BONA NEWS. Jakarta. — Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) mulai menjalankan program revitalisasi terhadap 10.440 sekolah di seluruh Indonesia. Pelaksanaan dimulai pada Juli 2025 dan merupakan bagian dari Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto.

Menteri Abdul Mu’ti menyatakan, jumlah sekolah yang akan direnovasi kemungkinan akan bertambah seiring efisiensi anggaran. “Kalau pelaksanaannya bagus dan penghematan terjadi, bisa lebih dari 11 ribu sekolah yang kita revitalisasi tahun ini,” kata Mu’ti, Rabu 25 Juni 2025 di Jatinangor, Sumedang.

Fokus Utama Program

Revitalisasi ini tidak hanya mencakup perbaikan fisik, tetapi juga peningkatan kualitas pembelajaran. Kemendikdasmen menargetkan:

  • 300.000 unit smart TV untuk pembelajaran digital,
  • Pelatihan bagi 806.000 guru dan tenaga kependidikan.

Total anggaran yang dialokasikan pemerintah untuk program ini mencapai Rp 16,9 triliun, yang akan disalurkan melalui skema swakelola. Sekolah melibatkan komite, guru, dan masyarakat dalam pengelolaan dana secara langsung.

Verifikasi Sekolah Penerima

Dari total target 10.440 sekolah:

  • 9.404 telah lolos verifikasi,
  • 8.406 siap menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS).

Verifikasi dilakukan menggunakan data Dapodik dan melibatkan BBPMP, BPMP, serta pengawasan oleh BPKP dan Ombudsman.

Tanggapan Lapangan

Program ini disambut baik banyak pihak. Sejumlah kepala sekolah menyatakan bahwa pelaksanaan swakelola memberi fleksibilitas dan kepercayaan kepada pihak sekolah. Meski begitu, tantangan tetap ada, terutama dalam pengelolaan waktu dan kualitas pelaksanaan fisik.

Dengan dimulainya program ini, pemerintah berharap kesenjangan kualitas pendidikan di berbagai daerah bisa ditekan. Kombinasi antara renovasi bangunan, pelatihan guru, dan digitalisasi pembelajaran menjadi titik tolak menuju sistem pendidikan yang lebih merata dan adaptif terhadap perkembangan zaman.