BONA NEWS. Australia. — Latihan militer gabungan Talisman Sabre 2025 resmi dimulai pada 13 Juli dan akan berlangsung hingga awal Agustus mendatang. Ini merupakan pelaksanaan terbesar dalam sejarah latihan tersebut, dengan melibatkan lebih dari 35.000 personel militer dari 19 negara, termasuk Indonesia.
Latihan yang digelar dua tahunan ini berlokasi di berbagai wilayah Australia, seperti Queensland, New South Wales, Northern Territory, dan Western Australia, serta untuk pertama kalinya melibatkan Papua Nugini sebagai salah satu lokasi latihan.
Fokus Latihan dan Inovasi
Talisman Sabre 2025 mencakup berbagai jenis operasi gabungan, mulai dari:
- Operasi pendaratan amfibi
- Tembakan langsung artileri dan kendaraan tempur
- Latihan udara dan pengintaian
- Operasi ruang siber dan ruang angkasa
- Simulasi penyelamatan personel (personnel recovery)
Angkatan bersenjata Australia juga memamerkan teknologi barunya seperti sistem peluncur roket HIMARS dan pertahanan udara NASAMS. Di sisi lain, militer Amerika Serikat menghadirkan kapal induk USS America, kapal serbu amfibi USS San Diego, dan kapal selam bertenaga nuklir.
Latihan ini juga melibatkan pasukan khusus dari 15 negara dengan lebih dari 2.500 personel elite terlibat dalam skenario operasi khusus.
Indonesia Turut Berpartisipasi Aktif
Tentara Nasional Indonesia (TNI) ikut ambil bagian dalam Talisman Sabre 2025. Delegasi TNI yang mencakup unsur dari Kopassus, Denjaka, dan Kopasgat mengikuti latihan lapangan bersama negara-negara lain. Selain itu, Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Udara turut hadir dalam pembukaan sebagai tamu VIP undangan resmi dari Angkatan Bersenjata Australia.
Partisipasi Indonesia dalam latihan ini dinilai memperkuat hubungan militer bilateral dan regional serta meningkatkan kemampuan interoperabilitas dalam operasi gabungan.
Latihan ini tidak hanya melibatkan Australia dan Amerika Serikat sebagai penyelenggara utama, tetapi juga negara-negara sekutu dan mitra seperti:
- Jepang
- Inggris
- Kanada
- Korea Selatan
- India
- Jerman
- Prancis
- Selandia Baru
- Belanda
- Filipina
- Thailand
- Singapura
- Indonesia
- Fiji
- Tonga
- Papua Nugini
- Norwegia
Sementara itu, Malaysia, Brunei, dan Vietnam hadir sebagai pengamat.
Talisman Sabre 2025 menjadi simbol solidaritas pertahanan multinasional di kawasan Indo-Pasifik, khususnya dalam menghadapi dinamika keamanan di Laut China Selatan, kawasan Pasifik Selatan, serta perkembangan teknologi militer global. Kegiatan ini menunjukkan tekad negara-negara peserta dalam membangun kesiapsiagaan dan stabilitas regional melalui kerja sama militer yang terintegrasi. (Red).
