BONA NEWS. Sydney, Australia.  — Presiden Republik Indonesia (RI),  Prabowo Subianto melakukan kunjungan kenegaraan satu hari ke Australia, tepatnya ke Sydney, pada Selasa (11/11/2025). Kunjungan ini merupakan bagian dari agenda diplomatik luar negeri pertamanya sejak dilantik sebagai Presiden Indonesia, dengan tujuan memperkuat kemitraan strategis dan hubungan bilateral Indonesia–Australia di berbagai sektor.

Presiden RI disambut oleh Perdana Menteri Australia Anthony Albanese di Sydney, dalam sebuah pertemuan resmi di Kantor Perdana Menteri Australia. Keduanya menggelar pertemuan bilateral tertutup, diikuti oleh pertemuan tingkat delegasi yang membahas sejumlah kerja sama utama.

Menurut keterangan resmi dari Kementerian Sekretariat Negara, pertemuan ini berfokus pada empat bidang kerja sama utama, yaitu:

  1. Perdagangan dan investasi bilateral, terutama peningkatan ekspor Indonesia ke Australia dalam sektor agrikultur, pertambangan, dan energi bersih.
  2. Kerja sama pendidikan dan vokasi, termasuk peningkatan beasiswa dan pertukaran mahasiswa antara universitas di kedua negara.
  3. Kemitraan industri pertahanan, dengan fokus pada pelatihan, teknologi, dan perawatan alat utama sistem senjata (alutsista).
  4. Kolaborasi transisi energi dan perubahan iklim, sejalan dengan komitmen kedua negara untuk mengurangi emisi karbon.

Dalam kesempatan tersebut, Presiden RI  menegaskan bahwa Australia merupakan mitra strategis utama Indonesia di kawasan Indo-Pasifik. Ia menilai hubungan kedua negara harus semakin erat dan saling menguntungkan di tengah dinamika global yang berubah cepat.

“Hubungan Indonesia dan Australia bukan sekadar bertetangga, tetapi juga mitra sejati dalam membangun kawasan yang damai, stabil, dan sejahtera,” ujar Presiden Prabowo saat konferensi pers bersama PM Anthony Albanese di Sydney, Selasa (11/11/2025).

Perdana Menteri Anthony Albanese menyampaikan apresiasinya atas kunjungan resmi Presiden RI. Ia menekankan bahwa Australia berkomitmen untuk memperdalam hubungan dengan Indonesia dalam bidang ekonomi dan pertahanan.

“Kami menyambut baik kehadiran Presiden Prabowo di Australia. Kami berdua memiliki visi yang sama untuk memastikan kerja sama kedua negara membawa manfaat nyata bagi rakyat Indonesia dan Australia,” kata Albanese dalam sambutannya.

Selain itu, Albanese juga menegaskan dukungan Australia terhadap Indonesia dalam pembangunan industri pertahanan nasional serta program pemberdayaan sumber daya manusia melalui pendidikan dan pelatihan.

Rapat Persiapan di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma

Sebelum bertolak ke Australia, Presiden RI  memimpin rapat khusus di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.
Rapat tersebut dihadiri oleh sejumlah pejabat tinggi negara, termasuk Menteri Keuangan, Menteri Pertahanan, dan Kepala Staf Kepresidenan.
Dalam arahannya, Presiden RI menekankan pentingnya akuntabilitas pengelolaan keuangan negara dan memastikan penyerapan anggaran tepat sasaran di setiap kementerian dan lembaga.

“Setiap rupiah uang negara harus membawa manfaat nyata bagi rakyat. Tidak boleh ada kebocoran, tidak boleh ada penyimpangan,” tegas Prabowo Subianto.

Rapat ini juga menandai arah kebijakan baru pemerintahan Prabowo–Gibran dalam menegakkan transparansi dan efisiensi birokrasi, yang menjadi salah satu fokus utama program kerja 100 hari pertama kabinetnya.

Kunjungan singkat ini memiliki nilai strategis tinggi. Kunjungan ini menunjukkan bahwa pemerintahan baru Indonesia menempatkan Australia sebagai mitra kunci dalam kebijakan luar negeri, terutama dalam isu pertahanan dan keamanan kawasan. Langkah ini mencerminkan orientasi pragmatis: memperkuat aliansi regional tanpa bergantung pada satu blok kekuatan besar.

Penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU)

Dalam kunjungan tersebut, Indonesia dan Australia juga menandatangani beberapa nota kesepahaman (MoU), antara lain:

  • MoU tentang Kemitraan Pendidikan Vokasi dan Teknologi, antara Kementerian Pendidikan Indonesia dan Department of Education Australia.
  • MoU mengenai Peningkatan Investasi dan Promosi Ekonomi Hijau, antara BKPM dan Australian Trade and Investment Commission.
  • MoU kerja sama Industri Pertahanan dan Keamanan, antara Kementerian Pertahanan kedua negara.

Presiden Prabowo dijadwalkan kembali ke Jakarta pada malam hari ini juga waktu setempat setelah menyelesaikan seluruh agenda bilateral.
Setibanya di Indonesia, Presiden RI akan langsung memimpin rapat kabinet terbatas di Istana Negara untuk membahas hasil kunjungan dan tindak lanjut kerja sama yang telah disepakati.

Kunjungan kenegaraan Presiden Prabowo Subianto ke Australia mempertegas arah kebijakan luar negeri Indonesia yang berorientasi pada kerja sama regional yang seimbang dan saling menguntungkan.
Selain memperkuat hubungan diplomatik, kunjungan ini juga menunjukkan keseriusan pemerintahan baru dalam membangun tata kelola pemerintahan yang transparan, efisien, dan berorientasi hasil nyata bagi rakyat.