BONA NEWS. Sumatera Utara.  — Pengakuan internasional kembali diraih Sumatera Utara. Setelah melalui masa evaluasi yang ketat, Geopark Kaldera Toba resmi kembali meraih status “kartu hijau” dari UNESCO Global Geopark yang saatbini sedang dilakukan tahap revalidasi 21 – 25 Juli 2025. Status ini tidak hanya menjadi kebanggaan simbolis, tapi langsung berdampak ke sektor riil: wisata meningkat, UMKM bergairah, dan ekonomi lokal bergerak.

Direktur Destinasi Pariwisata BPODT (Badan Pelaksana Otorita Danau Toba), Fritz Rudolf Nababan, pada Senin, 21 Juli 2025, mengatakan bahwa status green card dari UNESCO membuka peluang ekonomi besar bagi masyarakat.

“Dengan status hijau dari UNESCO, kepercayaan dunia internasional terhadap Danau Toba meningkat. Ini membantu promosi pariwisata dan memutar roda ekonomi masyarakat lokal,” ujarnya saat konferensi pers di Medan, Senin (21/7/2025)

Dari Ancaman Kartu Kuning ke Peluang Emas Ekonomi

Geopark Kaldera Toba sempat menerima kartu kuning dari UNESCO pada 2023, karena belum sepenuhnya memenuhi standar pengelolaan kawasan warisan geologi. Namun sejak awal 2024, BP Geopark Kaldera Toba bersama Pemprov Sumatera Utara dan kementerian terkait langsung tancap gas menindaklanjuti 10 rekomendasi UNESCO, mulai dari peningkatan papan informasi, pelibatan masyarakat adat, hingga pemeliharaan fasilitas geosite.

Kepala BP Geopark Kaldera Toba, Azizul Kholis, menyatakan bahwa seluruh rekomendasi telah dituntaskan sebelum kunjungan resmi asesor UNESCO.

“Kami telah menyelesaikan seluruh catatan yang diminta UNESCO. Kami optimis dan alhamdulillah hasilnya positif,” ujar Azizul pada acara monitoring di Toba, Jum’at (11/7/2025) , seperti dilaporkan sumutprov.go.id.

UMKM Lokal Rasakan Dampaknya Langsung

Salah satu efek domino positif dari status ini adalah naiknya minat wisatawan mancanegara, yang berdampak langsung ke sektor UMKM. Penjual kopi, kerajinan ulos, madu hutan, dan makanan khas Batak mulai mengalami peningkatan omzet sejak status hijau diumumkan.

Rico Pasaribu, pelaku UMKM kopi dari Desa Silalahi, menyampaikan pada Rabu, 23 Juli 2025:

“Setelah status UNESCO diumumkan aman, permintaan kopi naik drastis, termasuk dari luar negeri. Sekarang kami sedang proses kerja sama ekspor ke Malaysia.”

Hal serupa disampaikan oleh Sondang br Sihombing, penenun ulos asal Balige:

“Wisata edukasi menenun makin ramai. Turis-turis dari Eropa suka beli langsung dari pengrajin. Sekarang saya bisa rekrut 3 anak muda bantu produksi.”

Potensi Pendapatan Daerah Ikut Tumbuh

Data dari Bappenas menunjukkan bahwa Geopark Batur di Bali berhasil meningkatkan PAD hingga rata-rata 35,5% per tahun pasca meraih status UNESCO Global Geopark. Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Utara, Togap Simangunsong, menyampaikan bahwa Pemprov Sumut menargetkan pertumbuhan serupa.

“Geopark Toba adalah aset ekonomi yang nyata. Status UNESCO ini kita jaga bersama. Tahun ini target PAD dari sektor pariwisata kita naikkan 20 persen,” ungkap Togap di Kantor Gubernur Sumut, Jum’at (18/7/2025).

Langkah Konkret untuk Jaga Status

Agar tak kembali dapat kartu kuning di masa mendatang, pemerintah dan pemangku kepentingan menerapkan sejumlah strategi, di antaranya:

  • ✅ Penyediaan QR code informasi digital di setiap geosite
  • ✅ Pelatihan berkala untuk pemandu wisata lokal
  • ✅ Pendampingan UMKM dan digitalisasi pemasaran produk
  • ✅ Kolaborasi dengan UNESCO National Commission Indonesia

Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Ni Luh Puspa Dewi, dalam pernyataannya saat mendampingi revalidasi UNESCO pada 21 Juli 2025, mengatakan:

“Green card ini bukan tujuan akhir. Ini fondasi awal menuju transformasi ekonomi berbasis budaya dan alam. Kita akan kawal ini dengan sinergi pusat dan daerah.”

Dari Kaldera ke Dunia, Dari Budaya ke Cuan

Status “kartu hijau” UNESCO bukan sekadar sertifikat, tapi garansi mutu atas warisan alam dan budaya yang dikelola secara profesional. Masyarakat Sumatera Utara kini punya alasan kuat untuk optimis: ekonomi berbasis wisata dan budaya bukan lagi mimpi, tapi kenyataan yang mulai bisa dihitung omzetnya.

Selama dikelola serius, Geopark Kaldera Toba bisa menjadi role model nasional dalam menyatukan konservasi, edukasi, dan ekonomi kerakyatan. (Red)