BONA NEWS. Rusia. ++ Pada 22 September 2025, Indonesia menegaskan komitmennya dalam menghadapi ancaman siber global melalui seruan kolaborasi internasional dalam Forum Keamanan Informasi Internasional (International Information Security Forum/IISF) yang diselenggarakan di Rusia. Seruan ini menegaskan pentingnya kerja sama lintas negara untuk menjaga keamanan dunia maya di tengah pesatnya perkembangan teknologi digital.
Forum Keamanan Informasi Internasional merupakan pertemuan tahunan yang mempertemukan negara-negara di dunia untuk membahas isu-isu strategis terkait keamanan informasi dan siber. Forum ini bertujuan memperkuat kerja sama internasional dalam menghadapi tantangan bersama di dunia maya.
Dalam forum ini, pertumbuhan pesat teknologi digital disebut sebagai peluang besar sekaligus tantangan baru terkait keamanan informasi. Ancaman siber yang semakin kompleks menuntut kolaborasi antara negara-negara untuk membangun sistem keamanan informasi yang efektif dan saling mendukung.
Peran Indonesia dalam Forum Keamanan Siber Global
Indonesia diwakili oleh Brigjen Pol. Dodied Prasetyo Aji, S.I.K., M.H., Kepala Biro Kerja Sama Internasional Divisi Hubungan Internasional (Divhubinter) Polri. Beliau menyampaikan perspektif Indonesia mengenai pentingnya kolaborasi internasional dalam menghadapi ancaman siber.
Sebagai negara dengan populasi digital terbesar di Asia Tenggara, Indonesia memiliki peran strategis dalam membangun ekosistem keamanan siber global. Partisipasi ini menunjukkan komitmen Indonesia untuk mempererat hubungan dengan negara-negara lain dalam menghadapi tantangan siber bersama.
Brigjen Pol. Dodied menekankan bahwa kejahatan siber merupakan tantangan global yang memerlukan kerja sama lintas negara untuk penanggulangannya. Selain itu, beliau menyoroti peran Rusia sebagai mitra strategis Indonesia dalam forum-forum internasional seperti ASEANAPOL, AMMTC, dan SOMTC. Delegasi Indonesia juga menjalin pertemuan bilateral dengan perwakilan Rusia untuk memperkuat kolaborasi dalam pemberantasan kejahatan siber dan transnasional lainnya.
Ancaman siber saat ini semakin kompleks dan beragam, termasuk serangan ransomware, peretasan data pribadi, hingga serangan terhadap infrastruktur kritis. Serangan-serangan ini bersifat lintas negara dan dapat menimbulkan dampak luas bagi keamanan nasional maupun internasional.
Menurut laporan World Economic Forum, ancaman siber diperkirakan akan terus meningkat seiring berkembangnya teknologi digital dan Internet of Things (IoT). Hal ini menuntut negara-negara untuk memperkuat sistem keamanan informasi melalui kebijakan tepat dan kerja sama internasional yang solid.
Kolaborasi internasional menjadi kunci dalam menghadapi ancaman siber lintas negara. Melalui kerja sama ini, negara-negara dapat saling berbagi informasi tentang potensi ancaman, teknik serangan, serta strategi mitigasi yang efektif.
Kolaborasi juga mencakup harmonisasi kebijakan dan regulasi terkait keamanan siber, sehingga tercipta standar internasional yang dapat diikuti semua negara. Dengan demikian, sistem pertahanan siber menjadi lebih kuat dan responsif terhadap ancaman.
Komitmen Indonesia dalam Keamanan Siber
Indonesia menunjukkan komitmen kuat melalui berbagai langkah strategis, termasuk pembentukan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) yang bertugas mengkoordinasikan dan mengimplementasikan kebijakan keamanan siber nasional.
Selain itu, Indonesia aktif dalam forum internasional seperti APCERT dan Forum Keamanan Siber ASEAN, menandakan peran aktif tidak hanya di tingkat domestik tetapi juga global.
Untuk menghadapi ancaman siber yang kompleks, Indonesia perlu terus meningkatkan kapasitas nasional melalui:
- Peningkatan SDM kompeten di bidang TI dan keamanan siber.
- Pengembangan infrastruktur teknologi yang aman dan andal.
- Pendidikan dan pelatihan di bidang keamanan siber, baik akademik maupun profesional.
Langkah-langkah ini memastikan tenaga ahli mampu mengidentifikasi, menganalisis, dan menangani ancaman siber secara efektif.
Sektor swasta juga berperan penting dalam menjaga keamanan siber. Perusahaan teknologi dan penyedia layanan internet harus memastikan sistem mereka aman dari ancaman siber. Kerja sama pemerintah dan swasta dalam membangun ekosistem keamanan siber yang aman dan terpercaya sangat diperlukan untuk memperkuat pertahanan nasional.
Ancaman siber merupakan tantangan global yang harus dihadapi bersama. Melalui kolaborasi internasional, harmonisasi kebijakan, dan peningkatan kapasitas nasional, negara-negara dapat membangun sistem keamanan informasi yang efektif.
Indonesia telah menunjukkan komitmen kuat melalui partisipasi aktif dalam forum internasional dan penguatan kapasitas nasional. Partisipasi ini memperkuat posisi Indonesia dalam membangun dunia maya yang aman dan terpercaya bagi semua.
