BONA NEWS. Medan, Sumatera Utara. — Memasuki puncak musim hujan, sejumlah rumah sakit di wilayah Sumatera Utara mulai mengalami lonjakan pasien dengan gejala demam tinggi yang mengarah pada dugaan Demam Berdarah Dengue (DBD). Peningkatan ini terjadi dalam dua pekan terakhir dan diperkirakan terus bertambah jika curah hujan masih tinggi.

Pantauan di beberapa rumah sakit daerah menunjukkan kursi ruang tunggu Instalasi Gawat Darurat (IGD) mulai penuh oleh warga yang datang membawa anggota keluarga mereka, sebagian besar anak-anak, dengan keluhan demam tinggi, nyeri sendi, hingga mimisan. Beberapa di antaranya masih menjalani pemeriksaan lanjutan untuk memastikan diagnosis DBD.

Lonjakan Pasien Terjadi Sejak Akhir November

Seorang perawat jaga IGD di salah satu rumah sakit pemerintah di Medan menyebutkan bahwa peningkatan pasien mulai terlihat sejak akhir November. “Setiap hari selalu ada pasien baru dengan gejala demam tinggi. Banyak yang setelah dites ternyata positif DBD,” ujarnya.

Ia menambahkan, sebagian besar pasien datang dalam kondisi demam lebih dari dua hari dan mengalami penurunan trombosit. Kondisi ini menunjukkan masyarakat masih cenderung menunda pemeriksaan medis meski telah muncul gejala awal.

Peningkatan kasus DBD di musim hujan bukan hal baru, namun tahun ini dinilai lebih cepat terjadi. Kondisi cuaca ekstrem, curah hujan tinggi, serta banyaknya genangan air menjadi faktor utama berkembangnya jentik nyamuk Aedes aegypti, vektor penyebab DBD.

Selain faktor cuaca, kebiasaan masyarakat yang belum rutin melakukan pembersihan lingkungan turut memperburuk situasi. Banyak bak mandi, ember, talang air, hingga wadah tanaman yang dibiarkan penuh air hujan dan menjadi sarang nyamuk.

Seorang petugas Puskesmas di kawasan Medan Denai menyebutkan bahwa saat ini banyak ditemukan jentik nyamuk di lingkungan padat penduduk. “Kami sudah melakukan pengecekan jentik dan memang tinggi. Perlu gerakan bersama untuk membersihkan lingkungan,” katanya.

Menanggapi meningkatnya kasus, sejumlah Puskesmas telah memperketat surveilans epidemiologi. Fogging fokus mulai dilakukan di beberapa kelurahan yang melaporkan kasus DBD lebih dari satu dalam satu wilayah. Namun, petugas menegaskan bahwa fogging bukan solusi utama, karena hanya mematikan nyamuk dewasa.

“Yang paling penting adalah PSN 3M Plus: menguras, menutup, dan mengubur barang bekas yang berpotensi menampung air. Ditambah tindakan pencegahan lain seperti menggunakan lotion anti-nyamuk dan menanam tanaman pengusir nyamuk,” jelas salah satu petugas kesehatan, Rabu (3/12/2025)

Melihat tren peningkatan kasus, manajemen beberapa rumah sakit mulai menyiapkan ruang perawatan tambahan untuk pasien anak dan dewasa. Beberapa ruangan rawat inap yang sebelumnya digunakan untuk pasien non-infeksi mulai dikonversi untuk pasien dengan gejala demam berdarah.

“Kami sudah antisipasi, termasuk menambah tenaga perawat di ruang anak,” kata seorang petugas administrasi rumah sakit di Medan Tembung. Ia menambahkan bahwa tingkat hunian tempat tidur untuk pasien demam tinggi kini mencapai lebih dari 80 persen.

Masyarakat Diminta Waspada Gejala Awal

Tenaga medis mengimbau masyarakat agar tidak menyepelekan gejala demam tinggi yang disertai sakit kepala, nyeri otot, mual, muncul bintik merah di kulit, atau mimisan. Jika gejala berlangsung lebih dari dua hari, pemeriksaan laboratorium harus segera dilakukan.

Selain itu, warga diminta memperhatikan kondisi lingkungan sekitar rumah. Genangan air, pot bunga, kaleng bekas, hingga lipatan terpal dapat menjadi tempat berkembang biak nyamuk. Pemeriksaan rutin jentik di rumah disebut menjadi langkah paling efektif mencegah penyebaran.

Di sisi lain, Pemerintah Daerah juga didorong untuk meningkatkan kampanye pencegahan DBD melalui media publik, sekolah, masjid, dan pertemuan warga. Edukasi soal kebersihan lingkungan, PSN 3M Plus, dan pentingnya pemeriksaan dini dinilai harus lebih masif.

Pada musim hujan seperti sekarang, penanganan cepat dan pencegahan menjadi kunci menekan angka kasus. Tanpa gerakan bersama, peningkatan kasus dapat berlanjut hingga awal tahun depan.