan Fasilitas Pendukung
Saat ini, pembangunan gedung auditorium dan sport hall baru di lingkungan kampus UMSU sedang berlangsung. Gedung tersebut direncanakan menjadi pusat kegiatan utama Muktamar. Selain itu, Pemprov Sumut bersama panitia daerah juga tengah mempersiapkan Stadion Utama Sumatera Utara di Deli Serdang sebagai lokasi pembukaan resmi acara.
Menurut laporan panitia, progres pembangunan berjalan sesuai rencana dan ditargetkan selesai pada pertengahan 2026. Infrastruktur pendukung seperti akses jalan dan jaringan listrik juga terus ditingkatkan.
“Kami ingin memastikan bahwa seluruh infrastruktur siap digunakan, agar Muktamar ke-49 ini bisa menjadi yang terbaik sepanjang sejarah pelaksanaannya,” kata Ketua PWM Sumut, Dr. H. Muhammad Qodir, dikutip dari tajdid.id.
Kehadiran ribuan peserta dan pengunjung Muktamar diperkirakan akan memberikan dampak ekonomi signifikan bagi Kota Medan dan daerah sekitarnya. Sektor hotel, transportasi, kuliner, dan UMKM akan mengalami peningkatan aktivitas.
Pemko Medan menyebutkan, kegiatan ini sejalan dengan visi pembangunan kota yang berorientasi pada pemberdayaan ekonomi masyarakat dan penguatan citra kota sebagai pusat kegiatan nasional.
“Banyak pelaku usaha lokal akan mendapat peluang. Karena itu, kami ingin semua pihak memanfaatkan momentum ini dengan baik, bukan hanya pemerintah, tetapi juga warga,” ucap Wali Kota.
Selain dampak ekonomi, kegiatan ini juga diharapkan memperkuat solidaritas umat dan dialog kebangsaan, sebagaimana semangat yang selalu dijaga Muhammadiyah dan Aisyiyah dalam perjalanan sejarahnya.
Dengan dukungan penuh dari Pemko Medan, Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, dan berbagai pihak, pelaksanaan Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah ke-49 diharapkan menjadi ajang yang berkesan, aman, dan sukses secara substansi maupun penyelenggaraan.
“Insya Allah, Muktamar ke-49 di Sumatera Utara akan menjadi salah satu yang terbaik dan membawa kebanggaan bagi masyarakat Medan,” akhir Rico Tri Putra Bayu Waas.
