BONA NEWS. Jakarta., Indonesia. – Jenazah Naufal Takdir Al Bari, atlet gimnastik artistik putra Indonesia, telah tiba di tanah air pada Kamis malam, 2 Oktober 2025, setelah meninggal dunia di Penza, Rusia, akibat cedera leher saat latihan pada 25 September 2025. Kabar duka ini mengguncang dunia olahraga Indonesia, khususnya cabang gimnastik, di mana Naufal dikenal sebagai salah satu talenta muda paling menjanjikan.
Jenazah Naufal tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, menggunakan penerbangan Turkish Airlines TK56 pada pukul 18.57 WIB. Setibanya di bandara, jenazah langsung dibawa ke lounge kargo human remains untuk menjalani prosesi shalat jenazah. Proses serah terima resmi dilakukan antara pemerintah dan Federasi Gimnastik Indonesia (FGI), sebelum akhirnya jenazah diserahkan kepada keluarga almarhum. Rencananya, jenazah akan diterbangkan ke Gresik, Jawa Timur, pada Jumat pagi untuk dimakamkan di pemakaman keluarga.
Naufal Takdir Al Bari dikenal sebagai atlet berbakat yang telah menorehkan prestasi sejak usia muda. Ia menempuh pelatihan intensif di Jepang dan Rusia, dan semasa hidupnya berhasil meraih beberapa medali di ajang internasional tingkat junior dan senior. Pelatihnya menyebut Naufal sebagai sosok pekerja keras, disiplin, dan selalu memancarkan semangat tinggi di setiap latihan.
Presiden Federasi Gimnastik Internasional (FGI), Morinari Watanabe, turut hadir memberikan penghormatan terakhir di bandara. Watanabe mengenang Naufal sebagai atlet yang memiliki dedikasi luar biasa dan tekad yang kuat untuk mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional. “Kami kehilangan seorang atlet muda berbakat. Semangat Naufal akan selalu menjadi inspirasi bagi atlet-atlet muda di seluruh dunia,” ujarnya kepada Jurnalis, Kamis malam (2/10/2025).
Kabar meninggalnya Naufal memunculkan duka mendalam dari berbagai kalangan, termasuk rekan-rekan atlet, pelatih, dan pecinta olahraga. Banyak yang mengungkapkan belasungkawa melalui media sosial, mengenang kepribadian Naufal yang rendah hati dan pekerja keras. Beberapa atlet senior menyatakan bahwa Naufal memiliki potensi besar untuk membawa Indonesia meraih prestasi gemilang di kancah dunia, dan kepergiannya menjadi kehilangan besar bagi cabang olahraga gimnastik.
Federasi Gimnastik Indonesia (FGI) menegaskan akan terus mendukung keluarga Naufal dalam proses pemakaman serta memberikan penghormatan yang layak bagi sang atlet. Selain itu, FGI juga berkomitmen untuk menjaga warisan semangat dan dedikasi Naufal dalam pembinaan atlet muda di Indonesia.
Kepergian Naufal menjadi pengingat bagi dunia olahraga Indonesia akan risiko tinggi yang dihadapi atlet dalam mengejar prestasi di tingkat internasional. Namun, sekaligus menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk terus berlatih dengan disiplin dan semangat, seperti yang telah dicontohkan oleh Naufal Takdir Al Bari.
Dengan wafatnya Naufal, dunia olahraga Indonesia kehilangan seorang bintang muda yang penuh potensi. Namun, namanya akan terus dikenang melalui prestasi, dedikasi, dan semangat juangnya yang tak tergoyahkan.
