BONA NEWS. Bireun, Nangroe Aceh Darussalam. — Bireuen kembali diselimuti aktivitas pada Minggu pagi (7/12/2025) Truk berat saling melintas, suara logam saling bertemu, dan para pekerja tampak sibuk mengangkat rangka baja. Di tengah hiruk-pikuk tersebut, Presiden Republik Indonesia (RI), Prabowo Subianto tiba untuk meninjau progres pembangunan Jembatan Bailey Teupin Mane, jembatan darurat yang kini menjadi harapan besar bagi ribuan warga Aceh.
Beberapa minggu sebelumnya, banjir bandang menerjang kawasan Bireuen dan merusak jembatan utama yang menjadi jalur penghubung Bireuen–Takengon. Akibatnya, jalur vital itu lumpuh total. Warga harus memutar jauh, distribusi bantuan terhambat, dan aktivitas ekonomi melambat drastis.
Bagi masyarakat Aceh, jembatan itu bukan sekadar infrastruktur. Ia adalah nadi yang menghubungkan pemukiman, pasar, dan layanan publik.
Saat tiba, Presiden RI langsung menuju lokasi konstruksi. Didampingi sejumlah pejabat, ia meninjau proses pemasangan panel baja yang menjadi struktur utama jembatan darurat. Prabowo berhenti beberapa kali untuk mendengarkan laporan teknis dari petugas lapangan, sembari sesekali memberikan arahan.
“Kita harus gerak cepat. Akses masyarakat tidak boleh terhambat terlalu lama,” kata Prabowo Subianto, Minggu (7/12/2025).
Rangkaian instruksi disampaikan Presiden untuk memastikan pembangunan berjalan sesuai target. Pemerintah juga menugaskan berbagai unsur untuk mendukung percepatan instalasi jembatan, termasuk teknisi sipil, TNI, dan perangkat daerah.
Akses yang Putus, Kehidupan yang Tertunda
Putusnya jembatan bukan sekadar peristiwa fisik. Ia meninggalkan luka sosial dan ekonomi. Warga harus menunggu bantuan datang dengan waktu lebih lama, para pelajar kesulitan menjangkau sekolah, dan pedagang mengalami penurunan pendapatan karena terputusnya pasokan barang.
“Sejak jembatan putus, kami harus memutar lebih dari satu jam. Itu sangat memberatkan,” kata Dedi, seorang warga yang tinggal tak jauh dari lokasi, Minggu (7/12/2025).
Karena itu, kehadiran jembatan darurat membawa harapan baru. Meski bersifat sementara, Bailey Bridge terkenal dapat menahan beban cukup berat dan menjadi solusi cepat pascabencana.
Laporan dari petugas menyebutkan bahwa jembatan kini memasuki tahap penyambungan panel utama. Pemasangan berlangsung sepanjang hari dengan sistem kerja bergilir. Jika tidak ada hambatan cuaca, jembatan diharapkan bisa segera digunakan kembali.
Kunjungan Presiden RI memberi dorongan moral bagi para pekerja. “Semua jadi lebih semangat karena Presiden datang langsung,” ujar salah satu pekerja.
Pemulihan Wilayah yang Lebih Luas
Selain meninjau jembatan Teupin Mane, Presiden Prabowo disebut juga mengevaluasi sejumlah titik infrastruktur lain yang rusak. Pemerintah menargetkan perbaikan beberapa jembatan sekaligus untuk memastikan jalur strategis di Aceh kembali berfungsi utuh.
Pemulihan ini bukan hanya soal memperbaiki struktur yang rusak, tapi juga memastikan masyarakat dapat kembali menjalankan kehidupan normal.
Di sela-sela pekerjaan, beberapa warga tampak menonton proses pembangunan. Mereka berharap jembatan darurat itu menjadi titik awal pemulihan penuh setelah bencana.
“Kalau jembatan sudah bisa dilalui lagi, ekonomi bisa hidup lagi,” kata Nuraini, seorang pedagang sayur.
Bagi masyarakat Aceh, kedatangan Presiden bukan sekadar kunjungan kerja, tetapi simbol komitmen negara untuk hadir di tengah masyarakat saat mereka sedang menghadapi situasi sulit.
Di Teupin Mane, suara mesin dan denting baja hari ini bukan sekadar pembangunan fisik — itu adalah tanda bahwa kehidupan perlahan kembali bergerak.
