BONA NEWS. Medan, Sumatera Utara. — Suasana duka menyelimuti jajaran Pemerintah Kota Medan dan masyarakat Kecamatan Medan Amplas. Camat Medan Amplas, Putera Ramadan Situmeang, S.STP., M.A.P., wafat pada Kamis dini hari sekitar pukul 02.30 WIB di Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara (USU).
Kabar berpulangnya pejabat muda yang dikenal disiplin dan ramah itu meninggalkan kesedihan mendalam bagi rekan kerja dan warga yang selama ini mengenalnya. Almarhum sebelumnya dikabarkan menjalani perawatan intensif karena kondisi kesehatan yang menurun.
Sejak pagi, rumah duka di Jalan Danau Ranau No. 14, Kelurahan Sei Agul, Medan dipadati pelayat dari berbagai kalangan. Keluarga, kerabat, dan jajaran pejabat Pemko Medan datang silih berganti untuk memberikan penghormatan terakhir kepada almarhum.
Tangis haru mengiringi setiap tamu yang datang. Sejumlah karangan bunga belasungkawa tampak berjejer di halaman rumah, termasuk dari Wali Kota Medan, Rico Tri Putra Bayu Waas, Sekda Kota Medan, Ketua TP PKK Kota Medan, beberapa Camat di Kota Medan, Lurah, kepling dan staf Kecamatan Medan Amplas.
Pelepasan dan Prosesi Pemakaman
Upacara pemberangkatan jenazah berlangsung khidmat sekitar pukul 1100 WIB dari rumah duka. Prosesi dipimpin langsung oleh Wali Kota Medan Rico Waas, disaksikan keluarga, rekan kerja, dan masyarakat sekitar.
Jenazah terlebih dahulu dishalatkan di Masjid Syuhada, Jalan Danau Toba, sebelum diberangkatkan menuju tempat peristirahatan terakhir di Kompleks Pemakaman Muslim Trikora, Jalan Danau Singkarak, Medan.
Doa bersama dipanjatkan agar almarhum mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT. Tidak ada prosesi pedang pora dalam penghormatan; upacara dilakukan secara sederhana namun penuh rasa hormat.
Ucapan Belasungkawa dari Wali Kota
Wali Kota Medan, Rico Waas menyampaikan duka mendalam dan mengenang almarhum sebagai sosok ASN yang loyal, berintegritas, dan bertanggung jawab terhadap tugas.
“Almarhum adalah pejabat yang bekerja dengan hati. Setiap amanah dijalankan dengan keteguhan dan keikhlasan. Pemko Medan kehilangan putra terbaik,” ujar Rico Waas usai prosesi pemberangkatan, Kamis (23/10/2025).
Menurutnya, keteladanan Putera Ramadan harus menjadi inspirasi bagi seluruh jajaran pemerintah kota dalam memberikan pelayanan publik yang tulus dan transparan.
Teladan dalam Pengabdian
Putera Ramadan Situmeang merupakan lulusan Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri (STPDN) dan melanjutkan studi Magister Administrasi Publik. Ia dikenal aktif turun langsung ke lapangan untuk memantau kondisi wilayah, menangani keluhan warga, dan memastikan pelayanan publik berjalan baik.
Sejumlah rekan kerjanya menyebut almarhum sebagai sosok yang tenang, tegas, namun penuh empati. Ia jarang meninggikan suara dan selalu menekankan pentingnya kolaborasi dengan masyarakat.
“Beliau sering bilang, jabatan itu amanah, bukan kekuasaan. Itu yang kami ingat sampai sekarang,” ujar salah satu staf Kecamatan Medan Amplas.
Kenangan Warga dan Rekan Sejawat
Bagi warga Medan Amplas, Putera Ramadan bukan sekadar camat, tetapi pemimpin yang bisa diandalkan. Ia dikenal cepat merespons laporan masyarakat dan tak segan turun ke lokasi saat terjadi banjir atau persoalan lingkungan.
“Kalau kami lapor soal jalan rusak atau sampah, beliau turun langsung. Orangnya sederhana, tidak banyak bicara tapi cepat bertindak,” ungkap Rudi, warga Harjosari I yang ikut melayat.
Prosesi pemakaman ditutup dengan doa bersama yang dipimpin oleh tokoh agama setempat. Tangis keluarga pecah saat peti jenazah diturunkan ke liang lahat. Sejumlah pejabat tampak ikut menaburkan bunga sebagai penghormatan terakhir.
Keluarga besar almarhum menyampaikan terima kasih atas perhatian dan doa dari seluruh pihak, termasuk jajaran Pemko Medan yang telah mendampingi sejak masa perawatan hingga pemakaman.
“Kami berterima kasih kepada semua pihak atas dukungan dan doa yang diberikan. Semoga amal ibadah almarhum diterima dan kami diberi ketabahan,” ujar perwakilan keluarga singkat.
Selamat Jalan Putera Ramadan Situmeang
Kepergian Putera Ramadan Situmeang, S.STP., M.A.P. meninggalkan teladan tentang ketulusan dan tanggung jawab seorang abdi negara. Sosoknya akan dikenang sebagai pemimpin yang mengabdi tanpa pamrih, dan namanya melekat dalam ingatan warga Medan Amplas.
🕊️ Selamat jalan, Pak Camat.
Pengabdianmu akan tetap hidup dalam karya dan doa masyarakat yang pernah engkau layani.
