BONA NEWS. Sumatera Utara. — Pemerintah Provinsi Sumatera Utara melalui Dinas Sosial (Dinsos) resmi meluncurkan program Sekolah Rakyat yang akan mulai berjalan pada Rabu, 16 Juli 2025. Program ini difokuskan pada pemberdayaan pendidikan nonformal dan pelatihan keterampilan bagi warga miskin, khususnya keluarga penerima manfaat dari Program Keluarga Harapan (PKH).
Tahap awal program ini akan dilaksanakan di empat wilayah, yakni Medan, Deli Serdang, Tebing Tinggi, dan Padangsidimpuan, yang dipilih sebagai lokasi percontohan (pilot project).
Fokus pada Keluarga Miskin dan Anak Putus Sekolah
Kepala Dinas Sosial Provinsi Sumatera Utara, Dr. Asren Nasution, menjelaskan bahwa Sekolah Rakyat merupakan terobosan untuk menjangkau warga miskin yang tidak terakomodasi dalam pendidikan formal. Program ini menyasar anak-anak putus sekolah, remaja tanpa akses pendidikan, serta orang dewasa dari keluarga miskin ekstrem.
“Kita ingin menciptakan ruang belajar bagi mereka yang tertinggal, agar punya keterampilan hidup dan bisa mandiri. Program ini bukan sekadar kegiatan sosial, tapi jalan menuju kemandirian ekonomi,” ujar Asren kepada pers di Kantor Dinsos Sumut, Selasa (15/7/2025).
Materi Pelatihan: Dari Membaca hingga Menjahit
Sekolah Rakyat akan menggabungkan pendidikan dasar nonformal — seperti kemampuan membaca, menulis, dan berhitung — dengan pelatihan keterampilan praktis yang sesuai dengan kebutuhan lokal. Di antaranya meliputi:
- Menjahit dan bordir
- Servis sepeda motor
- Tata boga dan pengolahan makanan ringan
- Pertanian skala rumah tangga
- Pengelolaan usaha mikro/rumahan
Proses pembelajaran dilakukan secara tatap muka mingguan di balai desa, panti sosial, rumah ibadah, atau pusat komunitas lokal, bekerja sama dengan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan pendamping PKH.
Verifikasi dan Pendaftaran
Peserta didaftarkan melalui pendamping PKH atau aparat desa. Data calon peserta diverifikasi langsung oleh Dinsos Sumut sebelum diputuskan sebagai peserta tetap. Peserta yang mengikuti program akan mendapatkan materi pelatihan, bimbingan, serta sertifikat nonformal yang dapat digunakan untuk mencari kerja atau membuka usaha mandiri.
Rencana Perluasan dan Kerja Sama
Jika dinilai berhasil, program ini akan diperluas ke seluruh kabupaten/kota di Sumatera Utara. Dinsos juga membuka pintu bagi kerja sama dengan sektor swasta dan organisasi nonpemerintah untuk mendanai, mengembangkan kurikulum, dan menyediakan instruktur.
“Kami optimistis Sekolah Rakyat akan menjadi jembatan perubahan bagi ribuan keluarga miskin di Sumut. Ini bukan sekadar program, tapi investasi masa depan masyarakat kita,” tegas Asren.
Tanggapan Masyarakat Positif
Sejumlah warga menyambut baik inisiatif ini. Seperti yang disampaikan Juliani (34), ibu rumah tangga asal Medan Maimun, yang mengatakan program ini memberi harapan bagi anaknya yang putus sekolah karena kendala ekonomi.
“Anak saya jadi semangat lagi. Katanya mau belajar jahit biar bisa buka usaha kecil. Kami bersyukur sekali,” ucap Juliani kepada Bona News, Selasa (15/7/2025)
Program Sekolah Rakyat menjadi salah satu langkah konkret Pemprov Sumut dalam menekan angka kemiskinan dan ketimpangan sosial. Dalam waktu dekat, hasil evaluasi dari empat daerah percontohan akan menjadi dasar pengembangan lebih luas di seluruh wilayah provinsi. <Red>
