BONA NEWS. Jakarta.  — Memasuki usia dua dekade, Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) terus memperkuat peran strategisnya dalam pembangunan sumber daya manusia (SDM) yang kompeten dan berdaya saing. Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Pers Indonesia menyampaikan apresiasi atas kiprah dan konsistensi BNSP dalam mengembangkan sistem sertifikasi profesi yang kredibel, inklusif, dan adaptif terhadap dinamika kebutuhan dunia kerja.

Ketua LSP Pers Indonesia, Heintje Mandagi, menyebut BNSP telah menjadi motor penggerak penting dalam mendorong profesionalisme lintas sektor. Ia menyatakan bahwa kehadiran BNSP memberikan kepastian dan legitimasi terhadap pengakuan kompetensi individu yang telah melalui proses asesmen resmi.

“LSP Pers Indonesia mengapresiasi dedikasi BNSP selama 20 tahun terakhir dalam membangun landasan kokoh bagi pengakuan profesi yang berbasis kompetensi. Ini sangat penting terutama di era keterbukaan informasi dan persaingan global saat ini,” ujar Mandagi dalam pernyataan tertulisnya di Jakarta, Selasa (15/7/2025).

Ia juga menekankan bahwa proses sertifikasi bukan semata prosedur administratif, melainkan wujud transformasi budaya kerja yang menempatkan kompetensi sebagai ukuran utama kualitas SDM.

“Sertifikasi adalah jembatan menuju profesionalisme yang berstandar nasional dan internasional. Dengan sertifikasi yang diakui BNSP, para pekerja Indonesia memiliki daya saing yang nyata di tingkat global,” tambah Mandagi, yang juga menjabat Ketua Umum Serikat Pers Republik Indonesia dan Wakil Ketua Umum FORMAS Bidang Pengembangan Pers dan Media.

Sementara itu, Ketua Dewan Pengarah LSP Pers Indonesia, Ir. Soegiharto Santoso, SH, menyampaikan bahwa keberhasilan BNSP dalam menciptakan sistem sertifikasi yang terstandarisasi telah membawa perubahan paradigma dalam dunia kerja nasional.

“BNSP selama dua dekade ini telah menjadikan sertifikasi profesi sebagai bagian penting dalam pembangunan nasional. Kami melihat secara langsung bagaimana pengakuan kompetensi mampu meningkatkan integritas dan produktivitas tenaga kerja, termasuk di sektor pers,” ujar Soegiharto, yang juga dikenal sebagai Ketua Umum APTIKNAS, Sekjen PERATIN, Penasihat FORMAS, dan Wakil Ketua Umum Serikat Pers Republik Indonesia.

Dukungan terhadap Komisioner BNSP Periode 2023–2028

LSP Pers Indonesia juga menyampaikan dukungan penuh terhadap kepemimpinan dan peran para Komisioner BNSP periode 2023–2028 yang saat ini tengah menjalankan amanah negara. Mereka adalah:

  • Syamsi Hari (Ketua merangkap Anggota)
  • Ulfah Masfufah (Wakil Ketua merangkap Anggota)
  • Amilin (Anggota)
  • Miftahul Azis (Anggota)
  • Adi Mahfudz Wuhadji (Anggota)
  • Nurwijoyo Satrio Aji Martono (Anggota)
  • Muhammad Nur Hayid (Anggota)

Menurut LSP Pers Indonesia, kepemimpinan kolektif para komisioner ini memiliki peran strategis dalam memastikan keberlangsungan akreditasi LSP, validasi skema kompetensi, serta pengawasan terhadap proses uji kompetensi secara objektif dan terukur.

“Kami optimis di bawah koordinasi para komisioner ini, BNSP dapat terus memperkuat jejaring dengan lembaga-lembaga sertifikasi, termasuk kami di bidang pers. Kolaborasi ini menjadi kunci keberhasilan agenda nasional pembangunan SDM,” ujar Mandagi.

LSP Pers Indonesia berharap BNSP terus meningkatkan efektivitas program sertifikasi serta memperluas jangkauan sektor yang disertifikasi, termasuk memperkuat literasi publik tentang pentingnya sertifikasi kompetensi sebagai instrumen peningkatan kualitas individu di dunia kerja. (Red)