BONA NEWS. Bengkulu Tengah, Bengkulu. -+- Bengkulu Tengah menjadi sorotan nasional pada Rabu, 17 September 2025, karena ditetapkan sebagai lokasi percontohan Program “Senator Peduli Ketahanan Pangan”. Program ini merupakan inisiatif dari Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, bekerja sama dengan Kementerian Pertanian (Kementan), yang bertujuan memperkuat ketahanan pangan nasional sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani lokal.
Latar Belakang Program Ketahanan Pangan
Ketahanan pangan menjadi isu strategis bagi Indonesia. Dengan populasi lebih dari 280 juta jiwa, kebutuhan pangan terus meningkat, sedangkan perubahan iklim dan keterbatasan lahan menjadi tantangan tersendiri. Untuk itu, pemerintah bersama lembaga legislatif merancang program yang dapat meningkatkan produksi pangan lokal, efisiensi distribusi, dan pemanfaatan lahan yang optimal.
Program “Senator Peduli Ketahanan Pangan” hadir sebagai upaya konkret. Fokus utamanya adalah pemberdayaan kelompok tani, penyediaan sarana dan prasarana pertanian, serta pengembangan hilirisasi produk pertanian untuk meningkatkan nilai tambah.
Pemilihan Bengkulu Tengah sebagai lokasi percontohan bukan tanpa alasan. Wilayah ini memiliki potensi pertanian yang cukup besar dengan lahan subur dan iklim yang mendukung. Salah satu desa yang menjadi fokus adalah Desa Pasar Pedati, Kecamatan Pondok Kelapa. Desa ini ditetapkan sebagai Sub Wilayah Barat I untuk implementasi program.
Lahan seluas 10 hektare telah disiapkan untuk percobaan pengembangan beberapa komoditas unggulan seperti:
- Padi dan jagung sebagai bahan pangan pokok.
- Kelapa dan kopi sebagai komoditas ekspor.
- Pengembangan sawit untuk biofuel sebagai langkah diversifikasi energi.
Selain itu, pembangunan saluran irigasi dan perbaikan infrastruktur pertanian menjadi prioritas agar lahan dapat dimanfaatkan secara optimal.
Tujuan Program
Program “Senator Peduli Ketahanan Pangan” memiliki beberapa tujuan strategis:
- Meningkatkan produksi pangan lokal: Memberikan akses bibit unggul, pupuk, dan teknologi pertanian modern kepada petani.
- Mendorong hilirisasi pertanian: Mengolah hasil pertanian menjadi produk bernilai tambah seperti biofuel dari sawit, kopi olahan, dan produk olahan kelapa.
- Meningkatkan kesejahteraan petani: Dengan pendampingan dan akses pasar, pendapatan petani diharapkan meningkat.
- Mendukung kedaulatan pangan nasional: Menjadi contoh bagi provinsi lain dalam mewujudkan swasembada pangan.
Rapat Koordinasi (Rakor) Program Ketahanan Pangan dilaksanakan di Balai Raya Semarak, Bengkulu Tengah, dihadiri oleh:
- Wakil Gubernur Bengkulu
- Bupati/Wali Kota se-Provinsi Bengkulu
- Forkopimda Provinsi Bengkulu
- Perwakilan Kementerian Pertanian
- Senator dan anggota DPD RI
Dalam sambutannya, Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, menegaskan pentingnya Provinsi Bengkulu untuk menjadi contoh merdeka pangan, mengingat sejarahnya sebagai tempat dijahitnya Bendera Merah Putih oleh Ibu Fatmawati. Menurutnya, kedaulatan pangan bukan hanya soal memenuhi kebutuhan lokal, tetapi juga membangun ketahanan ekonomi dan sosial masyarakat.
Pemerintah Kabupaten Bengkulu Tengah memberikan dukungan penuh melalui berbagai kebijakan, antara lain:
- Penyediaan lahan percobaan seluas 10 hektare.
- Penyediaan sarana irigasi dan infrastruktur pertanian.
- Pendampingan teknis untuk kelompok tani.
- Program pelatihan pertanian modern dan hilirisasi produk.
Bupati Bengkulu Tengah menyatakan, program ini akan menjadi tonggak penting dalam pemberdayaan petani lokal dan diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat desa.
Desa Pasar Pedati dipilih karena memiliki Kelompok Tani yang aktif. Petani lokal akan mendapat:
- Bibit unggul dan pupuk bersubsidi.
