BONA NEWS. Jakarta, Indonesia.  — Perusahaan energi BP-AKR resmi menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis BP 92 (RON 92) menjadi Rp 12.680 per liter, dari sebelumnya Rp 12.890 per liter. Kebijakan ini mulai berlaku 1 November 2025 di seluruh SPBU BP wilayah Jabodetabek dan Jawa Timur.

Penurunan harga tersebut dilakukan seiring dengan tren penurunan harga minyak mentah dunia serta stabilnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS selama Oktober 2025.

“Penyesuaian harga dilakukan secara berkala dengan memperhatikan dinamika pasar minyak global, nilai tukar, dan regulasi pemerintah yang berlaku,” ujar Vanda Laura, Presiden Direktur PT Aneka Petroindo Raya (bp-AKR), dalam keterangan resmi perusahaan, Sabtu (1/11/2025).

Rincian Harga BBM BP per 1 November 2025

Jenis BBM Harga Sebelumnya Harga Baru Perubahan
BP 92 (RON 92) Rp 12.890 / L Rp 12.680 / L Turun Rp 210
BP Ultimate (RON 95) Rp 13.420 / L Rp 13.260 / L Turun Rp 160
BP Ultimate Diesel Rp 14.270 / L Rp 14.410 / L Naik Rp 140

Faktor Penyesuaian Harga

Menurut keterangan BP-AKR, mekanisme penyesuaian dilakukan mengikuti formula harga BBM nonsubsidi yang merujuk pada harga Mean of Platts Singapore (MOPS) serta nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

“Kami berkomitmen menjaga transparansi dan memastikan pelanggan menikmati harga yang kompetitif,” tambah Vanda Laura, yang memimpin ekspansi jaringan SPBU BP di Indonesia sejak 2022.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi, Laode Sulaeman, menyebut bahwa pemerintah terus memantau harga BBM nonsubsidi agar sesuai dengan kondisi pasar namun tetap melindungi kepentingan konsumen.

“Harga BBM nonsubsidi ditetapkan oleh badan usaha, tetapi pemerintah memastikan fluktuasinya tetap dalam batas wajar,” jelas Laode Sulaeman saat dikonfirmasi, Jumat (31/10/2025).

Kebijakan ini disambut positif oleh masyarakat dan pelaku transportasi. Penurunan harga Rp 200 per liter dinilai cukup membantu beban operasional harian.

“Setiap penurunan harga membuat kami bisa sedikit menghemat. Sekali isi 5 liter saja sudah terasa bedanya,” ujar Rizky Pratama, pengemudi ojek daring di Jakarta Selatan.

Penyesuaian harga yang cepat oleh BP-AKR menunjukkan mekanisme pasar energi domestik semakin responsif terhadap kondisi global. Hal ini baik bagi konsumen dan menciptakan iklim kompetitif di sektor hilir migas.

Sejumlah badan usaha lain seperti Pertamina, Shell Indonesia, dan Vivo Energy Indonesia juga sedang meninjau ulang harga BBM nonsubsidi mereka.

Menurut data yang dihimpun hingga 1 November 2025:

  • Pertamina (Pertamax RON 92) dijual sekitar Rp 12.700 per liter;
  • Shell Super (RON 92) di kisaran Rp 12.970 per liter;
  • Vivo Revvo 92 masih tercatat Rp 12.900 per liter.

Dengan demikian, harga BP 92 menjadi salah satu yang paling kompetitif di kelasnya.

Kebijakan Pemerintah dan Proyeksi

Dirjen Migas Laode Sulaeman menegaskan, pemerintah mendorong setiap badan usaha untuk melakukan penyesuaian harga BBM nonsubsidi secara transparan sesuai formula yang ditetapkan, tanpa mengorbankan mutu pelayanan kepada masyarakat.

“Prinsipnya, harga mengikuti mekanisme pasar, tapi tetap diawasi agar tidak merugikan konsumen,” ujarnya.

Para analis memperkirakan, jika harga minyak dunia terus stabil di bawah USD 80 per barel, potensi penurunan lanjutan harga BBM nonsubsidi masih terbuka pada Desember 2025 atau awal 2026.

Penurunan harga BBM di SPBU BP pada awal November 2025 menjadi sinyal positif bagi masyarakat. Dengan harga RON 92 kini Rp 12.680 per liter, konsumen memperoleh alternatif lebih hemat di tengah fluktuasi harga energi global.

Kebijakan BP-AKR ini juga memperlihatkan komitmen pelaku usaha migas untuk menjaga.