BONA NEWS. Sawahlunto, Sumatera Barat. – Kota Sawahlunto kembali memukau dunia dengan digelarnya Sawahlunto International Songket Silungkang Carnival (SISSCa) 2025 pada 5–7 September 2025. Acara tahunan ini menampilkan keindahan songket Silungkang, salah satu warisan budaya tak benda Indonesia yang diakui UNESCO, sekaligus menjadi ajang promosi budaya Minangkabau ke kancah internasional.
SISSCa 2025 menghadirkan parade budaya spektakuler dengan peserta lokal dan internasional. Puncak acara berlangsung di Lapangan Ombilin pada malam hari, menampilkan berbagai grup seni dan artis yang memadukan tari tradisional, musik, serta kostum songket yang berwarna-warni. Salah satu momen paling menarik adalah penampilan Diva Aurele yang memukau ribuan penonton dengan suaranya yang merdu.
Partisipasi Internasional
Karnaval ini tidak hanya menjadi kebanggaan lokal, tetapi juga menarik perhatian peserta internasional. Ali Reza Ahmadi dari Afghanistan mengaku bangga dapat turut merayakan budaya songket Silungkang. Selain itu, mahasiswa internasional dari Universitas Andalas turut ambil bagian, menunjukkan semangat kolaborasi budaya dan apresiasi terhadap tradisi lokal.
Dalam ajang lomba parade, Miyor Grup keluar sebagai juara pertama kategori Kota Sawahlunto. Penampilan mereka menampilkan kreativitas tinggi dalam mengolah kain songket menjadi kostum yang artistik, sekaligus menonjolkan filosofi motif dan warna songket yang kaya makna.
Warisan Budaya Songket Silungkang
Songket Silungkang merupakan salah satu songket tertua di Indonesia. Teknik pembuatannya yang unik, dikenal dengan metode 5M (Mancolok, Manuriang, Mahani, Maharok, dan Mananun), hanya bisa ditemukan di Kenagarian Silungkang. SISSCa memungkinkan pengunjung untuk menyaksikan langsung proses pembuatan songket dan memahami nilai filosofis yang terkandung dalam setiap motif.
Karnaval ini juga menjadi pendorong ekonomi lokal dan pariwisata. Ribuan pengunjung domestik dan mancanegara memadati Sawahlunto, menikmati pertunjukan budaya sekaligus berbelanja produk lokal, termasuk songket dan kerajinan tangan lainnya. Pemerintah daerah menilai SISSCa 2025 berhasil meningkatkan citra Sawahlunto sebagai kota budaya dan destinasi wisata yang patut dikunjungi.
Bagi masyarakat yang ingin melihat kembali kemeriahan SISSCa 2025, dokumentasi lengkap tersedia di akun media sosial resmi SISSCa dan platform berbagi video. Foto, video, dan liputan ini turut memperluas jangkauan promosi budaya Minangkabau hingga ke tingkat global.
Dengan keberhasilan SISSCa 2025, Sawahlunto membuktikan bahwa tradisi dan inovasi bisa berjalan beriringan, menghadirkan pengalaman budaya yang tidak hanya menarik secara visual tetapi juga sarat makna. Karnaval ini bukan sekadar perayaan, melainkan juga ajang untuk mempererat hubungan antarbudaya dan menegaskan eksistensi budaya Minangkabau di mata dunia.
