BONA NEWS. Jakarta, Indonesia. – Dunia senam kembali disuguhi aksi menegangkan dan penuh adrenalin dalam Kejuaraan Dunia Senam Artistik 2025 diselenggarakan di Indonesia Arena, Jakarta, pada 19 hingga 25 Oktober 2025. Acara ini menandai sejarah penting karena Indonesia menjadi tuan rumah pertama di Asia Tenggara untuk kejuaraan dunia senam artistik .
Pesenam asal Jepang, Daiki Hashimoto, berhasil mempertahankan gelar All-Around, menegaskan dominasinya di panggung internasional dan mengukuhkan reputasinya sebagai salah satu atlet senam terbaik saat ini. Kemenangan ini menjadi sorotan utama para penggemar senam dari seluruh dunia.
Keberhasilan Hashimoto di Panggung Dunia
Hashimoto berhasil mempertahankan gelar juara setelah menampilkan performa luar biasa di seluruh enam alat yang dipertandingkan, yaitu floor exercise, pommel horse, rings, vault, parallel bars, dan horizontal bar. Setiap penampilan Hashimoto menampilkan kombinasi antara teknik tinggi, kesempurnaan eksekusi, dan kesulitan elemen yang menakjubkan, sehingga membuat juri memberikan skor maksimal di banyak kesempatan.
Penampilan Hashimoto menonjol karena keseimbangan antara keindahan gerakan dan ketepatan teknik. Misalnya, di nomor pommel horse, Hashimoto berhasil melakukan rangkaian gerakan kompleks tanpa kehilangan ritme, sementara di rings, kekuatan dan kontrol tubuhnya benar-benar terlihat sempurna. Kombinasi ini membuatnya unggul jauh dari para pesaing utama dari Amerika Serikat, China, Rusia, dan Italia.
Profil Daiki Hashimoto
Daiki Hashimoto lahir pada 7 Agustus 2001 di Saitama, Jepang. Sejak usia dini, Hashimoto menunjukkan bakat luar biasa dalam senam artistik. Ia mulai berlatih di klub senam lokal sebelum bergabung dengan tim nasional Jepang. Prestasinya mulai menarik perhatian dunia ketika ia meraih medali emas di Olimpiade Tokyo 2020.
Hashimoto dikenal dengan gaya senam yang elegan, tetapi tetap kuat dan dinamis. Ia sering menekankan pentingnya latihan yang disiplin, fokus pada teknik dasar, serta memperbaiki kelemahan dari kompetisi sebelumnya. Filosofi ini terbukti berhasil dalam Kejuaraan Dunia Senam Artistik 2025, di mana Hashimoto mampu tampil konsisten dari awal hingga akhir kompetisi.
Detail Kejuaraan Dunia Senam Artistik 2025
Kejuaraan Dunia Senam Artistik 2025 diselenggarakan di Arena Senam Internasional Tokyo, Jepang, dan diikuti oleh lebih dari 70 negara. Kompetisi berlangsung selama lima hari, dengan babak kualifikasi, semi-final, dan final All-Around.
Hari pertama diisi dengan babak kualifikasi, di mana Hashimoto langsung menunjukkan dominasinya. Ia menempati posisi teratas di setiap nomor, menunjukkan bahwa ia siap menghadapi tekanan di babak final. Pada hari kedua, Hashimoto berhasil mempertahankan performanya dengan skor yang semakin tinggi, mengungguli pesaing terdekat dari China dan Amerika Serikat.
Final All-Around pada hari ketiga menjadi momen puncak kompetisi. Ribuan penonton di arena, serta jutaan penonton melalui siaran langsung, menyaksikan Hashimoto melakukan rangkaian gerakan menantang. Keberhasilan Hashimoto mempertahankan keseimbangan di horizontal bar dan kecepatan di vault menjadi kunci kemenangan akhir. Skor total Hashimoto mencapai 90,725 poin, meninggalkan pesaing terdekatnya, Xiao Ming dari China, dengan perbedaan tipis 1,2 poin.
Kemenangan Hashimoto bukan hanya soal kekuatan fisik, tetapi juga strategi cerdas. Hashimoto menempatkan elemen dengan kesulitan tinggi di awal kompetisi, sehingga memberi kesan dominan di mata juri. Selain itu, ia berhasil meminimalkan kesalahan kecil yang sering membuat atlet lain kehilangan poin.
Di floor exercise, Hashimoto menampilkan kombinasi tumbling tinggi dan lompatan presisi. Gerakan ini memerlukan kekuatan kaki, koordinasi, dan ritme yang sempurna. Di parallel bars, ia menunjukkan transisi mulus antara ayunan dan pegangan, sementara di rings, kontrol tubuhnya membuat setiap gerakan tampak seimbang dan stabil.
