BONA NEWS. Jakarta. — Jumlah penduduk Indonesia kembali mengalami lonjakan signifikan. Per akhir Juni 2025, data resmi dari Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) mencatat bahwa total penduduk Indonesia telah mencapai 286.693.693 jiwa.

Kabar ini disampaikan langsung oleh Teguh Setyabudi, Direktur Jenderal Dukcapil Kementerian Dalam Negeri.

“Per 30 Juni 2025, jumlah penduduk Indonesia tercatat sebanyak 286.693.693 jiwa berdasarkan data konsolidasi nasional dari 514 kabupaten/kota di seluruh Indonesia,” ujar Teguh, konferensi pers Kemendagri, Kamis (10/7/2025).

Pertumbuhan 1,7 Juta Jiwa dalam Enam Bulan

Dibanding akhir tahun 2024, jumlah ini meningkat sekitar 1,7 juta jiwa. Artinya, laju pertumbuhan penduduk Indonesia masih cukup tinggi, dengan rata-rata lebih dari 280 ribu jiwa per bulan.

Data ini menunjukkan bahwa Indonesia masih memasuki fase bonus demografi, yaitu kondisi di mana penduduk usia produktif (15–64 tahun) lebih besar dibanding usia non-produktif.

Bappenas Ingatkan Pentingnya Pengelolaan Penduduk

Deputi Bidang Kependudukan dan Ketenagakerjaan Bappenas, Maliki, menekankan pentingnya penggunaan data kependudukan dalam pembangunan nasional.

“Desain Besar Pembangunan Kependudukan (DBPK) harus menjadi acuan dalam penyusunan kebijakan lintas sektor, mulai dari pendidikan, ketenagakerjaan, hingga jaminan sosial,” ungkap Maliki dalam forum koordinasi nasional pekan lalu.

Menurutnya, tanpa tata kelola yang tepat, lonjakan penduduk justru bisa menjadi beban dalam bentuk pengangguran, kemiskinan, hingga tekanan terhadap lingkungan.

Peringkat ke-4 Dunia, Tantangan Makin Kompleks

Berdasarkan data World Population Review Juli 2025, Indonesia kini menempati posisi ke-4 negara dengan populasi terbesar di dunia, mengungguli Pakistan dan berada di bawah Amerika Serikat.

Peringkat Negara Jumlah Penduduk
1 Tiongkok 1,41 miliar
2 India 1,39 miliar
3 Amerika Serikat 347 juta
4 Indonesia 286,7 juta
5 Pakistan 255 juta

Data ini menegaskan bahwa beban pembangunan Indonesia makin besar, dengan kebutuhan akan pangan, energi, air bersih, pendidikan, dan lapangan kerja yang meningkat pesat.

Pemerataan dan Redistribusi Jadi Prioritas

Pemerintah pusat menegaskan kembali pentingnya redistribusi penduduk dan pembangunan di luar Jawa, termasuk melalui pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke Kalimantan Timur.

Menurut laporan BPS, lebih dari 56% penduduk Indonesia masih tinggal di Pulau Jawa, menjadikan pulau ini salah satu wilayah dengan kepadatan tertinggi di dunia.

Bonus atau Beban?

Pertumbuhan penduduk Indonesia menjadi tantangan sekaligus peluang. Jika dikelola dengan baik, Indonesia bisa memanfaatkan bonus demografi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Namun, jika dibiarkan tanpa arah, ledakan penduduk dapat menimbulkan tekanan sosial, ekonomi, dan lingkungan yang berat.

Pemerintah, swasta, dan masyarakat sipil dituntut untuk bekerja sama membangun SDM yang berkualitas, memperkuat ketahanan keluarga, dan memastikan setiap warga mendapat akses terhadap layanan dasar yang layak. (Red)