- Pelatihan pertanian modern dan manajemen usaha tani.
- Fasilitas pengolahan hasil pertanian.
- Akses pasar melalui kerja sama dengan pemerintah dan pihak swasta.
Kelompok Tani berharap program ini dapat menjadi model bagi desa-desa lain di Bengkulu dan bahkan di seluruh Indonesia.
Salah satu fokus utama program adalah hilirisasi pertanian, yaitu mengolah hasil tani menjadi produk bernilai tambah. Contoh kegiatan hilirisasi di Bengkulu Tengah meliputi:
- Mengolah sawit menjadi biofuel.
- Produksi kopi olahan berkualitas ekspor.
- Pengembangan produk turunan kelapa, seperti minyak kelapa dan santan instan.
Dengan hilirisasi, petani tidak hanya menjual bahan mentah, tetapi juga mendapatkan pendapatan lebih tinggi.
Dampak Sosial dan Ekonomi
Program ini diharapkan memberikan dampak positif pada beberapa aspek, antara lain:
- Peningkatan ekonomi lokal: Petani dan pengusaha lokal akan mendapat peluang usaha baru.
- Ketahanan pangan: Produksi lokal meningkat sehingga kebutuhan pangan dapat dipenuhi secara berkelanjutan.
- Peningkatan kapasitas SDM: Pelatihan pertanian modern akan menambah keterampilan petani.
- Pengurangan pengangguran: Melalui pengolahan produk dan distribusi, terbuka lapangan kerja baru.
Implementasi program dilakukan melalui beberapa strategi:
- Pendampingan intensif kelompok tani: Petugas pertanian dan ahli dari Kementan akan mendampingi petani secara langsung.
- Monitoring dan evaluasi berkala: Memastikan setiap tahap program berjalan sesuai rencana.
- Kerja sama multi-pihak: Pemerintah, swasta, dan lembaga legislatif bekerja sama dalam penyediaan sarana dan akses pasar.
- Pengembangan infrastruktur: Membangun irigasi, gudang penyimpanan, dan fasilitas olahan produk.
Selain Bengkulu Tengah, program “Senator Peduli Ketahanan Pangan” juga diterapkan di tiga provinsi lain:
- Nusa Tenggara Timur
- Sulawesi Selatan
- Papua Tengah
Hal ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam mewujudkan ketahanan pangan secara nasional.
Setiap program pembangunan pasti menghadapi tantangan. Di Bengkulu Tengah, beberapa tantangan utama antara lain:
- Keterbatasan lahan dan infrastruktur. Solusi: Pembangunan saluran irigasi dan pemetaan lahan produktif.
- Perubahan iklim dan cuaca ekstrem. Solusi: Penggunaan bibit unggul tahan cuaca dan sistem pertanian modern.
- Akses pasar terbatas. Solusi: Kemitraan dengan swasta dan penguatan koperasi lokal.
Dengan strategi tepat, tantangan ini dapat diatasi sehingga program berjalan lancar.
Keberhasilan program di Bengkulu Tengah diharapkan menjadi contoh bagi daerah lain dalam mencapai:
- Produksi pangan yang cukup untuk kebutuhan lokal dan nasional.
- Peningkatan kesejahteraan petani dan masyarakat desa.
- Pemanfaatan teknologi pertanian modern untuk efisiensi dan produktivitas.
- Ketahanan pangan yang berkelanjutan dan berdampak pada perekonomian nasional.
Program “Senator Peduli Ketahanan Pangan” di Bengkulu Tengah merupakan langkah nyata pemerintah dan legislatif dalam menghadapi tantangan pangan nasional. Dengan dukungan penuh pemerintah daerah, partisipasi aktif kelompok tani, dan strategi hilirisasi produk, program ini diharapkan:
- Meningkatkan produksi pangan lokal.
- Menciptakan kedaulatan pangan.
- Memberikan dampak sosial dan ekonomi positif bagi masyarakat.
Bengkulu Tengah bukan hanya menjadi contoh ketahanan pangan di Provinsi Bengkulu, tetapi juga model bagi seluruh Indonesia. Melalui program ini, masyarakat, pemerintah, dan legislatif dapat bersinergi untuk mewujudkan Indonesia yang merdeka pangan dan sejahtera secara berkelanjutan.