Kemampuan mental Hashimoto, tekanan dari penonton yang mendukungnya, serta ekspektasi tinggi sebagai juara bertahan, bisa menjadi beban psikologis. Namun Hashimoto tetap tenang, menunjukkan fokus yang luar biasa.
Pelatih Hashimoto, Koji Gushiken, mengaku bangga atas pencapaian atletnya.
“Daiki adalah contoh sempurna bagaimana latihan disiplin dan fokus dapat menghasilkan prestasi luar biasa. Ia selalu siap beradaptasi dengan tekanan, dan itu terlihat jelas di setiap nomor,” ujar Gushiken dalam konferensi pers.
Tim nasional Jepang juga merasa kemenangan ini memberi energi positif untuk senam Jepang di tingkat internasional. Dengan Hashimoto sebagai ikon, para atlet muda termotivasi untuk berlatih lebih keras dan menargetkan prestasi serupa.
Para pesaing Hashimoto juga memberi pujian tinggi. Xiao Ming dari China mengakui, “Daiki Hashimoto adalah atlet yang luar biasa. Ia memiliki kombinasi sempurna antara kekuatan dan keanggunan. Kami semua belajar banyak dari penampilannya.” ujarnya,
Demikian pula, atlet asal Amerika Serikat, Ethan Wilson, menyebut Hashimoto sebagai “standar emas” senam modern. Banyak pengamat menyebut kemenangan Hashimoto sebagai momen penting bagi dunia senam, karena menunjukkan level teknik dan konsistensi yang harus dicapai generasi mendatang.
Sejarah Kejuaraan Dunia Senam Artistik
Kejuaraan Dunia Senam Artistik merupakan ajang tahunan yang menampilkan atlet terbaik dari seluruh dunia. Pertandingan ini pertama kali diadakan pada tahun 1903 dan terus berkembang menjadi kompetisi bergengsi yang menentukan peringkat dunia.
Beberapa nama legendaris seperti Kohei Uchimura dari Jepang dan Nikolai Andrianov dari Uni Soviet pernah menorehkan prestasi luar biasa di kejuaraan ini. Kemenangan Hashimoto kini menambah daftar panjang atlet Jepang yang berhasil mendominasi senam dunia.
Kemenangan Hashimoto membawa dampak signifikan bagi dunia senam, baik di Jepang maupun secara internasional. Di Jepang, prestasinya mendorong peningkatan minat terhadap olahraga senam, terutama di kalangan remaja. Banyak klub senam melaporkan lonjakan pendaftaran setelah kejuaraan ini.
Secara internasional, kemenangan Hashimoto memperlihatkan bahwa kombinasi teknik, strategi, dan kesiapan mental adalah faktor utama untuk meraih prestasi tinggi. Atlet dari negara lain pun mulai menganalisis gaya Hashimoto untuk meningkatkan performa mereka sendiri.
Ke depan, Hashimoto diperkirakan akan menjadi sorotan utama di Olimpiade Paris 2024 dan kompetisi dunia berikutnya. Tantangan terbesarnya adalah mempertahankan konsistensi dan terus meningkatkan kesulitan gerakan untuk menghadapi generasi atlet baru yang juga memiliki kemampuan luar biasa.
Hashimoto sendiri menekankan pentingnya latihan berkelanjutan. “Saya sangat bersyukur atas kemenangan ini. Namun saya sadar dunia senam selalu berkembang, dan saya harus terus berlatih untuk tetap kompetitif,” ujarnya, Rabu (22/10/2025)
Kejuaraan Dunia Senam Artistik 2025 menjadi saksi kejayaan Daiki Hashimoto, pesenam asal Jepang yang berhasil mempertahankan gelar All-Around. Kemenangannya bukan hanya bukti bakat dan kerja keras, tetapi juga inspirasi bagi atlet muda di seluruh dunia. Dengan kombinasi teknik sempurna, mental kuat, dan strategi cerdas, Hashimoto telah menegaskan dirinya sebagai salah satu ikon senam modern.
Kemenangan ini menegaskan bahwa dunia senam terus berkembang dan persaingan semakin ketat, namun dengan dedikasi dan fokus, prestasi luar biasa selalu bisa diraih. Para penggemar senam kini menantikan langkah selanjutnya dari Daiki Hashimoto, yang dipastikan akan terus mengukir prestasi dan menginspirasi generasi atlet masa depan.
