BONA NEWS. Medan, Sumatera Utara.  — Provinsi Sumatera Utara (Sumut) kembali mencatat prestasi di sektor perikanan. Pemerintah Sarawak, Malaysia, secara resmi menjadikan Sumut sebagai panutan dalam pengembangan budidaya ikan nila (tilapia). Pengakuan ini muncul setelah delegasi Malaysia melakukan kunjungan langsung ke kawasan Danau Toba, Rabu (12/11/2025).

Kunjungan dipimpin oleh Deputy Minister for Ministry of Food Industry, Commodity and Regional Development Sarawak, Abdul Rahman Bin Ismail, didampingi rombongan dari Pertubuhan Peladang Negeri Sarawak (PPNS). Rombongan diterima oleh Penjabat Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Utara, Sulaiman Harahap, mewakili Pemerintah Provinsi Sumut.

“Sumatera Utara dinilai berhasil dalam membudidayakan sekaligus mengekspor ikan nila ke berbagai negara. Kami menyambut baik kehadiran delegasi Sarawak untuk memperkuat kerja sama di sektor perikanan,” ujar Sulaiman Harahap dalam sambutannya di Medan.

Abdul Rahman menjelaskan, pihaknya datang untuk meninjau langsung sistem budidaya ikan nila di Danau Toba yang dinilai berhasil dan berpotensi menjadi model bagi pengembangan sektor perikanan air tawar di Sarawak.

“Kedatangan kami ke Sumut untuk melihat model perikanan di Danau Toba, khususnya tilapia hitam. Di Sarawak kami memiliki nila merah, tetapi belum ada nila hitam dengan kualitas seperti di sini,” kata Abdul Rahman kepada wartawan.

Produksi Nila Sumut Tembus Ratusan Ribu Ton

Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Sumut mencatat, jumlah pembudidaya ikan di provinsi ini mencapai 58.960 orang, dengan total produksi perikanan budidaya sekitar 605.827 ton per tahun. Sebagian besar berasal dari komoditas ikan nila, terutama dari kawasan Danau Toba yang dikenal menghasilkan nila berkualitas ekspor.

Produk nila asal Danau Toba dikenal memiliki cita rasa khas dan tidak berbau tanah. Sejumlah perusahaan perikanan di Sumut bahkan telah menembus pasar ekspor ke negara-negara ASEAN dan Amerika Serikat.

Data menunjukkan, pada triwulan pertama tahun 2021, volume ekspor ikan nila Sumut mencapai 2.502 ton dengan nilai lebih dari Rp191 miliar, dan tren ini terus meningkat setiap tahunnya.

Sektor kelautan dan perikanan Sumut kini dipimpin oleh Ir. Supriyanto, yang dilantik sebagai Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Utara pada 8 September 2025. Kehadirannya diharapkan memperkuat arah kebijakan budidaya berkelanjutan dan peningkatan ekspor perikanan daerah.

Sulaiman Harahap menegaskan, kerja sama antara Sumut dan Sarawak tidak hanya memperkuat hubungan ekonomi, tetapi juga menjadi peluang berbagi ilmu dalam pengelolaan sumber daya perikanan yang ramah lingkungan.

“Kunjungan ini sangat berharga dan mempererat hubungan persaudaraan antara Sumut dan Sarawak. Kami terbuka untuk kerja sama pelatihan, riset, dan pengembangan teknologi budidaya nila yang berkelanjutan,” tutup Sulaiman.