BONA NEWS. Deli Serdang, Sumatera Utara. — Pemerintah Kabupaten Deli Serdang (Pemkab Deli Serdang) dan Pemerintah Kota Medan (Pemko Medan) sepakat membentuk tim lapangan bersama untuk menangani persoalan banjir di wilayah perbatasan kedua daerah. Kesepakatan ini diumumkan setelah pertemuan yang digelar di Aula Cendana, Lantai II Kantor Bupati Deli Serdang, Jumat (7/11/2025).
Beberapa wilayah perbatasan, termasuk kawasan depan pintu Tol Bandar Selamat, Jalan Letda Sujono, dan Kecamatan Deli Tua, sering mengalami banjir saat musim hujan. Penyebabnya meliputi:
- Saluran drainase yang menyempit atau tersumbat di beberapa titik.
- Aliran air yang terhambat di cekungan alami atau lahan pemukiman.
- Keterbatasan kapasitas pompa air menuju sungai, seperti Sungai Percut.
“Banjir di kawasan ini terjadi setiap musim hujan, dan sering menimbulkan kerugian bagi warga serta mengganggu aktivitas di jalur transportasi utama,” ujar Bupati Deli Serdang, dr. H. Asri Ludin Tambunan.
Dalam pertemuan tersebut, kedua pemerintah daerah menyepakati pembentukan tim lapangan bersama untuk menangani titik-titik kritis banjir, terutama di kawasan irisan Medan–Deli Serdang. Kesepakatan ini juga menindaklanjuti Perjanjian Kerja Sama (PKS) yang telah direncanakan antara kedua pemda dengan pengawasan Gubernur Sumatera Utara.
Wakil Ketua DPRD Kota Medan, H. Zulkarnaen SKM, menambahkan, “Koordinasi lintas wilayah ini penting agar penanganan banjir lebih efektif dan tidak saling menyalahkan karena berada di perbatasan administrasi.”
Titik Fokus dan Solusi Teknis
Beberapa titik yang menjadi perhatian antara lain:
- Kawasan depan Tol Bandar Selamat dan Jalan Letda Sujono.
- Desa Mekar Sari di Kecamatan Deli Tua, kawasan cekungan yang alirannya terhambat saluran di Kota Medan.
- Perumahan Riviera dan Tanjung Morawa.
Langkah penanganan yang diusulkan mencakup:
- Pembangunan kolam retensi di lokasi rawan genangan.
- Pemasangan atau penguatan pompa air ke Sungai Percut.
- Normalisasi dan pelebaran saluran drainase yang tersumbat.
- Penyediaan lahan sementara oleh pengembang Citraland untuk kolam retensi.
Dengan langkah ini, diharapkan banjir di kawasan irisan Medan–Deli Serdang dapat diminimalkan, bukan hanya penanganan sementara tetapi juga solusi permanen. Tantangan yang masih ada meliputi: anggaran, koordinasi lintas instansi, dan pemeliharaan infrastruktur yang dibangun.
