Keterangan Foto : Gubernur Provinsi Sumatera Utara M. Bobby Afif Nasution bersama Bupati Kabupaten Samosir Vandiko T. Gultom saat sidak ke PDAM Cabang Samosir, Senin (7/7/2025)

BONA NEWS. Sumatera Utara — Gubernur Sumatera Utara, Muhammad Bobby Afif Nasution, bersama Bupati Samosir, Vandiko T. Gultom, melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke fasilitas pengelolaan air bersih milik PDAM Tirtanadi Cabang Samosir, Senin (7/7/2025), menanggapi langsung keluhan masyarakat yang selama ini mengalami gangguan distribusi air bersih.

Sidak dilakukan di titik-titik penting, mulai dari sumber air baku, pusat reservoir, hingga ruang mesin di Desa Pardomuan I, Kecamatan Pangururan. Hasil peninjauan menunjukkan bahwa air yang dialirkan ke rumah warga tidak hanya keruh, tetapi bahkan mati pada malam hari.

“Di bagian ujung sangat keruh, bahkan di Pangururan jam 7 malam sudah mati airnya dan keruh. Kata Pak Bupati dan masyarakat, kalau dipakai mandi pun terasa gatal,” ujar Gubernur Bobby Nasution.

Dari hasil pemantauan, diketahui bahwa proses pengolahan air masih sangat sederhana. Hanya terdapat satu tahap penyaringan, tanpa sistem penjernihan lanjutan yang sesuai standar modern. Selain itu, sejumlah unit mesin penyaring dilaporkan dalam kondisi rusak, sehingga memperparah kualitas distribusi.

“Tadi kita lihat sendiri, di sini mekanisme pengoperasiannya masih sangat tradisional. Ke depan akan kita optimalkan, kita tingkatkan penyaringannya supaya kualitas airnya bisa lebih bersih,” jelas Bobby.

“Kalau ditanya siapa yang salah, ya semuanya pasti salah. Tapi ini bukan soal mencari siapa yang disalahkan, ini soal sistemnya. Mekanisme penyediaan airnya masih sangat sederhana. Manajemen PDAM harus bertanggung jawab dan segera memperbaikinya,” tambahnya tegas.

Air Belum Mengalir 24 Jam

Selain kualitas air, Gubsu juga menyoroti soal ketersediaan air bersih yang belum mengalir penuh 24 jam, khususnya di kawasan Pangururan dan sekitarnya. Masalah ini menjadi sorotan utama karena Kabupaten Samosir adalah salah satu destinasi pariwisata utama di kawasan Danau Toba.

Bupati Samosir, Vandiko T. Gultom, menegaskan bahwa Pemkab juga telah menerima banyak keluhan dari masyarakat terkait hal ini.

“Kami berharap ke depan ada perbaikan dan peningkatan, terutama terhadap kapasitas air agar bisa menyala 24 jam di Kabupaten Samosir. Kualitas air juga harus ditingkatkan,”kata Vandiko.

“Samosir adalah daerah pariwisata. Ketersediaan air bersih itu kebutuhan dasar, bukan hanya untuk warga, tapi juga wisatawan yang datang. Ini menyangkut kenyamanan, kesehatan, dan citra daerah,” lanjutnya.

Evaluasi Kinerja dan Perbaikan Sistem

Kunjungan ini sekaligus menjadi momentum evaluasi menyeluruh terhadap kinerja PDAM Tirtanadi Cabang Samosir & PDAM Provinsi Sulatera Utara. Bobby menyatakan bahwa pemerintah provinsi akan mendorong peremajaan alat dan peningkatan sistem filtrasi agar layanan air bersih dapat memenuhi standar kualitas dan kuantitas.

Ia juga memastikan bahwa mesin-mesin rusak akan segera diganti, dan sistem penyaringan ganda akan dirancang untuk menggantikan sistem lama yang dinilai tak lagi relevan.

“Yang pasti, fokus kita perbaikan. Mesin yang rusak akan kami perbaiki, penyaringan akan kita tingkatkan, dan ke depan tidak boleh lagi terjadi distribusi air keruh dan mati di malam hari,” kata Bobby.

Suara Warga Masih Menggantung

Meski belum disampaikan secara resmi, laporan dari lapangan menyebutkan bahwa warga di beberapa desa sekitar Pangururan masih mengeluhkan air keruh, debit kecil, serta gangguan distribusi pada malam hari. Sebagian bahkan mengaku harus membeli air isi ulang untuk kebutuhan mandi dan mencuci.

Dari data lapangan dan keterangan internal PDAM yang dihimpun Bona News, kapasitas pompa dan volume tampungan air menjadi kendala utama, selain kualitas pengolahan dan minimnya modernisasi.a

Hasil sidak ini menjadi sinyal kuat bagi pembenahan menyeluruh sistem distribusi air bersih di Samosir — bukan hanya karena kebutuhan dasar masyarakat, tetapi juga untuk menjamin keberlangsungan sektor pariwisata yang menjadi tulang punggung ekonomi daerah. (Red).